"Eva, bisakah kita bertemu sekarang?"
Eva yang hendak membereskan mejanya dan menunggu Evan, seketika berhenti saat Clara Ferguson menelponnya.
"Ada perlu apa?"
"Ada yang perlu aku bicarakan denganmu," jawab Clara.
"Baiklah," kata Eva yang sama sekali tidak pernah memiliki pikiran buruk apapun terhadap Clara bahkan setelah berita ciumannya dengan Evan. "Kau tahu restoran di sebelah kantor kami kan? Aku tunggu disana."
Setelah Clara menutup telponnya, Eva segera mengetik pesan.
Ada sesuatu yang tiba-tiba harus aku lakukan. Kau boleh pulang duluan.
Terkirim.
Eva kembali mengecek ponselnya karena ada pesan masuk baru.
Selesaikan saja. Kabari aku kalau kau sudah selesai. Tidak perlu terburu-buru.
Eva segera memasukkan ponselnya ke dalam tas dan segera turun untuk menuju restaurant yang dia maksud tadi.
*
Eva memesan kopi panas saat dia sudah disana. Tidak berapa lama, Eva bisa melihat Clara membuka pintu restaurant. Dengan celana hitam ketat, mantel berwarna coklat dan kacamata hitam, Clara melayangkan pandangan ke seluruh restaurant untuk mencari Eva.
Saat matanya sudah menemukan Eva, Clara berjalan dengan mantap kearahnya. Tanpa menyapanya terlebih dahulu, Clara menarik kursi di depan Eva dan duduk disana. Eva cukup terkejut saat Clara membuka matanya dan memperlihatkan matanya yang bengkak seperti orang yang selesai menangis cukup lama dan banyak.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Eva dengan nada khawatir.
"Evan ... dia datang pagi ini kerumahku dengan penuh amarah. Dia ... ,"air mata kembali lolos dari mata Clara. "Dia membongkar kejahatanku didepan orang tuaku," jawab Clara.
"Marah? Kenapa? Kejahatan?" tanya Eva tidak mengerti.
"Tapi bukan karena apa yang Evan lakukan pagi ini yang membuatku menemuimu malam ini. Awalnya aku mengira aku akan sangat kehilangan jika tidak bisa mendapatkan Evan. Karena itu saat dia memberikanku waktu untuk menjelaskan semuanya, aku sengaja tidak melakukan apa-apa. Aku tidak ingin berita tentang kita hilang begitu saja," tutur Clara.
"Tapi ternyata bukan itu yang membuatku merasa sangat kehilangan," kata Clara masih dengan air mata yang mengalir. Gadis itu berusaha untuk menyekanya beberapa kali.
Eva mengerutkan dahinya masih tidak mengerti dengan apa yang berusaha Clara katakan.
"Eva, aku kesini untuk meminta maaf padamu dan minta tolong padamu," lanjut Clara.
"Minta tolong untuk apa?" tanya Eva.
"Bisakah kau bebaskan Sebastian?" pinta Clara.
Eva mencoba mencerna namun kemudian matanya melebar dan dia kaget. "Clara maksudmu... Sebastian ....,"
Clara membaca wajah syok Eva dan sepertinya dia menggunakan kata pembuka yang salah.
"Kau ... apa .. Evan belum memberitahumu?" tanya Clara kali ini dia menunduk.
Eva membeku ditempatnya dan hanya bisa melihat Clara dengan pandangan penuh horor.
"Eva .... Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf," kata Clara lagi. "Aku sekarang menyadari apa yang yang sudah aku hilangkan."
Eva masih menatapnya ngeri.
"Eva ..... tolong katakan sesuatu," desak Clara terdengar agak tidak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eva(N) - Eva Belongs to Evan [COMPLETED]
Chick-LitEva Anderson adalah hal terakhir yang Ibunya bicarakan dengan hebohnya pada Evan. Ya, nama Eva-lah yang dibicarakan Ibunya saat Ibunya melihat gadis itu di depan pagar sekolah. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa bertemu Ibunya karena sesaat setel...