Bagian Penghantar

7.4K 344 10
                                    

AKU tidak tahu mau memulai cerita ini dari mana. Haruskah aku memulainya dengan formula 'pada suatu hari hiduplah seorang bla bla bla', atau memperkenalkan diriku sendiri, atau ada cara lain? Aku tidak pandai menulis atau bercerita, tapi kali ini aku akan berusaha sebaik mungkin.

Oke. Aku akan memulainya dengan memberitahu kalian dimana aku berada saat ini. Di Bandung, tidak perlu tahu persisnya dimana tapi malam ini aku berada di Bandung yang dingin karena habis diguyur hujan. Di dalam sebuah ruangan yang kutinggali selama beberapa bulan belakangan.

Sudah menjadi mimpiku sejak lama untuk pindah keluar kota dan membangun hidupku seorang diri. Beberapa bulan yang lalu aku resmi resign dari kantor lamaku setelah genap dua tahun bekerja. Lalu tidak lama kemudian aku mendapat pekerjaan lagi di Bandung dan pindah kesini diantar oleh keluargaku. Mengapa Bandung? Selain karena Bandung itu indah dan menyenangkan, aku juga pernah memiliki kenangan yang manis disini. Yaitu bersama seorang laki-laki yang menjadi alasanku mau berusaha menulis dengan sebaik mungkin malam ini. Seorang laki-laki yang sepertinya sengaja dikirim Tuhan untuk membuatku bahagia. Seorang laki-laki yang mengajariku bahwa hidup tidak hanya berwarna hitam dan putih.

Bersama dengan dinginnya kota Bandung serta segelas cokelat panas di meja, aku akan bercerita. Ini akan jadi cerita yang sangat panjang pastinya. Mungkin kau akan bosan ditengah-tengah, atau bahkan sudah tidak tertarik sejak membaca kalimat pertama bagian buku ini. Tapi tidak apa-apa, tujuanku bukan untuk mendapat banyak pembaca. Tujuanku hanya satu: menenang dirinya lewat tulisan agar senantiasa tetap kekal diingatanku.

Semoga semua pihak yang terlibat didalam cerita ini berkenan, dan pasti nantinya ada beberapa nama orang dan nama tempat yang kusamarkan agar tidak menjadi suatu perkara dikemudian hari. Sekali lagi kutegaskan, tujuanku bercerita hanya untuk mengenang orang-orang dimasa laluku yang cukup indah beberapa tahun lalu. Maka sebelum malam makin larut, langsung saja kita mulai. Begini ceritanya:

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang