"Kenapa kau tersenyum aneh begitu?" tanya Eva sambil membetulkan dasi Evan pagi itu.
"Aku membayangkan kita sudah menikah dan setiap pagi kau yang membetulkan dasiku," kata Evan masih dengan senyum yang sepertinya benar-benar tidak bisa hilang dari wajahnya.
Eva, yang masih tidak bisa melupakan betapa bahagia dirinya dengan kejutan yang dipersiapkan Evan, hanya terdiam walaupun ada perasaan bahagia mendengar Evan memimpikan kehidupan pernikahan mereka. Nyatanya, Evan sering kali mengutarakan hal serupa dan memintanya untuk menikah dengannya namun Eva tidak tahu apakah Evan bersungguh-sungguh ataukah pria itu belum siap.
"Sudah selesai. Tampan sekali," kata Eva memuji hasil karyanya sendiri.
"Tentu saja aku tampan. Apa kau tidak tahu banyak yang mengejarku?" goda Evan.
"Maksudku dasinya," tawa Eva menggoda Evan. "Tapi ... Ya, ya aku tahu. Pertama kali saja aku sudah adu jambak rambut dengan gadis yang mengerjar-ngejarmu," kata Eva acuh sambil mengingat kejadian di kelas waktu SMA saat dirinya dan Clara terlibat perkelahian. Eva bergidik sendiri tiba-tiba mengingat Clara menggunakan cara terkotor untuk menyakitinya demi mendapatkan Evan.
"Kau akan menemui Sarah hari ini?" tanya Evan.
"Ya, acara runwaynya nanti malam jadi siang ini dia masih memiliki waktu untuk bertemu denganku walaupun aku harus menemuinya di Resort '21 karena dia sudah harus bersiap dari siang," kata Eva.
"Apa kau akan berada disana sampai malam?"
"Sepertinya tidak karena dari dulu aku tidak pernah menyukai acara gemerlap dan banyak orang seperti itu. Sarah beberapa kali mengajakku ke acara peragaan busana agar aku bisa melihatnya berjalan di catwalk. Tapi aku hanya datang dua atau tiga kali itu pun aku tidak pernah mengikuti after party mereka," kali ini Eva merapikan rambutnya.
"Oke, kabari aku terus. Dan kemanapun kau pergi, mintalah Javier untuk mengantarmu. Sepertinya aku akan selesai cukup malam hari ini."
"Evan, aku akan kembali ke New York besok. Ibuku memintaku merayakan tahun baru di rumahnya. Lagi pula aku sudah lama tidak pulang," ijin Eva.
Evan terdiam sejenak nampak berpikir sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, aku tidak bisa menahanmu untuk menghabiskan waktu spesial bersama keluargamu."
*
Eva turun di depan sebuah resort mewah yang terletak tidak jauh dari Sydney Harbour. Eva langsung menuju ke hall sesuai instruksi Sarah dan saat dirinya berjalan menuju hall melewati sebuah taman rumput dan kolam renang indah, seseorang memanggilnya.
"Eva!" Eva menoleh dan mendapati Sebastian sedang berjalan kearahnya dengan senyum lebarnya.
"Hai," sapa Eva saat Sebastian sudah berhenti didepannya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sebastian.
"Aku menemui Sarah. Aku akan kembali besok dan aku berjanji untuk melihatnya lagi," terang Eva.
"Eva kebetulan sekali kau disini. Bolehkah aku meminta tolong padamu?" tanya Sebastian dengan ragu-ragu dan wajahnya seketika nampak tidak yakin.
"Apa?" tanya Eva curiga sambil memicingkan matanya padahal palm trees yang ada disana cukup menutupi teriknya matahari.
"I'm with Clara Ferguson. Dia terbang kemari hanya untuk menemuiku. We've settled everything and I wish she could do the same with you. Aku tahu kau berhak untuk tidak memaafkannya. Tapi karena kau bisa memaafkanku, aku yakin kau memiliki hati yang besar untuk memaafkan dirinya," pinta Sebastian.
Eva tidak berkata apa-apa. Kenyataannya dia tidak berharap untuk bertemu lagi dengan Clara. Entah apakah rasa marah atau rasa takut yang lebih besar. Dia hanya tidak ingin bertemu dengan Clara. Namun Eva menimbang lagi tentang bagaimana dia bisa saja mengakhiri semuanya hari ini hingga Clara tidak harus lagi mencari kesempatan untuk bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
Chick-LitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...