"Teman-temanku ada di sekitar sini. Aku menyuruh mereka kesini. Kau bisa langsung kembali ke hotel bersama Evan. Aku akan pergi dengan teman-temanku," kata Sarah beberapa saat setelah Eva menerima panggilan telpon Evan.
"Baiklah. Apa besok kita bisa bertemu lagi? Sepertinya besok Evan masih sibuk," tanya Eva.
Sarah berpikir. "Besok siang kita ada rehearsal. Aku akan senang sekali kalau kau datang. Tapi terakhir kali kau ikut, aku ingat kau berkata bosan. Bahkan wajah tampan para model tidak membuatmu tertarik waktu itu," jawab Sarah.
"Baiklah aku akan datang besok. Lebih baik dbandingkan harus berada di hotel seharian. Mr Kim masih memberikanku tugas kantor tapi tidak terlalu banyak jadi aku bisa menyelesaikannya cepat. Besok kalau aku sudah selesai, aku akan langsung ketempatmu."
"Baiklah, aku akan kirim alamatnya. Oh, itu mereka," kata Sarah sambil melambaikan tangannya.
Eva melihat ke arah pintu masuk kedai ice cream yang didatangi Sarah dan Eva dan beberapa wanita super cantik dan pria dengan badan tegap berjalan masuk dan kearah Sarah. Mereka menempati tempat duduk yang masih kosong didekat Sarah. Bahkan bagi teman-teman para modelnya, Sarah seakan menjadi queen bee bagi mereka.
Mereka ada sekitar sepuluh orang, wanita dan pria. Tampak sangat menonjol dibandingkan tamu kedai yang lainnya. Mereka sangat mempesona dengan balutan baju yang sangat modis dan wajah yang luar biasa cantik dan tampan.
"Eva?" suara yang sepertinya dia kenal memanggil namanya. Eva pun menoleh dan melihat Sebastian berdiri disana. "Wow, kau disini," kata Sebastian terlihat tidak percaya.
"Kau kenal Eva?" tanya Sarah pada Sebastian.
Eva pun buru-buru menjawab, "Ya, dia teman dari teman kantorku." Kata Eva sambil menatap kearah Sebastian mengharapkan kerjasama darinya.
"Oh," jawab Sarah tanpa bertanya lebih lanjut. "Sebastian ini juga seorang aktor Eva, kau pun pasti tahu juga. Hei Sebastian, kenapa masih menerima pekerjaan model ini kalau sudah banyak film dan iklan yang kau bintangi," kata Sarah pada Sebastian.
"Aku tidak akan meninggalkan dunia yang membesarkan namaku Sarah," kata Sebastian dan kemudian pandangannya kembali ke Eva.
"Eva,.. ad," kata Sebastian kemudian Eva kembali memutus kata-katanya.
"Sebastian kita berbicara disana saja. Disini cukup ramai aku tidak bisa mendengar," kata Eva dan dia bangkit dari duduknya, berjalan sambil diikuti Sebastian dari belakang ke arah meja di pojok kedai yang cukup jauh dari jangkauan keramaian para model yang seketika membuat kedai kecil itu terasa penuh.
Eva dan Sebastian kini duduk berhadapan.
"Sebastian, don't say anything about .. kau tahu apa... pada Sarah. Dia, kemungkinan dia akan menghajarmu mati-matian seperti yang dilakukan Evan," pinta Eva.
"Tentu saja Eva, bagaimana mungkin aku bisa menyebarkan kejahatanku sendiri. Aku harap kau juga melupakan kejadian itu. Aku merasa buruk kalau kau mengungkitnya. Aku benar-benar menyesal, maafkan aku," kata Sebastian.
"Kau tidak perlu meminta maaf lagi. Kau sudah meminta maaf beberapa kali."
"Isabella menanyakan tentang dirimu. Dia ingin bertemu denganmu lagi. Sepertinya aku dan adikku memiliki kesamaan kali ini. Kita berdua sama-sama menyukaimu," kata Sebastian kali ini tidak terlihat murung lagi.
"Oh, terima kasih," respon Eva singkat.
"Kau ke Sydney bersama siapa? Ada urusan apa? Kau menginap dimana?" tanya Sebastian dan pertanyaanya membuat Eva tertawa.
Sebastian nampak bingung dan bertanya, "Ada apa?"
"Apa kau membutuhkan jawabanku atau kau akan terus menanyaiku?" tanya Eva masih dengan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
ChickLitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...