Eva berhasil menarik nafas dalam walaupun hal itu tidak berhasil menghentikan nafasnya yang tersenggal-senggal.
"Itu tadi sepertinya benar-benar Evan," ucap Eva pada dirinya sendiri dengan masih berdiri di depan pintu.
"Eva apa yang kau lakukan berdiri disana? Apa kau sudah memanggil orang IT untuk mengecek komputermu?" Pertanyaan Mrs Gloria membuyarkan segala pikirannya tentang seseorang yang baru saja dia lihat di lantai 7. Seseorang yang membuatnya hampir tidak bisa bergerak.
"Ah ... ya ... aku tadi lupa Mrs Gloria," jelas Eva lemas.
"Apa maksudmu lupa? Jelas-jelas kau keatas untuk memanggil IT. Lantas apa yang membuatmu lupa? Kalau komputermu mati tentu kau tahu kau tidak akan bisa bekerja nak," oceh Mrs Gloria.
Eva tidak tahu bagaimana Mrs Gloria bisa yakin bahwa dirinya tadi benar-benar sudah naik ke lantai 7 padahal saat dia tadi berlalu Mrs Gloria yang sudah bekerja selama 20 tahun di perusahaan itu sedang serius membicarakan CEO baru dengan rekan-rekan kerjanya.
"Ya Mrs Gloria aku akan memanggil IT lagi. Tadi ada sesuatu yang menakutkan yang kulihat," jawab Eva malas.
"Apa? Menakutkan? Apa kau yakin? Apa kau melihat hantu?" Tanya Mrs Gloria bersemangat.
Kalaupun Eva benar melihat hantu, Mrs Gloria lah orang pertama yang akan dengan seksama mendengarkan ceritanya. Dia tidak akan pernah mau ketinggalan berita-berita terkini seputar kantor.
Baru saja Eva akan berbalik arah untuk kembali ke lantai 7, orang yang dibilang Mrs Gloria sebagai hantu tadi muncul didepan pintu kaca mereka. Eva pun sontak mundur beberapa langkah.
"Pagi semuanya. Mungkin kalian sudah mendengar beritanya atau mungkin juga belum," Mr Kim membuka sambutannya saat dia dan beberapa kepala divisi telah sampai di ruangan bagian pembelian.
Mr Kim yang merupakan kepala divisi bagian pembelian melanjutkan, "Hari ini CEO kita yang baru akan mulai bekerja bersama kita, memimpin semua karyawan disini, mengawasi kinerja dan perkembangan perusahaan. Saya akan sangat senang sekali membahas betapa cerdasnya CEO baru kita ini namun kurasa saya sendiri tidak perlu menjabarkannya disini sekarang. Dengan sepak terjangnya yang luar biasa, beliau tentu akan membawa Phillips Corp. menjadi lebih terdepan. Perkenalkan, Mr Evan Phillips."
Mr. Kim menyudahi sambutannya dengan dua tangannya tertuju ke CEO baru yang berdiri sangat menawan disana dan disusul dengan suara tepuk tangan dari seluruh karyawan di ruangan divisi pembelian.
Eva yang masih tercengang disana terpaksa ikut bertepuk tangan saat temannya Kimberly menyikutnya setelah mengetahui temannya itu tidak ikut bertepuk tangan.
*
Malam itu Eva harus pulang sekolah sedikit larut sendirian setelah wali kelasnya Mrs Sanders meminta gadis itu untuk membantunya memeriksa ujian dari 7 kelas dari kelas-kelas yang diajar Mrs Sanders. Eva tentu saja tidak bisa menolak permintaan Mrs Sanders. Ini bukan kali pertama Mrs Sanders meminta bantuan Eva hingga gadis itu harus tinggal di sekolah lebih lama. Dan Eva sudah sering kali diminta tolong oleh guru-guru yang lain hal serupa. Sarah ngotot mengajak Eva untuk ikut dengannya ke mall untuk membeli sepatu baru.
Instead off shopping with her best girl, Eva malah harus duduk di ruangan guru dengan tumpukan kertas didepannya. Setelah menyelesaikan bagiannya, Eva menyerahkan tumpukan kertas tugas ke Mrs Sanders dan baru sadar saat itu jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dia pun pamit pulang. Karena sudah lumayan larut, Mrs Sanders meminta Eva untuk menunggunya sebentar lagi karena dia bersikeras mengantar Eva pulang. Guru dengan badan besar tersebut merasa bersalah karena sudah menahan Eva sampai malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
Chick-LitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...