Eva sedang fokus dengan pekerjaannya saat entah kenapa dia merasa semua rekan kerjanya dengan anehnya terlihat kaget dan melihat kearah pintu. Eva yang karena tempat duduknya membelakangi pintu masuk ruang pembelian secara otomatis memutar kepalanya dan langsung terlonjak kaget saat Evan sudah berdiri di sana.
"Eva bisa aku bicara denganmu sebentar, kutunggu di ruanganku," kata Evan tanpa memperdulikan banyaknya mata yang memandang kearah mereka. Dan Evan sengaja tidak beranjak sampai Eva berdiri dari tempat duduknya dan melangkah.
Mereka memasuki lift dan Eva hanya bertanya pelan, "Ada apa Mr Phillips?" namun pertanyaan tadi tidak mendapat tanggapan apapun dari Evan.
Evan tetap saja berjalan di depannya tanpa menoleh sedikit pun sampai dia sampai di depan ruangannya.
"Jangan boleh ada yang masuk," kata Evan tegas pada sekretaris yang duduk didepan ruangannya. Sekretaris tadi keheranan melihat Eva berdiri dibelakang bosnya dan Eva pun tidak berani melangkah ke ruangannya.
"Eva, masuk," kata Evan datar.
Begitu Evan menutup pintunya, pria itu langsung menarik Eva dan menenggelamkannya di dadanya dan memeluknya cukup erat.
"Semalaman aku melihat wajahmu saat kau tertidur tapi kenapa sekarang aku sangat merindukanmu. Aku tidak bisa berpikir dan tidak bisa menahan diriku," kata Evan masih memeluknya dengan erat.
Eva pun perlahan merangkulkan tangannya ke tubuh Evan dan turut membungkus pria itu dalam pelukannya.
"Kau bisa menemuiku kapan pun kamu mau," kata Eva sembari mengelus perlahan punggung Evan.
"Eva aku mencintaimu. Bisakah kau menikah denganku? Kalau bilang iya, aku bisa menyiapkan segalanya dalam dua hari," kata Evan kali ini melepaskan pelukannya dan menatap Eva dengan lekat.
Eva merasa wajahnya memerah, dia sangat bahagia dengan ucapan Evan dan hal tersebut membuatnya tertawa kecil. Tapi sepertinya Evan menangkapnya lain.
"Eva, aku tidak bercanda. Aku membutuhkanmu lebih dari kau membutuhkanku," kata Evan memelas.
"Kenapa bossku terlihat menyedihkan begini? Ok, ceritakan apa yg terjadi dengan Ayahmu tadi."
Evan mengangkat sebelah alisnya dan heran kenapa Eva mengaitkan rasa rindunya dengan pertemuan dengan Ayahnya tadi pagi. Namun Evan ingin membaginya dengan wanita di depannya ini.
"Dia tadi memperkenalkanku dengan Julia. Aku sudah pernah melihatnya datang beberapa kali kerumah. Dan tadi Tony memperkenalkannya kepadaku secara resmi. Segalanya ..... berjalan lancar anehnya. Awalnya aku merasa tidak yakin sudah siap. Tapi ternyata semuanya berjalan baik. Dan untuk pertama kalinya aku melihat Tony benar-benar tersenyum. Bukan senyuman sinis atau senyuman dimana dia memiliki rencana dikepalanya. Dan entah kenapa aku juga senang melihatnya."
Evan terdiam. Dia sangat senang bisa membagi momen tadi dengan Eva. Dadanya terasa sangat ringan dan hangat hingga dia melupakan tentang pertemuan dengan Clara dan keluarganya. Dia sama sekali tidak menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang penting.
"Aku bahagia melihatmu bahagia," kata Eva sambil memegang pipi Evan.
"Untuk pertama kalinya aku merasa aku tidak lagi sendirian. Aku memiliki keluarga dan aku menemukan satau-satunya wanita yang aku cintai dan aku sedang memegang tangannya sekarang."
Evan pun mendekatkan wajahnya ke Eva dan mendaratkan ciuman di bibir Eva. Keduanya berciuman selama beberapa detik sampai ada seseorang yang mengetok pintu.
Evan pun menyuruhnya masuk, dan ternyata sekeretarisnya tadi. "Mr Phillips, saya mengingatkan pertemuan Anda dengan Mr Curtis. Mr William sudah menunggu Anda di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
ChickLitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...