Part 21 - Cafetaria

7.3K 678 21
                                    

Monday.

Eva datang paling pagi hari itu, berusaha menghindari pertemuan tidak sengaja dengan Evan walaupun dia juga tidak tahu jam berapa biasanya Evan datang ke kantor.

Tidak langsung menyalakannya komputernya namun menuju ke coffee maker karena semalam dia terbangun beberapa kali dan hal itu menyisakan sedikit kantuk.

Sampai dengan tengah hari tidak ada tanda-tanda dari Evan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Eva hari itu sedikit tegang kalau-kalau Evan tiba-tiba menemuinya diruangan. Tapi apakah mungkin jika tiba-tiba Evan menemuinya bukankah hal seperti itu akan menyebabkan kegaduhan. Tiba-tiba Eva bergidik membayangkannya. Sepertinya semua berjalan cukup normal hari itu namun tidak hingga jam makan siang tiba.

Eva menikmati makan siangnya di kantin perusahaan yang memang menyediakan makanan bagi seluruh karyawan bersama Kimberly dan Mrs Gloria. Seperti biasa sambil menikmati makan siang mereka, ketiganya berbincang dengan santai. Ketiganya sedang asyik mengobrol sehingga tidak menyadari bahwa Evan berjalan menghampiri mereka.

"Boleh aku bergabung?" kata Evan saat sudah berdiri disamping mereka. Lain halnya dengan William yang tanpa menunggu jawaban dari mereka dan langsung duduk disamping Kimberly, Evan masih berdiri disana.

Eva bisa melihat Mrs Gloria hampir saja menyemburkan makanannya. Sudah cukup aneh CEO mereka makan di kantin perusahaan dan sekarang dia ingin duduk dengan karyawan dengan kasta yang cukup rendah ini. Selama Mrs Gloria bekerja di Phillips Corp., dia tidak pernah menemui peristiwa CEO perusahaan makan siang di kantin perusahaan.

"Ya, tentu saja Mr Phillips. Anda bisa duduk bersama kami. Lagipula ini juga kantin anda," jawab Mrs Gloria dengan diiringi tawa yang cukup menggelegar. Eva tidak yakin apa yang wanita itu pikirkan karena ada kesenangan dan perasaan malang dibalik tawa Mrs Gloria.

Evan pun duduk dibangku kosong disamping Eva.

"Wah makan siang hari ini enak ya!" seru William sambil mengunyah makanannya.

Berbeda dengan Mrs Gloria dan Kimberly yang merespon seruan William, Eva hanya bisa menunduk dan menikmati makanannya dalam diam.

"Oh anda tidak suka kacang polong Sir, anda menyisihkannya," kata Kimberly saat melihat CEO yang duduk didepannya mengambili kacang polong yang ada di nampannya dan menaruhnya di pinggir. Evan pun tersenyum dan mengangguk. Eva tidak bisa menahan untuk akhirnya ikut menoleh dan memperhatikan Evan.

'Aku sama sekali tidak mengenalnya,' kata Eva dalam hati. Selama ini Eva menyimpan Evan di memorinya namun sontak dia tersadar bahwa tidak banyak yang dia ketahui tentang Evan. Hal kecil seperti ini contohnya. Apakah memori tentang Evan adalah benar Evan yang sebenarnya ataukah pendapat yang dia bagun sendiri, Eva tidak yakin. Sekarang bahwa Evan duduk dekat disebelahnya namun Eva sekarang merasa jauh darinya.

Tidak lama, Christine wanita paling cantik di Phillips Corp melihat mereka berlima dan memutuskan untuk bergabung dengan mereka.

"Boleh aku bergabung dengan kalian?" dan seperti halnya William, Christine langsung menempatkan dirinya dibangku kosong disebelah Evan tanpa menunggu salah satu dari mereka merespon pertanyaannya.

Dan tanpa rasa canggung, Christine mulai menanyakan keadaan Evan dan William. Christine memang orang yang percaya diri seperti itu.

Eva sendiri saat itu sudah kehilangan selera makannya. Dia hanya mengaduk-aduk sisa makanan dihadapannya dan menghabiskan orange jus yang tadi dia pesan. Kalau bisa dia ingin segera beranjak namun merasa hal itu kurang sopan dilakukan.

Berbeda halnya dengan Eva, Mrs Gloria dan Kimberly yang terlihat agak rishi dan tidak nyaman dengan semua pandangan mata yang tertuju pada mereka, Christine nampaknya malah menikmati hal tersebut. Gadis berambut merah itu terus saja mengobrol dengan William dan sesekali menanyakan pendapat Evan.

Kimberly yang duduk disamping kanan Eva menyikut lengannya. Paham dengan kode yang dia berikan dan memberikan anggukan kecil padanya. Baik Eva dan Kimberly sama-sama ingin segera pergi dari situ. Mrs Gloria sendiri sekarang nampak menikmati mendengarkan cerita Christine. Mungkin ini nantinya bisa dijadikan bahan gossip baru baginya.

Kimberly menghabiskan semua makanannya sedangkan Eva menyisakan banyak sekali makan siangnya. Setelah beberapa saat, Evan pun beranjak dari duduknya sontak membuat Christine menghentikan ceritanya.

"Aku sudah selesai," kata Evan datar dan meninggalkan kelima orang lainnya.

William tidak nampak tergesa untuk segera menyusul Evan dan menghabiskan sisa makanannya perlahan. Christine sendiri entah kenapa tidak lagi bercerita dengan bersemangat seperti tadi.

"So William, bisa kau ceritakan tentang seseorang special yang pernah dikatakan Mr Phillips pada kita?" tanya Mrs Gloria sontak membuat Eva, Kimberly dan Christine menoleh kearahnya. Perut Eva seketika merasa mual namun sepertinya baik Mrs Gloria maupun Kimberly dan Christine menantikan jawaban William. Eva merasa malu pada dirinya sendiri saat ada sedikit keyakinan bahwa orang yang dimaksud Evan pada saat itu adalah dirinya.

"Hmmm ... aku juga tidak seberapa mengenalnya. Belum mengenalnya dengan baik maksudku," jawab William sambil mengerling kearah Eva. Apa pula itu, batin Eva.

"Tapi bisa kulihat dia adalah wanita yang baik, cantik tentu saja. Astaga aku bisa dibunuh Evan kalau sampai dia tahu aku berkomentar cantik tentang dia. Dan dia cukup pintar," sambung William dengan santai, tampak sangat menikmati segala perhatian yang ditujukan padanya.

"Apakah orang itu Clara Ferguson, karena nama Mr Phillips sering kali dikaitkan dengan perancang pakaian dalam terkenal itu," tanya Mrs Gloria kelewat antusias.

Mata Kimberly dan Christine melotot menanti jawaban dari William, yang kemudian hanya tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya. "Kupastikan bukan dia," jawab William tegas.

Eva bahkan tidak berani memandang William.

"Oh ayolah, katakan saja siapa dia," desak Kimberly.

"Sabar sayang. Mungkin sebentar lagi seluruh gedung akan tahu siapa wanita itu," kembali William menjawab kelewat santai sambil menyeruput cappucinonya.

Eva tidak berani berharap orang yang dimaksud William adalah dirinya namun juga sedikit menyangka kalau orang itu memang dia.

"Ok, aku sudah selesai. Masih banyak yang harus aku kerjakan. Sampai bertemu lagi ladies. Eva, I'll see you around," kata-kata William yang terakhir hampir membuat Eva menyemburkan minuman di mulutnya.

Namun sepertinya baik Mrs Gloria dan Kimberly menangkap hal itu berbeda. "Astaga Eva, sepertinya William tertarik padamu. Dia menyapa kita semua ladies tapi dia terang-terangan menyebut namamu," pekik Kimberly.

Christine, yang merasa perhatian tidak lagi tertumpu padanya, berdiri dan meninggalkan mereka bahkan tanpa berpamitan dengan wajah bosannya.

"Dasar tidak sopan. Aku lebih tuanya dari padanya. Sepertinya dia iri padamu Eva," kata Mrs Gloria sambil melihat kearah Christine dengan sinis.

Sayangnya makan siang hari itu menyisakan gossip tidak benar berkat Mrs Gloria. Eva yang sebelumnya tidak begitu dikenal di Phillips Corp menjadi cukup menyita perhatian karyawan lain saat gossip yang bisa dipastikan berasal dari Mrs Gloria yang mengatakan bahwa William tertarik pada dirinya menjadi berita yang cukup hangat di kalangan karyawan.

*

Jangan lupa vote yaaa ...... diriku gk bakal bosen-bosen ngingetin kalian buat vote. Cinta kalian !!!

Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang