20

734 91 8
                                    

Dok..dok..
"Hmm??,sepertinya ada tamu,biar aku yang buka ya Sogo-san"
"Baik"

Cklek..
"Ya,siap-hmmpp-"
Blam..tap..tap..tap..Blam..

"Siapa Riku-kun?Riku-kun??" Sogo mengintip dari balik pintu dapur yang masih terbuka,karena kebiasaan Riku yang tidak langsung menutupnya.Dia menatap pintu depan yang sudah tertutup rapat.
"Riku-kun?"Sogo mulai sedikit panik,dia menelan ludahnya kasar." Jangan-jangan,Riku-kun diculik lagi??"Sogo mengambil sapu dan pel.Dia bersiap siaga kalau-kalau penjahat itu masuk ke rumah,dia mencoba keluar dari dapur dan menuju pintu luar.Dibukannya pintu dengan kasar.

Cklek..

Tidak ada siapa-siapa disana,bahkan sosok Riku juga tidak ada.
"Ri-Riku-kun!!Jangan main petak umpet,Riku-kunn?"
Sogo merogoh sakunya,dia mengambil ponsel miliknya.Dipencetnya tombol telefon yang bertuliskan nama Menejer.
"Me-menejer?"

Titt..tit..tit..pets..

"Gyaaahhh...disaat seperti ini malah mati sih!!!Dasar!!!Riku-kun semoga kau baik-baik saja!!"
.
.
.
Blam..

"Stt.."
"T-t-Tenn-nii?Ke-kenapa kau ada disini?Kau tau tempat ini kost kami?Bagaimana?"
"Riku,tenanglah,dengarkan aku.Ijinkan aku untuk menginap disini untuk beberapa hari"
"He,tapi kenapa?"

Cklek..

"RIKUUU-KUNN...SI-SIAPA DIA!!!"
"TU-TUNGGU SOGO-SAN,DIA INI TENN-NII"
"He?"
Tenn membalikkan badan dan menatap Sogo yang sudah bersiap untuk memukulnya dengan gagang sapu.
"Ho?"
"Te-Tenn Kujo dari Trigger?He anoo..kau beneran Tenn?Ke-kenapa kau ada disini?Riku-kun,apa yang kau lakukan dengan tamu kita.Bawa dia ke ruang tamu,jangan dikamarku.Ka-kamarku berantakan anoo..Kujo-kun,ma-maaf aku belum sempat membereskannya..etto-"
"Sogo-san tenanglah,kau ini ribut sekali.Begini,tadi Tenn-nii yang memaksaku masuk sini,aku juga tidak tau kok,kalau Tenn-nii kesini.Aku juga tidak tau kalau Tenn-nii tau kost kita"
"Na..Sogo,aku akan menginap disini beberapa hari,harus.Tidak ada penolakan"
"Tenn-nii,tap-mpp"
"Sstt..aku tidak suka ditolak Riku"
"A-anoo,sepertinya tidak bisa Kujo-kun"
"Harus atau Riku aku ajak pergi!!"
"Tenn-nii!!Anoo Sogo-san,nanti biar aku yang bilang pada Menejer dan yang lain"
"Tapi.."
"Huh,kita ke kamar mu Riku.Disini terlalu luang,aku yakin kamarmu lebih berisi daripada ini!!"
"He?Luang?"
"Kau pasti tipe orang yang suram,ungu!!"Tenn pergi dari kamar Sogo.
"Te-Tenn-nii,anoo maaf Sogo-san.Tenn-nii memang suka seperti ini.Maaf ya,Tenn-nii tunggu!!"
"Suram?"
.
.
.
"Apa maksudmu menyuruh Tenn pergi dari Trigger ha?"
"Bocah seperti mu tidak perlu ikut campur!!"
"Jadi kau memang ingin kalau Trigger bubar ha?"
"Anuu ketua,tolong jelaskan pada kami,kenapa Tenn bisa keluar dari Trigger"
"SUDAH AKU BILANG ITU BUKAN URUSAN KALIAN,PERGI DARI RUANGANKU ATAU AKU PANGGILKAN PETUGAS"
"Cih,terserah apa maumu sekarang,kalau kau kehilangan kami.Jangan harap uangmu itu berkumpul lagi,ayo Ryu"

BLAM..
.
.
"Kami pulang!!"
"Hoo,Phytagoras sudah pulang?"
Mitsuki duduk disofa lalu menyandarkan kepalanya dibahu seseorang yang berada disampingnya.
"Huuhh..aku capek sekali Riku,kau dan Sogo hari ini ngapain saja?"
"Ouu Riku,kau mengecat your hair?"
"Mitsu,kau mau bir?"
"A-boleh"

Cklek..

"Tenn-nii,kamar mandi sudah kosong,kau jadi mau memakainnya?"
Mitsuki menatap Riku yang baru saja masuk ke dapur.Begitu juga Nagi yang sedang menjambak-jambak kecil rambut berwarna merah muda itu.
"Tenn?" Mitsuki lalu menatap Tenn yang sudah menjadi sandaran kepalanya tadi.
"UWAAA...Kujo Tenn?"
"He,sejak kapan??" Yamato juga baru sadar setelah membuka tutup kaleng bir miliknya.Sogo yang sejak tadi diam disofa sebelah,hanya berani menatap.
"Hoo,jadi begini ya sikap Idolish ketika tidak bekerja?"
"Te-Tenn,kenapa kau ada disini?"
"Untuk melihat keadaan Idolish ketika bersantai begini,ternyata tidak lebih dari seorang pengangguran"
"Ap-apa katamuu!!!!"
"TENN-NII"Riku mendekap mulut Tenn dari belakang dan mengajaknya keluar dari dapur.
"Ouu Sogo,ternyata Tenn bermulut pedas juga yes?"
"Suram"
"Sou,kau baik-baik saja?Kenapa kau melamun?"
"Suram!!"
Mereka bertiga cengo menatap Sogo yang masih hilang konsen.Sedangkan Riku masih mencoba menenangkan Tenn.
"Tenn-nii,ku mohon jangan terlalu pedas pada mereka.Mereka kan saudaraku juga"
"Riku,sejak kapan kau anggap mereka sebagai keluarga?Lalu aku?"
"Tenn-nii adalah Ayah sekaligus kakakku yang kucintai ahaha.." Riku memeluk tubuh Tenn penuh hangat.

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang