Brak..
Iori memukul meja yang ada dikamarnya dengan kesal,dia benar-benar dibuat marah oleh surau merah.
"Apa yang sebenarnya dia lakukan,dia lah yang selama ini menjatuhkan kita dari dalam?Kenapa dia lakukan ini!!"
"Ichi,dengarkan aku.Memang benar kau sangat jengkel dan kesal,tapi bisakah kau berfikir dengan kepala yang dingin seperti biasanya?Aku jadi tidak bisa mengenalmu karena ini!"
"Nikaido-san.Apa kau tidak marah ketika apa yang akan kau sukseskan tiba-tiba hilang begitu saja?Ketika kau sedang memanjat bukit yang tinggi,tiba-tiba temanmu membuat bukit itu menjadi longsor.Apa kau tidak marah padahal kau sudah bersusah payah agar bisa memanjatnya sampai kepuncak?Kau tidak normal jika hanya terdiam dan tersenyum tanpa kemarahan!!""Haahh..aku tau Ichi,tapi kau juga harus mengerti perasaan Riku.Dia melakukan ini karena keluarganya bukan?Bayangkan jika ini terjadi padamu.Apa kau akan diam saja saat Mitsu sedang kritis dan berperang antara hidup dan mati?Tentu saja kau akan menolongnya bukan?Riku juga melakukan hal yang sama.Dengar Ichi,aku akan mencoba berbicara pada menejer tentang hal ini.Kau istirahat dan dinginkan kepalamu oke?!.Satu lagi,mungkin Rikulah yang akan tersenyum jika benar bukit itu telah longsor,tapi dia akan mencari jalan lain agar bisa sampai kepuncak bukit itu.Karena dia tidak punya kebencian,walaupun itu temannya sendiri!"
Yamato mengusap bahu milik Iori dengan pelan.Dia berharap Iori mau mencerna kembali apa yang dikatakannya barusan.
.
.
."Hiks..huhu..hiks.."
"Mitsuki-san,kumohon berhentilah menangis,aku tau ini berat.Tapi kita masih harus berjuang bukan?"
"Bagaimana hiks..cara kita kembali lagi hiks..Sogo..Kita sudah hancur hiks.."
"Tidak Mitsuki-san,aku yakin kita masih bisa bangkit.Percayalah,jika kita bersatu,pasti ada jalan keluar disetiap masalah.Kau tau,bahkan kertas yang dirobek pasti bisa direkatkan kembali jika kita memiliki kepingan-kepingannya.Kita juga begitu,jika ada yang tumbang satu,kita harus menjaganya supaya dia kokoh kembali.Aku yakin menejer kita tidak akan diam saja,dia pasti akan tetap melakukan sesuatu agar kita sukses!"
"Ta-tapi.."
"Apa Mitsuki-san marah pada Riku-kun?"
"Tentu saja begitu..hu..hiks..aku sangat marah dan kecewa pada dia.."
"Jaa..apakah kau membencinya?"
"He..?"Mitsuki terdiam dan menundukkan kepala,dia menatap lantai dan memikirkan jawaban yang akan terlontar dimulutnya.
"Tidak"
"Benar bukan,kau memang marah dan kecewa pada dia,tapi kau tidak bisa langsung membencinya.Aku juga seperti itu pada Tamaki-kun,dia memang terkadang membuatku marah.Tapi aku tidak bisa langsung membencinya karena aku sayang pada dia.Aku sayang pada kalian semua,begitu juga Riku-kun.Dia pasti juga merasa sangat bersalah karena sudah membuat kita semua kecewa.Tapi dia mencoba untuk jujur dengan kesalahannya.Walaupun dia sangat takut kalau dia terkena marah"
"Kau benar Sogo,tidak seharusnya aku bersikap begini.Jika dia tertekan karena Iori-"
Tiba-tiba Mitsuki menatap tajam Sogo dan langsung berlari.Sogo yang tau apa maksud dari tatapan Mitsuki itu langsung menyusulnya dibelakang.Brak...
Mitsuki mendobrak kamar milik Riku dengan kasar,namun sayangnya Riku tidak ada dikamar miliknya.Dia pun beralih pada ruang tengah dan menatap sofa,benar saja.Riku masih duduk tenang disana.
"Rik-"
Mitsuki menyentuh bahu milik Riku,dia melihat keadaan Riku yang tidak baik ini.
"SOGO..CEPAT AMBILKAN INHAILER MILIKNYA!!"
"I-iya,akan aku ambilkan.."
"Riku..!!"
Mitsuki duduk didekat Riku dan mengelus punggungnya.Mitsuki masih bisa melihat Riku yang menangis sambil menahan batuknya.
"Riku,tenangkan dirimu dulu.Lupakan kejadian barusan.Kau harus rileks ya?"
"Uhukk..ak..uhuk..uhuk.."
"SOGO...CEPAT...Duh..kemana sih dia.."
Mitsuki sangat khawatir pada kondisi Riku yang semakin drop,batuknya semakin menjadi-jadi dan Riku semakin lemas."Ini Mitsuki-san"
"Ya,Riku pakai ini!!"
Baru saja Mitsuki akan menyemprotkannya,Riku sudah terpingsang dipelukan Mitsuki.
"Gawat,bagaimana ini Sogo!!"
"A-aku akan beritau Yamato-san dan Iori-kun"
"Ya,aku akan memberinya obat,tolong ambilkan juga selimut.Tubuh Riku sangat kaku dan dingin"
"Baiklah"Sogo berlari kencang menuju lorong dan tiba dikamar Yamato.
Brakk..brak...
Sogo mengetuk pintu kamar Yamato dengan kasarnya karena terlanjur panik."YAMATO-SAN...RIKU-KUN KAMBUH..!!"
Cklek..
"Apa kau sudah bawakan obatnya?"
"Mitsuki-san sedang mengatasinya,tapi Riku-kun terpingsan dan tubuhnya kaku.Apa perlu kita panggil ambulan?"
"Kau bilang kaku Sou?Gawat,ini bahaya.Cepat bawakan air hangat aku akan ambilkan selimut milikku.Ada dimana dia sekarang?"
"Masih diruang tamu dengan Mitsuki-san!"
"Baiklah,cepat Sou!!"
"Ya.."Yamato langsung cekatan mengambil selimut tiga lapis dan super tebal dari lemari miliknya.Tak lupa dia melakukan aksi maraton dilorong,demi berjumpa dengan sang center dan member mungilnya.
"Riku..uhu..bangun Riku.."
"Mitsu,ini selimutnya!"
"Yamato,denyut nadi Riku melemah!!Bagaimana ini!!"
"Kau sudah pakaikan inhailer untuk nya?"
"Sudah!!Tapi tetap saja tidak ada efek.Riku semakin dingin,lihat!!Dia juga semakin kesusahan bernafas!"
"Siall!!"Yamato langsung menyelimuti Riku dan menggendongnya ala bridal.
"Kau mau membawa Riku kemana?"
"Kita bawa dia ke UGD terdekat Mitsu,dia bisa mati jika terus seperti ini!"
"Ini air hangatnya Yamato-san"
"Tinggalkan itu dimeja Sou,ambilkan masker itu.Aku akan membawa Riku ke UGD distrik empat!"
"Baiklah"
"Aku ikut denganmu Yamato!!"
"Baiklah Mitsu,Sou kau yang bilang pada menejer!!"
"Unn..serahkan padaku!"Yamato langsung berlari diikuti oleh Mitsuki didekatnya.
"Bertahanlah Riku..hiks.."
Mitsuki berlari sambil memegang surau Milik Riku.
"Tenanglah Mitsu,Riku anak yang kuat.Dia pasti akan tetap bertahan.Benarkan Riku..!"
"Uhuk..uhuk.."
"Nah,kau dengar sendiri kan jawaban Riku Mitsu ahaha.."
Yamato mencoba mencairkan suasana,agar Mitsuki tidak terlalu tegang.Sesampainya diruang gawat darurat,Riku langsung mendapat perawatan dari dokter.Sedangkan Mitsuki yang ada diruang tunggu dengan Yamato sejak tadi itu,kini masih ribut berjalan kesana kemari dan terus menangis.
"Huhu...hiks..kalau Iori tau apa yang akan dia lakukan.Ini karena Iori!"
"Mitsu,jangan mencari-cari kesalahan orang lain lagi"
"Tapi Riku kambuh kan karena tekanan dari Iori!Uhhh...aku benar-benar takut kalau Riku sampai kritis.Ya Tuhan,kenapa ini semua terjadi pada kita.Pertama kecelakaan Trigger,lalu apa ini!?Kita bahkan juga mengalami ujian dari Tuhan hampir bersamaan.Apa Idol-Idol kini hampir punah?"Cklek..
"Ah,dokter.Bagaimana keadaan Riku?"
"Dia harus dirawat dulu hingga pernafasanya kembali normal.Dia terkena gangguan pernafasan karena stres yang menumpuk.Apa sebelumnya dia sering kambuh?Ini tidak baik untuk kesehatannya.Jika seperti ini terus,dia bisa mati karena gangguan pernafasan yang diakibatkan stres"
"Aaaaaaaahh..sudah kubilang ini gawat kan Yam-mmppp"
Yamato langsung mendekap mulut Mitsuki karena terlalu berisik.Sepertinya dokter ini juga tidak terlalu ramah."A-begitu ya dokter.Terimakasih sudah mengobatinya.Apa kami boleh melihat keadaanya?"
"Ya silahkan,tapi jangan terlalu berisik,dia sedang istirahat!"
"Terimakasih"
Mereka langsung masuk keruangan Riku.Dilihatnya tubuh Riku yang penuh dengan alat bantu berupa selang oksigen dan selang infus.Tubuh putihnya terlihat sangat kurus dan pucat.Drrtt..drrtt...
"Siapa Yamato?"
"Pesan dari Sou"
"Dia bilang apa?"'Yamato-san.Menejer akan segera kesana denganku.Tolong beritau kami alamatnya.Aku juga akan memberitau Iori-kun dan Tamaki-kun.Lalu apakah Riku-kun baik-baik saja?Tolong jaga dia sebelum kami sampai,Yamato-san'
"Begitulah katanya"
"Umm.."
Mitsuki duduk dikursi sebelah ranjang Riku.
"Aku tidak tau beban apa yang selama ini dijunjungnya.Tapi terkadang aku berfikir,memiliki orang seperti Riku membuatku sangat bahagia dan tenang.Dia orang yang ceria dan selalu bersemangat,walaupun terkadang dia polos dan membuat kita semua suka khawatir.Tapi dia orang yang baik dan jujur.Aku juga pernah berfikir,aku akan sangat takut kalau Riku meninggalkan kita semua.Apa yang akan kita lakukan saat itu?Sulit mendapatkan orang yang tulus sepertinya bukan?Aku tidak ingin orang lain walaupun suaranya lebih baik daripada Riku"
"Kau benar Mitsu,mungkin kita semua berfikir demikian"Mitsuki menatap Riku sendu,dia memegang tangan Riku yang dingin dan mengelus suraunya.
"Cepat sembuh dan ceria seperti biasanya Riku,kami akan sangat merindukanmu!".
.
.
.
.TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...