SETIAP bulan sehabis menerima uang gajian, aku dan Sacha rutin melakukan refreshing dengan pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan kami dan juga makan malam bersama setelah pulang kerja. Bulan itu gajian kami datang di hari Rabu yang mana aku masih harus masuk kuliah, maka acara 'buang-buang uang' kami dilakukan di hari Sabtu.
Bulan itu aku dan Sacha memutuskan untuk pergi ke salah satu mall di daerah Senayan. Kami pergi dari tempat kerja menggunakan Gocar yang dipesan melalui akun Sacha karena ada promo.
Disepanjang perjalanan, aku bertukar pesan dengan Samudra lewat whatsapp. Sudah kubilang kan kalau kali ini Samudra tidak menghilang lagi? Terhitung sudah 4 hari aku chat intens dengannya. Ya meskipun isi chattingan kami kebanyakan curhatan Samudra tentang pacarnya, Mawar III.
Al Samudra boleh minta saran ga? Dia tuh pengennya dibebasin gitu tapi Samudra baru kali ini pacaran sampe ngekang gini. Dulu-dulu mana pernah..
Aku membaca chat dari Samudra dengan seksama lalu ketika aku menoleh, Sacha sedang menatapku.
"Cie.." Sacha menyikutku. "Siapa tuuh?"
Aku bergedik. "Kakak kelas gue yang waktu itu pernah gue ceritain."
Sacha membulatkan mulutnya lalu kembali fokus ke handphonenya sendiri. Aku juga kembali pada handphoneku dan mengetik balasan untuk Samudra.
Yaudah bebasin aja mungkin dia emang gasuka dilarang-larang. Bebasin aja sambil dikasih arahan mana yang baik dan buruk.
Tidak sampai semenit, Samudra membalas.
Ok Al. Oh iya kamu udah pulang? Vc dong Al kangen hehehe..
Udah pulang tapi masih di jalan mau main
Main kemana Al? Jangan malem-malem ya pulangnya
Iyalah kalo pulang malem bisa diusir, balasku.
Nah makanya. Kalo sama aku gpp deh pulang 2 hari kemudian juga..
Aku mengerutkan dahi. Pede sekali kamu, Samudra.
Hahaha tetep gaboleh lah
Kan kita mainnya yang jauh Al, ke Bali.
Jauh gapunya uang..
Aku dan Sacha sudah sampai tempat tujuan kami dan aku memasukan handphone ke dalam tas. Ketika sudah berada di dalam, aku kembali melihat handphoneku dan langsung menuju chat room dengan Samudra. Dia membalas beberapa menit yang lalu.
Yaudah bandung aja yang deketan. Yang penting jalan-jalan sama kamu Al. Yuk kapan?
Ga ah nanti pacar kamu marah
Dia aja gamikirin aku al, buat apa aku mikirin dia balasnya.
Sacha mengajakku makan di restoran all you can eat, aku kembali mengabaikan Samudra karena mau memilih apa saja yang akan aku makan malam itu. Kemudian saat sudah duduk di meja, aku kembali membuka handphoneku.
Kasian, balasku.
Aku mah gausah dikasihanin
Terus?
Jangan terus terus nanti nabrak
Aku tertawa. Receh sekali. Lalu kubalas, Apaansih gajelas?
Iya kaya hubungan kita.
Hubungan kamu sama pacar kamu, koreksiku.
Sama kamu juga.
Emang aku gajelas kenapa? tanyaku.
Empat menit kemudian, Samudra baru membalas. Deket doang tapi gatau hubungannya apaan.
Kamu kali yang gajelas, ngehubungin aku kalo mau curhat doang.
Saat itu aku merasa bangga karena sudah bisa meluapkan isi hati serta kekesalanku pada Samudra.
Hehehe maaf. Engga lagi deh.
Haha gapapa kok. Yaudah aku lagi makan dulu nih.
Iya selamat makan ya al..
Aku lanjut menikmati santap malamku sambil bercerita dengan Sacha. Sampai saat ini aku masih berteman baik dengan Sacha, dan aku merindukannya.. Sacha temanku yang baik hati dan lucu. Lalu bagaimana dengan Samudra? Aku lanjut nanti, ya.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
Teen FictionAku tidak pandai menulis namun malam ini aku akan mencobanya dengan sebaik mungkin. Karena aku akan menulis ceritaku bersama Samudra Biru Darmawan, laki-laki aneh yang secara tiba-tiba muncul dan mengubah hidupku seratus delapan puluh derajat. Ini a...