49

612 64 3
                                    

Toko di kota sangat penuh oleh pembeli.Iori memutuskan untuk mampir sebentar ditoko bunga yang lumayan ramai.

"Silahkan,mau memilih bunga yang mana?Untuk hadiah atau pemakaman?"

Astaga,baru saja Iori akan masuk,dan belum melihat-lihat isi didalamnya,penjual itu sudah menawarkan bunga.Lalu apa maksudnya pemakaman itu?

"Umm..ha-hadiah"
"Baiklah,untuk kekasih,kerabat atau teman?"
"Eh?Te-teman.Anoo..dia sedang sakit dirumah sakit,jadi-"
"Mawar kalau begitu.Kebiasaan orang-orang selalu membeli mawar putih untuk seseorang yang sedang sakit.Bisa diartikan sebagai penyembuh juga.Atau bunga lavender?"
"Ah,sepertinya mawar putih saja"
"Baiklah,mau berapa buket?"
"Sa-satu saja"
"Silahkan masuk dan duduk dulu.Kami akan buatkan buketnya"
"Terimakasih"

Penjual itu langsung memotong beberapa tangkai bunga mawar putih pesanannya,sedangkan Iori sedang duduk dan memandangi bunga-bunga yang lain.

"Pacarmu pasti akan suka dengan bunga ini"
"A-bu-bukan.Dia hanya teman saja"
"Ahaha..anak muda jaman sekarang susah jujur ya.Kau pasti orang yang tampan,dan pacarmu tentu cantik.Ini sudah jadi,langsung saja bayar dikasir ya"
"Terimakasih"

Untung saja sejak tadi Iori menutup wajahnya dengan masker,jadi penjual itu tidak melihat muka Iori yang sekarang sudah semerah tomat.Selesai membayar,dia langsung pergi ke klinik.Ditaruhnya bunga disebuah vas yang berukuran sedang dimeja sebelah ranjang milik Riku.Bau yang harum kini sudah tercium diruangan itu.Sebenarnya bukan kebiasaan Iori merawat bunga,tapi dia akan belajar agar ruangan milik Riku tidak pengap lagi.

.
.
.

"Tamaki-kun,sudah aku bilang bukan begitu!!"

Suara Sogo terdengar dari balik pintu kamar milik Tamaki.Bahkan Mitsuki yang baru saja lewat pun jadi menghentikan aktivitas berjalannya.

"Lalu bagaimana?Aku sudah memasukkannya Sou-chan!!"
"Iya tapi kurang dalam,nanti kalau lepas bagaimana?Kan tidak enak?"

'Ha?Mereka sedang ngapain didalam?'

Yamato yang kebetulan mau kekamar mandi malah melihat Mitsuki yang sedang menempelkan telinganya dipintu kamar milik Tamaki.

'Mitsu sedang ngapain?Nguping pertengkarannya Sou dan Tama ya?'

"Mitsu!"

Yamato menepuk pundak Mitsuki,membuat sang empu jadi terkaget.

"Ssttt...Yamato dengar!!Mereka sedang ngapain?"
"Oh..pertengkaran suami istri ya,sudah biasa itu"
"Ha?Mereka biasa ngelakuin itu?"
"Iya,bahkan ditempat kerja juga"

Ini sih namanya Mitsuki sudah ambigay.Ditambah Yamato yang nyiram garam pada luka.

"Wahh ini sudah pelecehan,kita harus pergokin mereka!!Lagipula Tamaki kan masih dibawah umur!!"
"Kau ini bicara apa sih Mitsu?"

"Akkhh..Tamaki-kun,jangan menusuk seperti itu.Sa-sakit tau!!"

'Ya Tuhan,kalau nggak Riku sama Iori ya mereka berdua.Ini member tidak ada yang waras ya?'

BRAKKK...

"APA YANG SUDAH KALIAN LAKUKAN HAAA.....??"
"HUUUAAAAAAA....MI-MIKKI...KA..Kau mengagetkanku..Guaaaaa...tuhkan jadi belok!!"
"Tamaki-kun,kau baik-baik saja?Pasti tertusuk jarum lagi ya?"
"Jarum?"
"Mikki...kalau mau masuk ketuk pintu dulu!!"
"Kalian sedang apa Sou?"
"Yamato-san?Aku sedang membantu Tamaki-kun membuat hasta karya dari kain yang tidak terpakai.Itu tugas dari sekolah karena hari ini Tamaki-kun bolos"

"La-lalu apa maksudnya tadi kurang dalam lalu tidak enak juga??"
"Oh itu..kalau benangnya tidak masuk ke jarum dengan benar kan nanti terlepas lagi,benar kan Sou-chan?"
"Iya..memangnya ada apa Mitsuki-san?Ah..apa kami membuat kegaduhan?"
"Tidak,hanya saja kalian membuatku berfikir yang aneh-aneh.Bisa tidak sih berbicara yang normal saja ha?!Lalu apa maksudmu mereka biasa melakukan ditempat kerja juga Paman!??"
"Maksudku acara cekcok mereka Mitsu,mereka berdua kan sering melakukannya"
"Sudahlah aku mau membuat makan malam!!"
"Oshh.."
"Memangnya kami tidak normal kah Yamato-san?"
"Ahaha...aku juga tidak tau Sou"
"YAMATO...BANTU AKU MEMASAK!!"

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang