"Bagaimana keadaan Kujo-san dokter?"
"Dia.."
Riku dan Arisa merasa gugup,jantung mereka terasa berdetak sangat kencang.
"Dia hanya mengalami refleks pada sarafnya,sehingga tangannya bisa bergerak.Tapi secara medis dia masih mengalami koma"
Seketika raut wajah mereka cemberut.Padahal mereka menginginkan Tenn segera bangun agar mereka bisa menanyakan keadaanya secara langsung.
"Jadi,Kujo-san masih belum bangun ya?"
"Benar,tapi kalian tenang saja.Dia pasti selamat,kami akan melakukan yang terbaik"
"Terimakasih dokter"
.
.
"Kita harus cepat mencari kamar inapnya Iori!!"
"Aku juga sedang berusaha Nii-san"
Sekarang ini 3 pangeran beda surau itu tengah tergesa-gesa mencari kamar inap Tenn agar bisa membawa pulang Riku segera.Namun bukanya ketemu,mereka marah dipusingkan dengan lorong-lorong panjang yang seperti labirin itu.
"Astaga,kemana jalan kembalinya sih?"
"Aku tidak menyangka kita akan tersesat di rumah sakit seperti ini Mitsuki-san"
"Aku juga tidak menyangka Sogo.Iori,lupakan tentang Riku,kita sudah sangat tersesat ini"
"Iya Nii-san,tenanglah.Kita akan mencari jalan kembali"
"Ternyata ada juga ya rumah sakit seperti ini!Menyebalkan sekali"
.
.
Sedangkan 3 member sisanya sedang berurusan dengan petugas sekarang.
"Cepat kalian segera pergi dari sini.Kalian ini tidak mengerti ya?"
"Percayalah kami bukan orang jahat paman!!"
Kegaduhan mereka membuat pengunjung lain memeperlihatkan pasang mata yang sengit karena merasa terganggu.
"Yamato,bagaimana ini?"
"Apa boleh buat,kita pergi sekarang.Yang penting mereka bertiga sudah masuk dan mencari Riku"
"CEPAATT..."
"Iya..iya kita pergi sekarang"
Mereka bertiga langsung pergi dari rumah sakit dan menunggu yang lain didepan gedung bertingkat didekat rumah sakit itu.Drrtt..tit..
"Ya Mikki,kau menemukan Rikkun?"
*Jangankan bertemu Riku,kita malah tersesat Tamaki!!Kalian bagaimana?Sudah bisa lolos dan mencari Riku juga?*
"Hoo..kita diusir,jadi kita menunggu kalian di luar"
*Aaaarrrhhh..kita sama-sama sial ternyata.Sudahlah kita gagalkan misi sekarang*
Tit..
"Apa yang dikatakan Mitsu,Tama?"
"Dia bilang -Aaaarrhh..kita gagalkan misi sekarang- mereka juga tersesat"
"Haahhh..seperti biasa aku tidak paham dengan penjelasanmu"
.
."Riku-san,ini hampir larut,lebih baik kau pulang.Yang lain pasti khawatir padamu"
"Kau benar Arisa-san.Tapi pasti mereka marah padaku"
"He?Kenapa begitu"
"Karena aku tidak meminta ijin pada mereka ketika aku akan pergi kesini"
"Maksudmu,kau melarika diri?"
"Ahaha..begitulah"
"Haah..kamu itu selalu nekat ya.Nah sekarang pulanglah,jelakan pada mereka kalau kau benar-benar ingin bertemu dengan Tenn-san.Jadi kau terpaksa melakukan itu,benar?"
"Ya"Riku berdiri dengan semangat dan berkacak pinggang.
"Arisa-san,terimakasih.Aku akan pulang sekarang,aku titip Tenn-nii padamu.Kalau Tenn-nii terbangun segera hubungi aku ya.Ini kartu na-Loh kok tidak ada?"
"Kau mencari sesuatu?"
"Kartu namaku kemana ya?"
Riku celingukan mencoba mengingat sesuatu.
"Oh astaga,aku lupa.Aku tadi memberikannya pada petugas.Maaf Arisa-san,aku tidak jadi memberimu kartu namaku"
"Ahaha..tidak apa kok Riku-san.Kalau begitu nomer ponselmu saja"
"Unn"
Setelah Riku memberikan nomer ponselnya,dia langsung pergi dari tempat itu,meninggalkan Arisa sendiri.Ini sudah waktunya makan malam,maka Riku segera pulang lewat pintu samping rumah sakit,dan menuju halte bus.Sesampainya didepan pintu kost,dia terhenti sejenak dan menarik nafas.
Dok..dok..Cklek..
"Aku-pul-ang"
Riku masuk ke dalam.Namun tidak ada satu orang pun yang terlihat.Dia bahkan harus menyalakan semua lampu karena memang belum dinyalakan.
"Kemana perginya mereka ya?"
Riku kini berjalan pelan menuju lorong kamar.Masih tidak terlihat siapapun disana.Dia mengambil ponselnya lalu memencet sebuah nomer yang tertera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...