Sudah seminggu sejak Eva bertemu dengan Bryan. Pria itu jadi semakin intens mengirimkan pesan ke Eva semenjak makan malam tersebut. Dia juga mengajaknya makan malam bersama hari ini namun Eva harus menolak karena Sarah memintanya untuk menemani membeli gaun pernikahan. Sarah bersikeras tidak membiarkan Dave melihat gaun pengantinnya sebelum hari H.
"Kau dimana? Aku sudah di lobby bawah," kata Sarah langsung saat Eva menerima panggilan teleponnya. Sarah sudah pulang dari Seattle beberapa hari yang lalu.
"Bisa kau tunggu aku sebentar? Aku akan merapikan mejaku dulu," jawab Eva.
"Oke, jangan terlalu lama ya," tanpa menunggu jawaban Eva, Sarah langsung menutup teleponnya.
Eva segera menyelesaikan email terakhirnya. Setelah selesai menekan tombol send, dia segera merapikan mejanya dan mematikan komputernya. Tidak lama, Eva sudah berada di lobby bawah.
"Ayo," kata Eva saat dia melihat Sarah di lobby lantai 1. Sarah terdiam hanya menatap Eva.
"Kenapa dengan ekspresimu?" tanya Eva keheranan.
Tampak ragu sejenak, Sarah kemudian menjawab, "Barusan aku melihat Evan. Dia keluar kantor dengan beberapa orang. Wajahnya super serius. Setelah kupikir-pikir ini bukan hal yang mudah untukmmu. Apa kau yakin tidak apa-apa berada satu kantor dengannya?"
Eva sendiri sudah beberapa hari ini tidak melihat Evan di sana. "Tidak masalah lagi buatku. Aku pikir awalnya akan susah jika aku benar bertemu dengannya. Tapi setelah bertemu dengannya ternyata tidak seseram yang aku bayangkan. Kemungkinan besar juga sepertinya dia lupa denganku Sarah. Aku tidak akan menyalahkannya kalau memang dia lupa. Kita hanya berkenalan sebentar," jawab Eva akhirnya. Dia tidak sepenuhnya jujur.
Sarah merespon dengan anggukan pelan. Masih ada keraguan dalam wajahnya.
Sarah dan Eva menuju wedding dress store dengan mobil merah Sarah. Model cantik dengan rambut pirangnya itu menghentikan mobilnya di depan Paisley bridal yang berada di Cooper Avenue. Eva bersyukur dia tidak harus menemani Sarah safari dari satu bridal ke bridal yang lain. Sarah sendiri wanita yang cukup praktis. Dia tidak menyukai sesuatu yang berlebihan dan rumit.
Sarah memutuskan untuk membeli gaun pengantin di Paisley Bridal atas rekomendasi bibinya. Sarah bersyukur memiliki bibi yang sangat menyayanginya seperti orang tuanya sendiri. Saat Sarah tinggal dengan pamannya selepas kematian kedua orang tuanya, Sarah berharap pamannya segera menemukan seorang pendamping dan dia bersyukur aunt Diana muncul saat Sarah kuliah di semester akhir.
Dan saat ini mereka sudah dikarunia 2 anak perempuan yang sangat cantik. Setiap kali Sarah bepergian, dia tidak pernah lupa membelikan sesuatu untuk kedua sepupu kecilnya yang selalu dia sebut my sweet macarons.
Gaun pertama yang Sarah coba adalah gaun satin dengan bagian bawah yang mengembang dan berlapis-lapis yang membentuknya nampak seperti kelopak mawar putih besar. Bagian bahunya terbuka menunjukkan belahan dadanya yang indah. Eva tercengang melihat Sarah. Sarah memang pada sadarnya sangat cantik dan memiliki tubuh indah. Namun gaun ini malah menonjolkan segala keunggulannya.
"Kau cantik sekali Sarah," mata Eva berbinar-binar.
"Ya, aku suka ini. Tapi entahlah ... aku ingin membuat Dave terpana saat aku berjalan di altar. Aku hanya khawatir melihat wajah syok nya saat melihatku mengenakan ini. Orang-orang mungkin akan lebih fokus pada ini dan aku yakin Dave tidak menyukainya," tawa Sarah menggelegar sambil menunjukkan dadanya yang kelihatan jadi lebih berisi karena gaun itu saat dia mengatakan ini.
Sarah mencoba setidaknya 10-15 gaun sebelum akhirnya memutuskan pilihannya pada gaun pengantin yang jauh lebih sederhana dari gaun-gaun yang dia coba tadi. Bagian bawah rok yang berbahan shiffon tersebut berpotongan A. Ada semacam ikat pinggang kecil yang dipenuhi dengan manik manik berwarna senada yang sangat indah. Yang palig menawan dari gaun ini adalah bagian belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
ChickLitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...