44

511 65 7
                                    

"TIDAKK...NAGII....!!!"
Riku mengulurkan tangannya hendak menyeret tubuh Nagi.Sayangnya,tubuh Riku juga terhempas karena dia sangat panik,dia terduduk di tengah jalan dan merentangkan tangannya.

"BERHENTIII....!!!KU MOHON HENTI..!!!"
Mobil itu refleks terhenti dengan sedikit belok-belok tepat didepan Riku,hanya sekitar beberapa inci saja Riku hampir tertabrak.
"Ahh..hah..Na-gi..uhuk.."
Riku meremas bajunya erat,dia merasa dadanya sangat-sangat sesak.

Cklek..

"Oii..kau baik-baik saja nak?"
Pengendara mobil itu keluar dan menanyakan keadaan Riku yang bisa dibilang sangat pucat dan benar-benar susah untuk berbicara karena dia mengatur nafasnya.Riku menunjuk tubuh Nagi yang terpingsan.
"Kau baik-baik saja?"
Pengendara itu menanyakan kembali keadaan Riku.Surau merah itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Apa temanmu itu baik-baik saja?Mau aku bantu kau pulang?"
"Tolong..hah..bawa temanku ke rumah..uhuk.uhuk..sakit..paman..uhuk.."
"Bagaimana denganmu nak,sepertinya kau juga terluka,lihat.Lututmu berdarah"

Riku menatap kakinya yang masih setia duduk diatas aspal itu.Dirasakannya perih dan nyeri dilutut,namun Riku lebih memilih untuk merangkak dan mendekati Nagi.Dia membuka masker miliknya dan milik Nagi.
"Nagi,kumohon bangunlah uhuk.."
"Nak-" Pengendara itu menepuk bahu Riku pelan."Jika kau mau aku bantu,biarkan aku membawa kalian ke rumah sakit terdekat!"
Lagi-lagi Riku hanya mengangguk.Orang itu pun memapah tubuh nagi yang lebih tinggi darinya dan membawanya masuk ke mobil.
"Ayo nak masuklah ke mobil,kau juga harus di periksa dokter!"
Riku hanya menurut dan masuk ke mobil,duduk disamping Nagi yang terbujur lemas dibangku belakang.

Blam..

"Kita berangkat sekarang?!"
"Umm.."
Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang,menuju rumah sakit terdekat.
"Sebenarnya apa yang terjadi nak?"
"Ri-uhuk,Riku.Nama saya Riku"
"Ohh..ahaha..namaku Yamato"
"Yama?" Riku membulatkan mata dan menatap orang itu dari kaca spion depan.Wajah orang itu tidaklah mirip dengan Yamato leader mereka,hanya namanya saja yang sama."Yamato..hah..-san?"
"Ahaha..iya,namaku Maeda Yamato.Aku baru saja pindah dikota ini karena pekerjaanku.Aku juga baru saja memiliki anak kembar,anak laki-laki yang sangat manis.Tapi sayangnya,satu anak kembarku sedang demam dan istriku menyuruhku pulang segera.Jadi maafkan aku jika tadi aku menyetir mobil dengan kecepatan tinggi"
"Tidak apa uhuk..Yamato-san.Ayahku dulu juga pernah melakukan hal sama ketika sakitku kambuh,uhuk.."
"Oh iya,jadi apa yang terjadi.Kenapa kau bisa terduduk tiba-tiba dijalan Riku-kun?"
"Aku-" Riku tertunduk dan menatap Nagi sekilas."Aku ingin pergi ke kuil untuk mendoakan kakakku yang sedang sakit dan koma..uhuk..uhuk...Dia baru saja hah..mengalami kecelakaan dikota"
Riku dengan susah payahnya menahan sakit didadanya itu.

Ckiiitt..

"Sudah sampai,aku panggilkan perawat dulu untuk membantu kalian"
Orang yang bernama sama dengan leader Idolish itu pun segera keluar dari mobil dan langsung meminta bantuan.

Riku dan Nagi sedang dirawat oleh dokter sekarang.
"Maaf,apa kau keluarga atau kerabatnya?"Seorang perawat sudah berada didekat Riku yang masih melamun menatap Nagi yang tertidur pulas.
"Ya?"
"Kakinya mengalami patah tulang,jadi kami harus melakukan operasi pemasangan gypsun"
"Pa-patah tulang?"
"Benar,kami harus menanyakan ini pada kerabatnya untuk meminta persetujuan dan segera menindak lanjuti.Karena jika tidak segera dioperasi,mungkin kakinya tidak akan tertolong dan harus diamputasi"
"Tidak,jangan lakukan itu.Ka-kalau begitu,silahkan dioperasi saja.Kumohon tolong Nagi!"
"Baiklah,kami akan segera membawanya ke ruang operasi 30 menit lagi,tolong kau segera mengurus administrasinya ya"
"Ba-baik"

Riku keluar dari ruang rawat dengan muka yang lesu,dan langsung disapa Maeda Yamato.
"Bagaimana dengan temanmu?"
"Dia harus di operasi karena patah tulang.Yamato-san,terimakasih karena sudah membantu kami.Yamato-san boleh pulang sekarang,anda harus mengobati anak kembar anda bukan?"
"Tapi bagaimana dengan kalian?"
"Kami bisa mengurus semuanya sendiri.Yamato-san,jangan pernah lupakan keluarga karena orang lain.Keluargalah yang paling utama"
"Kau benar Riku-kun.Kalau begitu aku pulang sekarang.Titip salam untuk Nagi-kun ya,semoga dia lekas sembuh"
"Terimakasih Yamato-san"
Orang itu langsung pergi meninggalkan Riku sendiri.Kini,Riku menuju tempat pembayaran untuk mengisi administrasi.

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang