POI 48 - Semangat Para Pemuda

39 8 5
                                    

Aditya mulai kesulitan ketika ia mencoba untuk mendekati Ajax yang terus melarikan diri dan mengandalkan aliran Mana-nya itu untuk menjaga jarak dengan Aditya agar ia bisa menggunakan kemampuan Mana-nya yang dapat memanipulasi bubuk mesiu, bensi, dan juga panah yang ia lepaskan kepada Aditya. Ketika Ajax terus menjaga jarak seperti itu, Aditya merasa kesal sehingga ia memunculkan tiga bambu runcing di belakang-nya lalu ia luncurkan ke depan.

Ajax tersenyum sinis karena ia dapat dengan mudah menghancurkan ketiga bambu runcing-nya itu dengan melempar beberapa bubuk mesiu yang langsung menghancurkan kedua bambu itu, Aditya melompat ke depan lalu ia menendang busur-nya agar ia tidak menggunakan trik yang sama lagi dan lagi, Aditya dan Ajax mulai bertarung menggunakan tangan kosong... Ajax bukanlah tandingan Aditya dalam pertarungan seni bela diri.

Aditya menendang perut-nya lalu ia memegang kepala Ajax dan menghantam-nya dengan tembok candi sampai kening-nya mulai berdarah, Aditya mengadukan kepala-nya dengan tembok itu lagi tetapi ketika ia mencoba untuk melakukan-nya lagi, ia malah terkena tendangan di bagian perut-nya lalu ia bisa mencium bau mesiu.

"Gegabah sekali kau ya..." Ajax menjentikkan jari-nya sehingga Aditya langsung meledak dan ledakan itu cukup besar sehingga menghalangi diri-nya dengan asap hitam, Ajax tersenyum dan ia langsung tercengang ketika melihat Aditya berjalan keluar dari asap itu dengan baju yang sudah terbakar hangus.

Ajax tercengang untuk melihat seorang Manusia seperti diri-nya dapat bertahan menahan ledakan dari jarak yang sangat dekat, Aditya menendang perut Ajax lalu ia mengalirkan kedua tinju-nya dengan Mana dan melancarkan serangan bertubi-tubi yang mengenai perut-nya dan setelah itu ia berputar lalu melakukan salto ke atas, menyebabkan Ajax terdorong ke belakang dan jatuh dari atas candi.

Aditya cukup beruntung untuk menggunakan aliran Mana yang dapat meningkatkan fisik dan ketahanan terhadap ledakan, walaupun dia selamat... beberapa darah mengalir keluar melalui luka-luka yang ia dapatkan dari ledakan tadi, ia menatap ke depan dan melihat sepuluh panah Ajax yang melesat menuju arah diri-nya. Aditya melarikan diri dengan membuat bingung semua panah itu dengan masuk ke dalam candi yang terdapat pintu besar.

Semua panah itu meledak di dalam candi itu dan Aditya sendiri berhasil menghindari-nya karena setiap candi yang memiliki celah, ia langsung masuk ke dalam untuk berlindung disana sehingga Ajax yang melihat dari lantai bawah mulai tersenyum ketika melihat banyak sekali ledakan yang terjadi di atas sana sehingga ia tidak sadar bahwa Aditya tiba di hadapan-nya dengan menghantam wajah-nya sampai ia terjatuh di atas tangga.

Ajax tercengang ketika melihat satu bambu runcing yang meluncur ke arah panah-nya, untung ia sempat untuk menghancurkan-nya dengan panah-nya itu, pertarungan mereka mulai berlanjut dan pertarungan itu terlihat setara. Jumlah dari preman bertopeng itu mulai berkurang karena bala bantuan yang dipanggil oleh Andrian dan Putri.

Andrian saat ini sedang bertarung melawan seorang pengguna Mana tipe batu yang dapat menciptakan patung bergerak menggunakan batu-batu itu, Andrian langsung menggunakan zirah-nya karena pria yang bernama [Ajang] ini memiliki kemampuan Mana yang berkaitan dengan bensin dan bubuk mesiu. Ajang melompat ke atas lalu ia mendarat di atas kepala patung-nya itu yang mencoba untuk menindih tubuh Andrian.

Andrian memanggil Garuda untuk membantu diri-nya terbang ke atas, ia melompat menuju Ajang lalu memunculkan pedang-nya untuk mencoba memotong tubuhnya menjadi bagian kecil tetapi serangan Andrian selalu saja mengenai batu-batuan yang Ajang ciptakan dengan mengeluarkan serpihan batu di saku dan Mana penyimpanan. Patung Ajang dan Garuda Andrian saat ini sedang bertarung.

Ajang mulai menyerang sekarang dengan menciptakan pedang yang terbuat dari batu, ia mengayunkan kedua pedang batu-nya itu tetapi Andrian dengan mudah menghancurkan batu itu tanpa harus mencoba tetapi serpihan batu yang melewati Andrian mulai meledak sehingga mengejutkan diri-nya, Ajang tersenyum jahat lalu ia melancarkan satu pedang sehingga menusuk dada Andrian.

Pride of IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang