"Mom, Mark, kalian mau kemana?" tanya Eva yang sedang duduk di single sofa nyaman dengan kaki dinaikkan ke atas sofa dan buku di tangannya. Entah kenapa Ibunya kelihatan kelabakan dengan pertanyaan Eva padahal dia hanya bertanya dia mau kemana.
"Ibumu mau membeli baju baru," jawab Mark karena respon Sophie yang lambat.
"Sudah tidak perlu tanya-tanya. Kita pergi dulu," kata Sophie jengkel dan menyeret Mark.
"Astaga apa-apaan itu tadi. Aku jarang-jarang pulang sekarang malah dia yang meninggalkanku sendirian dirumah," dengus Eva.
Ponsel yang dia letakkan di meja di depannya berdering dan Eva dengan segera menyambar benda yang berbunyi nyaring itu.
"Eva, kau sedang apa??" tanya Sarah dengan cukup keras diseberang sana.
"Aku sudah dirumah Ibuku. Masih di LA mungkin kembali lima atau empat hari lagi. Kau sudah pulang?" tanya Eva.
"Ya aku sudah di US semalam. Kau tidak bertemu Evan?" tanya Sarah lagi.
"Dua hari lalu dia kesini dan memperkenalkan dirinya pada orang tuaku. Kau pastinya tahu bagaimana reaksi Ibuku. Tapi aku belum bertemu lagi dengannya. Dia masih di LA namun ada urusan dengan pekerjaan jadi dia tidak bisa menemuiku," jawab Eva.
"Astaga aku tidak menyangka kau percaya semudah itu. Siapa yang bekerja di akhir tahun," kata Sarah di seberang sana dengan sangat pelan namun Eva masih bisa mendengar dengan jelas kata-katanya.
"Aku tidak punya alasan untuk tidak percaya padanya Sarah," kata Eva dan tersenyum sendiri. Karena memang selama ini Evan sudah membuktikan kecemasannya sama sekali tidak berarti.
"Apa kau yakin?" tantang Sarah.
"Tentu saja. Kenapa kau ini tiba-tiba begini. Apa kau ingin aku mencurigainya?" kata Eva tidak terima.
*
Setelah menutup telponnya dengan Eva, Sarah tidak bisa berhenti tertawa.
"Ada yang lucu honey?" tanya Dave yang nampak sibuk membaca surat kabar.
"Nothing, it's just Eva. I'm so happy for her. I can't wait to see her reaction tomorrow," kata Sarah yang kemudian menggelayut manja pada suaminya.
"I'm happy for her too. Too bad for my buddy Brian. Dia masih saja menanyakan kabar Eva," kata Dave.
"Ya .... Kuharap dia segera menemukan seseorang yang mencintainya dengan tulus. Ayo, Evan sudah menunggu kita," kata Sarah dan keduanya beranjak dari duduknya.
*
Setelah pergi selama lima jam, Sophie dan Mark akhirnya pulang.
"Astaga apa kau daritadi duduk disana sambil membaca bukumu?" tanya Sophie tidak percaya begitu dia masuk rumah dan mendapati anaknya itu masih dengan posisi yang sama dengan saat dia meninggal rumah tadi.
"Sebentar lagi sudah selesai," jawab Eva tanpa melihat kearah keduanya.
"Eva ayo makan dulu. Kita membelikanmu makanan," kata Mark sambil mengacak-acak rambut Eva.
"Aku akan menyusul sebentar lagi. Serius ceritanya mau selesai Mark. Aku tinggal menyelesaikan lima halaman lagi. Please ..., " pinta Eva memohon.
"Baiklah," kata Mark sambil tersenyum. "Cepat ke dining room begitu kau selesai dengan bukumu."
Eva pun kembali fokus dengan deretan huruf didepannya. Tepat setelah Eva menyelesaikan bukunya, ponselnya kembali berbunyi.
"Hai," sapa Eva langsung walaupun sang penelpon belum mengucapkan kalimat pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
ChickLitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...