BRUKK..
"GYAAAAAAA...."
Mereka menjerit dan saling berpelukan.
"Susususu..suara apa itu Sou-chan!!"
"A-aku juga tidak tau Tamaki-kun""Itu ghost desu"
"Rokuya-san,tidak ada yang namanya hantu!!"
"Iori jangan injak tanganku!!"
"Nanase-san itu karena kepalamu masuk kedalam jaketku"
"Bukan Iori,ini aku!"
"Ha,Nii-san?"
"Tu-tunggu ichi,senter..mana senternya!!"Mereka benar-benar gaduh karena terlalu takut.Bahkan Iori yang selalu menyangkal perkataan Riku bahwa hantu itu ada pun ikut ketakutan.Jangan-jangan yang dikatakan Riku itu benar tentang hantu bermata merah menyala itu.
"Na-nanase-san tolong cek keadaan disana!!"
"Ha? Aku tidak mau Iori..kenapa kamu menyuruhku,disana sangat gelap,aku takut tau!!"Glondeng...
"Waaaaaaa....."
"OSAMA PUDING!!! TOLONG KAMI.."
"TAMKI-KUN,JANGAN BERTERIAK!!"
"SOU-CHAN JUGA BERTERIAK!!"
"DIAMM!!Aku juga takutt....!!!"Mitsuki membentak sambil menyembunyikan diri di dalam jaket Iori.
"Ba-bagaimana kalau kita cek kesana bersama-sama saja?"Yamato angkat suara sadar jika dirinya Lider.
Keputusan itu dijawab member lain dengan anggukan yang tipis.Hampir tak bisa dilihat Yamato karena gelap.Yamato berada dibarisan pertama sambil membawa senter.Di ekori Iori,Mitsuki,Riku,Nagi,Tamaki,dan terakhir Sogo lagi.
Mereka berjalan menuju dapur yang gelap dan kosong.Disenternya sana-sini guna mencari suara-suara aneh yang membuat mereka ketakutan.
Namun tidak ada apapun di sana."Li-lihat,mungkin itu cuma tikus saja"
"Benarkah Yamato-san?"
"Ya Riku,atau mungkin Mitsu kurang merapikan tempat ini,jadi barang-barangnya berjatuhan"
"Apa katamu!?,aku selalu membereskan dapur tau,dasar kau Paman!!""Ya bodoh!"
"Oii Mitsu,aku tidak apa kau panggil paman,tapi tidak perlu memanggilku bodoh juga kan!!"
"Haa?? aku tidak mengatakan apapun kok,ya kan Iori!!"
"Ya,Nii-san tidak mengatakan apapun,lagi pula suara berat itu bukan suara milik Nii-san""Kalau begitu pasti Nagi kan!!"
"Whatt..?No..no..aku diam saja sejak tadi""Ja-jangan membuatku semakin gugup ya kalian!!"
Yamato semakin sensi.Sejak tadi dia serba salah dan mereka membuatnya semakin darah tinggi.Apa lagi ini?.Semua sudah bergidik ngeri,bahkan Mitsuki hampir terjongkok saking takutnya.Phats..
Listrik pun kembali menyala dan membuat semua member bernafas lega.Untung saja kejadian ini tidak membuat asma Riku kambuh,jika itu terjadi,mungkin mereka akan langsung ribut 10x lipat dari yang tadi.
Mereka melihat sekitar dapur dan menemukan sebuah panci kesayangan Mitsuki tergeletak dilantai.Mungkin karena terjatuh tadi."Nah kan Mitsu,kau kurang menatanya dengan rapi!"
"Bagaimana mungkin,panci ini kan masih aku taruh di lemari atas yang aku kunci,dan lagi.Harusnya berada di kardus kan?"
"Kalau begitu kita cek"
Sogo dan Mitsuki mengecek lemari kecil yang berada diatas penggorengan.Dibukannya kunci yang rapat dan membuka pintunya.Mereka melihat sudah ada kardus yang terbuka.Kardus itu digunakan Mitsuki untuk menaruh pancinya yang bisa dibilang masih baru."Lalu bagaimana bisa terjatuh dari sini,ini aneh bukan?"
Sogo mulai bermonolog."Ja-jangan-jangan-"
"Oshh..kita tidur saja karena sudah malam!!" Tamaki yang masih mengantuk pun melupakan apa yang baru saja terjadi.Dia berjalan santai mengambil boneka Osamanya yang berada di sofa,dan berjalan menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...