Mitsuki tertidur pulas disofa yang ada diruang inap itu.Sedangkan Yamato masih duduk terjaga didekat Riku,dan memainkan ponselnya.
'Ternyata benar,berita mengenai kecelakaan Trigger bisa cepat tersebar seperti ini.Lalu apakah berita tentang Riku juga akan tersebar luas secepat ini?Tidak kupikir,jika agensi kita tetap diam.Aku yakin kita semua akan aman dari media.Ahh..Trigger memiliki ketua agensi yang egois,tentu saja kecelakaan yang hampir merenggut nyawa mereka seperti ini pun,akan tetap menjadi bahan pencari uang.Haaahh..ini semua membuat tubuhku semakin lelah'
Yamato bermonolog sendiri,dia memikirkan banyak hal sekarang.Tak terasa,cahaya matahari sudah menyinari ruangan itu menusuk fentilasi jendela.Yamato masih setia dengan ponselnya,hingga dia tidak sadar kalau Riku sudah terbangun dan menatapnya sejak tadi.
"Aakkhh..pinggangku sakit,beli kopi saja yah-Unn?"
Yamato yang baru saja menatap Riku,kini dikejutkan oleh seorang center yang sudah tersenyum padanya itu."Loh,kau sudah bangun ya Riku?Bagaimana keadaanmu ha?Aku panggilkan dokter dulu ya.Kau harus segera diperiksa!"
Tidak mendapat jawaban langsung dari Riku,Yamato langsung pergi dari ruangan dan memanggil dokter.Dokter muda yang berparas cantik itu langsung memeriksa keadaan Riku.
"Dia sudah sedikit membaik,tapi dia masih membutuhkan selang oksigen ini.Kemungkinan bisa melepasnya sekitar dua sampai tiga hari lagi karena keadaanya masih belum normal.Aku harap kalian juga turut membantu supaya dia tidak stres,karena itu bisa berakibat pada kesehatannya!"
"Ya,terimakasih dokter"
Dokter itu segera pergi dari ruangan.Yamato duduk kembali didekat ranjang Riku.Dia tersenyum canggung,pasalnya dia belum pernah menangani Riku yang sedang kambuh seperti ini.Dia bingung harus melakukan apa,sejak tadi Riku masih menatapnya dengan senyum."Umm,kau mau makan sesuatu?Eh tapi selang oksigenmu belum boleh dibuka.Lalu bagaimana kalau makan dan minum ya?A-ahaha..maaf Riku,aku payah dalam melakukan hal ini"
Riku hanya tersenyum dan mengedipkan matanya.Dok..dok..
"Permisi,ini Takanashi Tsumugi,Riku-san kami masuk ya!"
Suara Tsumugi terngiang dari balik pintu."Oh..itu menejer,Riku"
Cklek..
Tsumugi dan Sogo langsung masuk diruangan itu.Dilihatnya Yamato yang sudah berdiri didekat Riku,dan Mitsuki yang masih setia dengan alam mimpinya.
"Riku-san,bagaimana keadaanmu?"
"Menejer,bisa kita bicara sebentar?Sou,tolong jaga Riku!"
"Ah,baik Yamato-san!"
"Ano,apa ada sesuatu dengan Riku-san?"
"Ahahaha..kita keluar dulu saja!"Yamato dan Tsumugi berjalan keluar dari kamar.Sedangkan Sogo sudah terduduk tenang disamping Riku.
"Riku-kun,bagaimana keadaanmu?Pasti tidak menyenangkan ya sakit seperti ini?"
Sogo mengelus tangan milik Riku yang masih dingin.
"Istirahatlah yang cukup Riku-kun,jangan pikirkan kami.Kami lebih sehat daripada kamu.Ingat,kondisimu saat ini sangat gawat.Jadi tetaplah fokus pada kesehatanmu.Kau mengerti kan?"
Riku mengangguk sebagai jawaban,dia menutup matanya perlahan lalu terlelap dialam mimpi.Sogo membenarkan selimut miliknya agar Riku tidak kedinginan.Sekarang,dia beralih pada Mitsuki."Mitsuki-san..Mitsuki-san..Bangunlah,ini sudah jam enam.Kau istirahatlah dirumah.Tolong bangunkan Tamaki-kun juga ya,dia harus berangkat kesekolah!"
"Humm...??Sudah pagi ya?"
"Iya,disini biar aku yang jaga,Mitsuki-san nanti istirahatlah dirumah.Nanti Yamato-san yang menjaga Nagi-kun"
"Tapi-"
"Tidak apa,Riku-kun sepertinya juga sudah lelap.Soal memasak,aku sudah siapkan sarapannya tadi.Tinggal menghangatkan saja"
"Eh?Ka-kau memasak?"
"Tenang saja Mitsuki-san,tabasco ku sedang habis,jadi tidak ada rasa pedas dimasakannya"
"Haahh...syukurlah kalau begitu.Oh iya,menejer sudah kesini tadi?"
"Iya,sedang berbicara dengan Yamato-san diluar"
"Begitu ya"
Mitsuki berdiri lalu mendekati tubuh Riku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...