Eva tidak melihat Evan saat dia sudah lepas dari Sarah selepas Dave memintanya untuk berdansa dengan dirinya. Setelah mencari ke beberapa tempat, dia menemukan Evan sedang berada di bawah gazebo dan lagi-lagi berbicara lewat ponselnya. Eva pun berjalan mendekatinya dan menunggu Evan menyelesaikan percakapannya di telepon.
"Kau sudah selesai?" tanya Eva saat Evan kembali memasukkan ponselnya ke saku jas.
"Miss me?" goda Evan sambil menarik tangan Eva dan membiarkan tubuhnya merapat ke tubuh Evan dan mengajaknya berdansa pelan mengikuti alunan lagu yang masih terdengar dari tempat mereka berada.
"So ... ada apa denganmu dan Bryan. Kenapa dia nampak seperti ... a protective boyfriend when it comes tou you," tanya Evan dengan nada sedikit berbisik di telinga Eva, membuat Eva geli karena gerakan dan pertanyaanya. Eva tersenyum kecil mendengarnya.
"Memangnya apa yang dia katakan?" tanya Eva penasaran tetap dengan kikikannya.
"Well ... dia bilang aku belum sepenuhnya mendapatmu .."
"Bukankah dia mengatakan yang sebenarnya?" tanya Eva sontak membuat Evan menghentikan kakinya dan menatap Eva dengan sangat lekat. "Kenapa wajahmu harus seserius itu Mr Phillips?"
"Eva, apakah kau masih tidak mempercayaiku?"
Eva jadi merasa bersalah dengan candaannya. Jika saja dia benar-benar bisa mempercayai Evan atas segala upaya yang dia lakukan untuk mendapatkannya Eva pasti akan sangat terharu. Hanya saja masih sulit baginya untuk benar-benar percaya bahwa dia sepenting itu bagi Evan. Hal-hal seperti itu hanya ada di sinetron.
"Entahlah," jawab Eva.
"Bagaimana agar kau bisa percaya padaku?" tanya Evan. Namun belum sempat Eva membuka mulut, Evan kembali berkata, "Maafkan aku. Aku kurang bisa bersabar. Aku yang meninggalkanmu lebih dulu. Aku minta maaf. Yang pasti mulai saat ini aku tidak akan kemana-mana. Aku akan terus menunggumu." Kemudian menambahkan dengan nada menggoda, "Dan percayalah aku akan terus menempel padamu."
Eva bisa melihat kesungguhan di mata Evan dan hal tersebut semakin membuatnya merasa bersalah. Evan kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Eva dan mengecup kening gadis itu.
*
2 hari sebelum keberangkatannya ke Australia, Evan dan William benar-benar sibuk dengan berbagai rapat dengan dewan direksi. Saat itu sudah pukul sepuluh malam saat Evan menutup rapat malam itu dan semuanya meninggalkan ruangan rapat kecuali dirinya, William dan Erica sekretaris mereka.
William tampak serius memberikan beberapa instruksi dan tugas kepada Erica sedangkan Evan menyandarkan badannya dan menutup mata sejenak berharap rasa lelahnya bisa hilang hanya dengan memejamkan mata barang beberapa detik saja.
Evan kembali menegakkan duduknya menyadari dia akan sangat merindukan Eva saat dia harus ke Australia selama sepekan. Pria itu pun mengambil ponselnya dan menekan speed dial 1.
"Apa kau sudah tidur?" tanya Evan saat sambungan telponnya sudah tersambung.
"Kau terdengar sangat lelah," tanya Eva dengan nada khawatir. Seminggu semenjak hari pernikahan Sarah, Evan tidak benar-benar bisa bertemu dengan Eva karena dia hanya bisa melihatnya dari kejauhan disela-sela kesibukannya. Namun hal itu tidak membuat Evan melupakan untuk mengirim pesan-pesan singkat ke Eva, bahkan hanya untuk mengatakan bahwa dia merindukannya.
"Ya, aku sangat lelah. Andai kau ada disini mugkin aku bisa sedikit mendapatkan kembali energiku," jawab Evan dan dia bisa mendengar Eva tertawa geli diujung sana.
"Apakah kau masih lama?"
"Tidak. Setelah ini sopirku akan mengantarkanku kembali ke penthouse. Atau .... Kalau kau mengijinkanku ke apartemenmu?" tanya Evan sedikit ragu dalam mencoba peruntungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
Genç Kız EdebiyatıEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...