Evan terdiam setelah Eva memutus sambungan telponnya. Tidak ada nada khawatir pada suara Eva saat dia menceritakan pertemuannya dengan Sebastian namun Evan merasakan ketidaknyamanan didadanya. Dia menelpon Cassie.
"Cassie, untuk seminggu kedepan, apakah aku memiliki jadwal kosong?" tanya Evan dengan cepat.
"Sebentar Mr Phillips," jawab Cassie dan jeda beberapa menit. "Untuk lima belas hari kedepan jadwal Anda masih padat Sir. Setelahnya di tanggal 29 jadwal Anda kosong namun malamnya Anda ada janji makan malam dengan Mr Tony Phillips dan Nyonya Julia."
"Okay, thanks Cassie," dan Evan menutup sambungan telponnya.
Evan pun menelpon William. "Will, where are you?"
Setelah mendapatkan jawaban dari orang kepercayaannya itu, Evan pun bergegas, "Okay, aku kesana sekarang."
*
Evan, William, dan Cassie kembali ke hotel sekitar pukul sepuluh malam dan Evan meminta William untuk ke kamar hotelnya.
"Will, I need to fly Eva here just like what you did the last time," kata Evan setelah dua langkah dia masuk ke kamarnya.
"Percuma saja man, jadwalmu sangat padat tidak seperti terakhir kali kita kesini. Kalaupun Eva kesini, kau mungkin akan meninggalkannya seharian. Lagipula, aku tidak yakin Eva mau kali ini. Aku tidak bisa menyeretnya dengan terpaksa kau tahu kan?" kata William sambil melepaskan dasi kupu-kupunya.
"Uugghh .... Aku frustasi," kata Evan sambil mengusap kasar wajahnya.
Evan pun mengeluarkan ponsel di saku jas bagian dalamnya.
*
Eva yang baru saja menyelesaikan makan siang di mejanya sendiri, meraih ponselnya karena benda persegi itu berdering keras.
"Ya Evan?"
"Eva .... "
"HHmm? Aku baru selesai makan siang. Disana pasti sudah malam kan? Kau belum tidur?"
"Eva ..."
Eva mengernyit kenapa Evan nampak ragu-ragu dengan apa yang ingin dia katakan.
"Ada apa?" tanya Eva bingung.
"Maukah kau kemari? Please? Aku sangat merindukanmu tapi aku sepertinya belum bisa kembali walau hanya untuk dua hari, so .... I'm begging you..." pinta Evan.
"Evan aku juga merindukanmu tapi kau tidak perlu melakukan itu. Aku tidak bisa meminta cuti lagi dan kau juga harus fokus ke pekerjaanmu," jawab Eva walaupun dia cukup terharu karena Evan memintanya datang.
"Soal Mr Kim jangan khawatir dia sudah tau soal kita, da .." kata Evan namun kata-kata Evan terpotong dengan pekikan kaget Eva.
"APA??!!" tanya Eva.
"Apa?"
"Mr Kim tahu?" kali ini Eva berbisik karena dia masih berada di dalam ruangan dan sudah banyak yang kembali ke meja mereka setelah makan siang.
"Ya, Mr Kim sudah tahu lama. Kira-kira sepulang kita dari Singapura," terang Evan.
"Ugh... aku tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapi Mr Kim mulai sekarang."
"Seperti biasa tentu saja. Jangan khawatir Eva dia tidak akan membedakanmu hanya karena bosnya tergila-gila padamu. Jadi bagaimana? Kau bersedia kan Eva? I really really need you."
Eva tidak percaya ini. Dia menopang kepalanya dengan sebelah tangan yang tidak memegang ponsel dan memijit dahinya. "Kenapa tiba-tiba? Bukankah lima hari kemarin kau juga tidak menghubungiku sama sekali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
ChickLitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...