36

523 65 10
                                    

"Aakkhh..sial kau bocah!!"
Orang itu,marah besar dan mendekati Mitsuki.Dia menjambak rambut Mitsuki dan melempar tubuhnya hingga membentur dinding.

"Akhhhgg.."
"MITSUKI-SAN!!!"
Mitsuki merasakan tubuhnya mati rasa yang luar biasa.Dia tidak bisa bergerak dan tersungkur dilantai.
"Huh..itulah mengapa aku benci dengan bocah!Lebih baik kau diam atau aku akan marah!!Kau juga bo-"
Penjahat itu menatap Sogo curiga.Sogo terlihat menunduk,matanya tertutup poni hingga penjahat itu tidak bisa melihat jelas muka Sogo sekarang.Padahal sekarang ini mata Sogo terlihat sangat menyeramkan,terdapat semburat merah melintas.
"Nah bocah,temanmu lebih bisa menurut daripada kau,tirulah dia.Aku lebih suka dengan bocah yang diam"
"Kaauu.."
"Hemm?"
"Ahaha..sepertinya kau tidak tau kalau dia marah brengsek.Kau akan merasakan pedasnya tabasco bila sudah kau makan.Jangan pernah membuka tutupnya jika kau tidak ingin merasakannya!!"
"Kau ini bicara apa bocah!!Jangan mengata-ha..aaaakkkhhhh.."
Sogo berlari dan menggigit bahu penjahat itu hingga berdarah.Mitsuki memang sedikit tidak percaya dengan apa yang dilakukan Sogo,tapi karena dia,penjahat itu terjongkok kesakitan dan sogo bisa mengambil pisau milik penjahat itu dengan giginya.Mitsuki terduduk gemetar kala Sogo berjalan kearahnya dengan tatapan yang bisa dibilang iblis yang haus darah.
"So-Sogo,kau masih mengingat aku kan ahaha.."
Mitsuki mencoba menenangkan diri dengan mengajak ngobrol Sogo,namun kini Sogo terduduk dan mengarahkan pisau itu diperut Mitsuki.

"So-Sogo,JANGAN BUNUH AAKUU..Aku masih ingin menikah,punya anak,cucu dan akhirnya mati dengan pasanganku.Tuhan,aku tau aku pendek.Aku tidak akan mengeluh lagi soal tinggiku Tuhan,beri aku kesempatan untuk bersenang-senang dengan adikku.Keluargaku..SEMUAANYA...!!"

Phatss..

Tali yang mengikat tubuh mungil Mitsuki terlepas,kini dia bisa leluasa.Sogo menaruh pisau itu didepan Mitsuki tanda dia juga ingin dilepaskan dari ikatannya.Mitsuki pun melepaskan ikatan itu.
"Mitsuki-san" Suara Sogo terlihat sangat dingin,baru kali ini Mitsuki mendengarkan ucapan Sogo yang seperti ini,dia selalu mendengar suara Sogo yang lembut,periang dan penyabar.Mitsuki bergetar kembali ketika Sogo mengambil pisau dan menuju ke arah penjahat itu.
"Tolong tutup matamu Mitsuki-san,jangan buka sebelum aku perintah.Jika kau mendengar suara jeritan,anggap saja itu suara lagu debut kita"
"He??Ta-tapi?"
"Lakukan!!"
"Baik!!" Mitsuki menutup mata dengan kedua tangannya.Sogo berjalan pelan kearah penjahat dan tepat berada didepannya.Sungguh menyeramkan Sogo sekarang,yang dikatakan Mitsuki benar mengenai amukan Sogo,padahal Mitsuki hanya ingin menakuti penjahat itu saja.
"Ja-jangan mendekat!!"
"Kau bilang lebih suka dengan bocah yang diam bukan paman?Jaa..kalau bocah pendiam itu mengajakmu bermain.Apa kau mau melayaninya,khu khu.."
"Ja-jangan!!"
"Matamu sangat indah,apa lebih baik aku jadikan souvenir untuk Riku-kun ya,itu akan jadi kenangan jika dia mengingat kejahatan kalian tahun lalu"
"Tidak,jangan lakukan itu,a-aku hanya disuruh saja.Aku cuma ikut-ikutan sungguh!!"

Sogo semakin mendekat,membuat penjahat itu terdesak dipojok.Karena darurat,diapun mengeluarkan senjata lainnya yaitu pistol,dan menembakkannya pas dilengan kanan Sogo.Mitsuki yang mendengar suara tembakan itu hanya terdiam,dia menangis ketakutan.Dia takut kalau Sogo terluka bahkan mati,jika itu terjadi,apakah nyawanya juga akan tertolong?.

"Hahaha..kau ternyata lemah boc-"

Duakk..

"AAAAKKKHHHH..."
Sogo membenturkan kepalanya ke kepala penjahat itu hingga berdarah,penjahat itu melepas pistolnya dan memegang kepalanya yang terluka itu.Merasa ada kesempatan,Sogo menusuk dada penjahat itu menggunakan pisau yang dibawanya.

Jleb...

"Akkhh.."

Tidak hanya satu tusukan,Sogo menusukkan beberapa kali pisau itu hingga penjahat itu tidak bernyawa dan tubuhnya terkoyak.Jantung bahkan paru-parunya keluar dari tubuhnya dan beberapa tulang rusuknya patah,sungguh mustahil untuk beberapa tusukan pisau saja.

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang