Andrian mulai menggerakkan setir mobil dengan cukup agresif karena ia bisa melihat jalan mobil yang tiba-tiba mengeluarkan sebuah tiang yang begitu panjang, salah satu kemampuan yang dapat menciptakan tiang, ia mulai membelokkan mobilnya beberapa kali sehingga Aditya mempersiapkan senapan pistolnya lalu menoleh ke belakang.
Kedua mata Aditya yang memancarkan cahaya biru adalah tanda dari aliran Mana yang membantu penglihatannya untuk bisa mengenai apapun secara tepat sasaran, ia menarik pelatuk pistol itu dan satu tembakan berhasil mengenai motor yang berada di paling depan.
Tembakan itu sudah cukup untuk membuat preman yang sedang mengendarainya terkecoh sampai terjatuh di atas aspal, satu sudah kalah dan Aditya mulai memeriksa kembali dengan melihat dari jarak jauh dan preman itu masih bisa bangun dengan memperbaiki motornya menggunakan aliran Mana.
"Sial... Kemampuan Mana mereka benar-benar berdasarkan motor, tembakan tadi seharusnya sudah menghancurkan motor itu sampai tidak bisa bergerak lagi tetapi preman itu berhasil memperbaikinya dengan kemampuan Mana."
Kecepatan motor yang ditembak oleh Aditya bertabah cepat, preman itu terus menambahkan kecepatan tinggi dengan mengalirkan seluruh sumber Mana yang ia miliki sampai Aditya di buat bingung dengan motor yang terus berbelok secara zig-zag.
"Apa kau tidak akan menggunakan bambu runcing itu? Langka sekali aku melihat dirimu menggunakan senapan."
"Bambu runcing dapat dihindari dengan mudah karena ukuran yang begitu besar terlepas ke arahnya, lebih baik aku menggunakan metode yang baru saja aku pelajari yaitu menembak satu peluru yang dalam proses diselimuti dengan bambu runcing kecil..."
"...bahkan bisa sampai melakukan penetrasi kepada benda yang sangat keras, tembakan tadi aku mengarah ke arah bannya jika aku mengarah ke kaca motor itu maka perut preman itu bisa akan berlubang, masalahnya peluru yang dilindungi bambu runcing itu memakan banyak waktu."
Aditya menoleh ke belakang dan dikejutkan dengan dua motor itu yang mulai melompat-lompat, melihatnya saja sudah berada di luar logika yang Aditya miliki, kemampuan Mana mereka kuat dan mengerikan soal kendaraan sehingga mereka harus berhati-hati jika ingin mendekati mobil yang berada di hadapan mereka itu.
"Kemampuan Mana yang berkaitan dengan kendaraan terlihat cukup menakutkan juga, tidak bisa kita biarkan begitu saja..." Aditya menutup mata kirinya lalu ia membidik salah satu motor itu dan melakukan satu tembakan.
Peluru yang ia lepaskan itu melesat karena kecepatan dari kedua motor itu yang jauh lebih besar, Andrian tiba-tiba merasakan mobil yang ia kendarai seperti kehilangan keseimbangan, ia membuka jendela mobil untuk memeriksa bannya dan ternyata kempis karena menerima satu tembakan pistol.
"Aditya... alam!" Andrian menunjuk hutan di sebelah kiri.
Aditya menatap pohon tersebut lalu ia memejamkan kedua matanya sehingga tiga bambu runcing melesat menuju arah kedua preman itu dan berhasil menusuk salah satu preman tersebut, tusukan yang diterima preman itu berada di bagian bahu kanan dan kiri sampai ia terjatuh di atas asap dan tidak bias mengejar Aditya dan Andrian.
Hanya tersisa satu preman sekarang, kecepatan dari tiga bambu runcing itu meningkat ketika Aditya memunculkannya melalui alam, kemampuan Mana Aditya yang berkaitan dengan bambu runcing memiliki tambahan kekuatan dan kekuatan jika dikeluarkan melalui alam dan diciptakan ketika di dalam alam.
"Baguslah, kau sepertinya mengetahui keuntungan kemampuan Mana dari bambu runcingku jika dekat dengan alam..." Aditya menoleh ke belakang, ia mulai membidik preman yang terakhir tetapi preman itu melakukan pergerakan yang rumit lagi dengan motornya itu.
"Apakah kita kehilangan jejak Satria dan Wilhelm juga?" Tanya Andrian.
"Sepertinya begitu... mereka menghilang entah kemana--- Brengsek!" Andrian menyadari satu tembakan yang mengenai ban bagian belakang sekarang, Aditya mulai melakukan tiga tembakan ke arah preman itu tetapi melesat karena ia berhasil menghindarinya dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride of Indonesia
Fantasia~Original Story by LegendaNgawur~ ~Cerita ini Fiksi.. Tokoh, kelompok, tempat, hukum, dan nama yang digunakan dalam novel ini tidak ada hubungan dengan kehidupan sebenarnya~ ~Semua sejarah Indonesia masih sama dan tidak akan diubah juga para nama pa...