Bis itu sudah melewati berbagai kota dan jalan, jam menempuh pukulan setengah satu malam dimana supir itu memilih untuk beristirahat di tempat Rest Area yang terdapat di kota Cirebon untuk menikmati secangkir kopi karena kedua mata-nya sudah tidak tahan, semua orang yang masih bangun mulai turun untuk jajan dan sebagian orang bangun karena ingin pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Henzie perlahan-lahan membuka kedua mata-nya karena ia sadar bahwa bis itu tidak maju lagi, mungkin sudah waktu-nya untuk istirahat, ia mulai menatap jam di tangan-nya yang menunjukkan pukul [00:39]. Henzie baru saja sadar ketika pipi-nya bersandar dengan bahu kiri Aditya, wajah-nya mulai memerah lalu ia membangkitkan kepala-nya untuk menatap Aditya yang masih tertidur dengan nyenyak.
"A-Aku tertidur di bahunya... apa yang akan lakukan...?" Ungkap Henzie, ia mulai mengusap kedua mata-nya lalu menatap jendela yang menunjukkan beberapa rumah kecil, sepertinya supir itu sedang beristirahat... Henzie terkejut ketika melihat Daisy yang memeluk lengan kanan Aditya erat sambil menyandarkan kepala-nya di atas bahu-nya, wajah tidur Daisy bahkan terlihat nyaman di pelukan itu.
"N-Nona...?" Henzie sungguh tidak menyangka bahwa Daisy akan menganggap tangan Aditya itu guling yang selalu ia peluk ketika berada di kamarnya sendiri.
Henzie mencoba sekuat mungkin untuk tidak membangunkan-nya karena ia harus bergegas menuju kamar mandi, ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa ingin buang air kecil. Henzie mulai pergi meninggalkan bis-nya untuk mencari Water Closet [WC] umum, entah kenapa tidur selama tiga jam itu sudah mengisi kembali seluruh Mana yang ada di dalam tubuh-nya itu.
Beberapa menit kemudian, Henzie meninggalkan WC sambil menunjukkan ekspresi yang terlihat lega karena ia sudah tidak perlu menahan-nya, "Aku memiliki setengah jam untuk melihat-lihat dulu, supir bis-nya sepertinya sedang meminum kopi-nya dan makan sarapan yang terlalu pagi." Kata Henzie.
Di sisi lain-nya, Aditya membuka kedua mata-nya pelan-pelan... ia bisa merasakan bis itu tiba-tiba tidak bergerak, "Sudah sampai Rest Area 'kah...?" Tanya Aditya yang mulai melihat keluar jendela dan melihat tulisan [Kota Cirebon], ia juga tidak lupa untuk melihat jam yang menunjukkan pukul [00:47].
Perut Aditya mulai bersuara, "Sial... kenapa tengah malam seperti ini perut-ku jadi lapar?" Tanya Aditya, ia melihat Daisy yang sedang memeluk lengan kanan-nya itu, entah kenapa lengan-nya merasakan sesuatu yang empuk dan itu entah apa, "Daisy... dia terlihat sangat nyenyak sampai memegang lengan-ku ini... aneh sekali, benda empuk apa yang menekan-ku ini? Baju-nya 'kah?"
Aditya dengan pelan-pelan mencoba untuk menarik lengan-nya karena ia ingin keluar dari bis itu untuk mencari makanan, karena ia sekarang berada di Cirebon maka ia ingin melihat makanan khas apa saja yang bisa ia bawa dan juga cicipi karena toko yang berada di Rest Area buka selama 24 jam, pergerakan pelan Aditya dengan tidak sengaja membangunkan Daisy dengan pelan-pelan.
"Mmmm...?" Daisy mulai mengusap kedua mata-nya menggunakan lengan kiri-nya lalu ia menatap ke depan dan melihat Aditya yang tersenyum, "Malam... Daisy, bisa-kah aku pergi sekarang?" Tanya Aditya dimana ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa lapar-nya itu.
"... ...!!!" Wajah Daisy mulai memerah ketika ia sadar bahwa diri-nya tertidur sambil memeluk lengan kanan-nya itu juga bersandar di atas bahu-nya, apakah Aditya menyadari-nya atau apakah dia tidak terlalu memperdulikan-nya?
"Daisy... bisa lepas? Sesuatu yang empuk menekan-ku dan itu entah apa." Kata Aditya.
Wajah Daisy mulai bertambah semakin merah ketika ia sadar bahwa dada-nya terlalu menekan lengan-nya itu, "I-I-Iya!" Daisy melepas lengan Aditya sehingga ia mulai bangkit lalu berjalan pergi meninggalkan Daisy tanpa memberitahu diri-nya.
"M-Mau kemana, Aditya?" Tanya Daisy.
"Lapar..." Jawab Aditya.
"A-Aku ikut..." Kata Daisy dimana ia mulai mengikuti-nya karena takut ditinggal sendirian di dalam bis yang gelap itu, ketika mereka berjalan keluar melalui pintu bis itu... Aditya bisa melihat tiga bis yang beristirahat di Rest Area yang sama seperti-nya sampai ia bisa melihat beberapa penumpang juga tiga supir yang sedang menikmati kopi mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/214446558-288-k912100.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride of Indonesia
خيال (فانتازيا)~Original Story by LegendaNgawur~ ~Cerita ini Fiksi.. Tokoh, kelompok, tempat, hukum, dan nama yang digunakan dalam novel ini tidak ada hubungan dengan kehidupan sebenarnya~ ~Semua sejarah Indonesia masih sama dan tidak akan diubah juga para nama pa...