14

777 94 23
                                    

Cklek..

"Kalian siapa?"
"Maaf permisi,kami dari pusat Tokyo,dan sedang tersesat karena perjalanan.Apa boleh kami menginap disini semalam saja?"
"Pusat?maksudmu di dekat Tower Tokyo?"
"Ya"

Manik merah milik seorang gadis muda itu menatap jeli Riku dan Iori.
"Apa boleh?Temanku sedang kedinginan,dan turun salju sekarang,kami tidak menemukan rumah lagi selain disini"
"Baiklah,silahkan masuk.Tapi sebelumnya perkenalkan dulu nama kalian!"
"Aku Izumi Iori,lalu temanku ini Nanase-"

Brukk..

"Nanase-san!!Maaf,dia memiliki asma,dan kami tidak membawa inhailer miliknya.Tolong ijinkan kami masuk sekarang"
"Untuk apa aku menuruti perkataanmu?"
"Apa maksud anda?Lihatlah Nanase-san sedang sekarat.Jika dia sampai-"
"MATI!!Biarkan dia Mati!!"
"He?"

Dor..
.
.
.

"Mitsu tunggu!!!"
"Aku tidak akan tinggal diam,jika IORI BELUM DITEMUKANN!!"
"Mitsuki-san jangan ceroboh seperti ini"

Mitsuki mengamuk berlari menuju pintu,dia akan keluar dan pergi mencari Iori.Dia sudah tidak tahan lagi untuk menunggu.Dia ingin segera bertemu dengan sang adik.Mitsuki berlari sekuat tenaga dan hampir memegang gagang pintu,sayang aksinya digagalkan oleh Nagi yang lebih cepat berlari dan menuju pintu lalu mendekap Mitsuki erat-erat.

"Lepaskan aku Nagi,jika Iori pergi maka aku juga akan pergi!!"
"No Mitsuki no,aku tidak akan membiarkanmu run!!"

Dari belakang Yamato memukul tengkuk Mitsuki sehingga dia pingsan.

"Maaf Mitsu,tapi ini yang terbaik"
"Nice Yamato"
"Ano..menejer,bagaimana laporannya?"
"Sudah ada kemajuan Sogo-san"
"Bagaimana katanya,apa mereka ditemukan"
"Belum,hanya saja kemungkinan mereka sedang diculik"
"Tapi kenapa?Bukankah kita tidak ada musuh agensi selama ini?"
"Benar Tamaki-san,tapi itu hasil analisanya,kita harus menunggu lagi berita terbaru"
"Sebenarnya sudah jelas bukan kalau mereka diculik?Ini kan aneh,mana mungkin mereka pergi tanpa menghubungi salah satu dari kita?"
"Tama!Mataku sedikit aneh,tiba-tiba Tama bisa membaca situasi dengan benar"
"Yess..you right Yamato!"
"Cih,kalian saja yang tidak sadar,aku ini sebenarnya pintar.Ya kan Sou-chan?"
"Mitsuki-san,dia tidak apa-apa kan Yamato-san?"
"SOU-CHAN!!"
.
.
.

"Iori..Iori..bertahanlah Iori!!"
"Haha,itulah akibatnya karena mencoba lari dariku Izumi.Kerja bagus Vela.Dugaanmu benar,mereka akan menuju tempat ini"
"Huh,tentu saja Alex,dengan begini mereka berdua akan mati"
"Hee,bukan mereka berdua,tapi bocah Izumi itu.Karena kita akan menjual Nanase ini hahahaha..."
"Hiori..uhuk.."Riku memegang lengan Iori yang berdarah akibat tembakan tadi,sedangkan Iori masih merintih kesakitan.

"Hemh,kau mau menjual bocah penyakitan seperti ini?Memangnya bisa laku berapa?Aku harap tidak hanya sedikit"
"Tenang saja,dia akan ku jadikan budak untuk memuaskan orang milyoner Vela"
"Bagus kalau begitu,coba aku lihat seperti apa Nanase ini"

Gadis itu menjambak dan menyeret Riku hingga berhadapan dengan mukannya.

"Hoo,manis juga mukanya,jadi kau yang akan dijual Alex ya hemm??"
"Na-Nana-se-san!"
"Diamlah bocah,atau aku menembak kepalamu ini!!"

Jantung Iori berdegup kencang,dia harus bisa menyelamatkan Riku dan dirinya sendiri.Jika sampai benar Riku di jual dan dijadikan budak,lalu bagaimana dengan nasibnya nanti.Kacau,kenapa jadi seperti ini sekarang.Apa yang akan dilakukan Iori.

.
.
.

Brakk...

"APA? CENTER IDOLISH7 DICULIK?"
"Bisakah kau tidak heboh bocah?Biasa saja dong,yang penting bukan dari agensi kita kan?"
"Gaku,darimana kau tau soal ini?"
"Kemarin waktu dikonbini,ada segerombolan orang dari agensi,dan sedang membicarakan anggota Idol yang hilang.Dan aku mendengar kalau dua orang itu Nanase dan Izumi"
"Aku tidak menyangka informasinya bisa bocor secepat itu,benar kan Tenn?"
"Aku akan pergi!!"
"Kau mau kemana bocah?"
"Tenn,kau mau kemana?"

Cklek..brakk..

"Oii Tenn,tunggu!!"
"Ryu,kita kejar bocah itu.Pasti ada sesuatu hingga dia bertindak seperti ini"
"Baiklah Gaku"
.
.
.

Sepi,gelap,dan tak ada suara.Itulah yang dirasakan Riku saat ini,dia menangis ketakutan.

"Tenn-nii tolong aku uhuk..Iori,kau dimana hiks..tolong.." Riku hanya sendiri disini.Dia berdoa kepada Tuhan,semoga Iori baik-baik saja begitu juga dirinya.
"IORII...."

Brak..

"Nanase,diluar sudah ada orang yang akan membelimu,ayo keluar!!.Sini Nanase,tak perlu takut", orang itu mendekati Riku yang semakin gemetar ketakutan.Riku meringkuk dipojokan seperti biasa ketika dia sedang ketakutan.
"Ayo Nanase!!"
"TIDAK..!!"
"Jangan melawan Nanase,atau kau akan mendapat hukuman!!"
"Aku tidak takut pada hukuman,aku tidak mau ikut denganmu!!"
Riku memegang kalung bertanda silang miliknya dengan erat,berharap ada orang yang mau menolongnya sekarang.
"Baiklah kalau begitu,aku akan melakukan hal kasar padamu"
Dia menyeret tangan Riku dengan kasarnya,bahkan sampai ada bekas cakaran pada lengannya.Riku hanya bisa memekik kesakitan,dia tidak bisa melakukan apa-apa karena tubuhnya sangat lemah,dia sangat benci karena dia malah kambuh sekarang.Riku bingung harus bagaiamana,namun seketika dia memiliki ide.Dia mencoba menggigit tangan Alex kuat-kuat hingga berdarah.Alex pun kesakitan dan melepaskan genggamannya.Riku memanfaatkan kesempatan itu untuk lari.Walaupun bisa dibilang lambat,namun Riku tetap berusaha untuk berlari,dia mencari jalan keluar untuk menemukan Iori.

"Uhuk,hi-HIORIII...hah..uhukk..uhukk..IO-RII..KA-KAU DIMANA..HIORI.."

GREBB..

"Oto..mau kemana kau Nanase-chan?Jangan melarikan diri oke?"
Riku kaget karena tiba-tiba perempuan yang dipanggil Vela itu keluar dari pintu sebelah dan mendekap tubuh Riku dari belakang.

"Ku mohon,lepaskan aku.Io-ri,dimana dia?"
"Kau tau Nanase-chan,dia sudah mati haha..dan sekarang kau akan dihukum karena kau sudah mencoba melarikan diri.Dengar,kau akan segera mati juga ditangan itu ahahaha..."
"Kau...akan mendapatkan balasan yang setimpal VELA.."

PLAK..sebuah tamparan berhasil mendarat dipipi Riku.

"Kau terlalu kasar Nanase,aku tidak suka dengan orang yang kasar"
"Vela,untung saja kau datang tepat waktu"
"Apa yang kau lakukan Alex,orang itu sudah menunggu.Cepat bawa dia kehadapannya"
"Tenang saja Vela,akan aku hukum dia"
.
.
.

"Riku,tunggu aku"
"Tenn,apa maksudmu.Kenapa tiba-tiba kau jadi gelisah seperti ini?"
"Bisa kau jelaskan bocah?"
"Huh,apa boleh buat.Kau tau center dari Idolish7 bukan?"
"Maksudmu bocah Nanase itu?"
"Dia adalah adik kembarku,Nanase Riku"
"Eh,kau punya kembaran Tenn? Aku tidak tau,selama ini kau mencoba diam tentang keluargamu kan.Lalu,kenapa marga kalian berbeda?"
"Penjelasannya akan aku lanjut nanti,sekarang.Aku akan menolong Riku,jika kalian ikut aku tidak akan menahan kalian,tapi jika kalian diam saja,aku akan keluar dari Trigger"
"Cih,kau tidak memberi kita pilihan bocah,apa boleh buat.Ryu,kita ikut Tenn mencari Nanase,lagipula jika mereka kehilangan center,maka kita kehilangan rival,benar bukan?"
"Ya,aku setuju Gaku.Tenn,serahkan saja pada kita"
"Lalu,apa kau memiliki rencana bocah?"
"Ya,aku sudah memasang pelacak pada kalung Riku,dan aku tau dia ada dimana sekarang"
"Pelacak?,sejak kapan Tenn?"
"Hemh,sejak aku dan dia masih bersama Ryu,aku tidak pernah seceroboh si Uban ini"
"Apa katamu?"
"Yang terpenting sekarang,kita pastikan dia baik-baik saja.Sekarang,Gaku.Kita gunakan mobil yang masih kau simpan itu"
"Tidak salahkah mulut pedasmu itu memanggilku Gaku?"
"Sebenarnya kau minta dihormati atau ditindas?"
"Hmp..baiklah,akan ku urus sisanya"
"Yosh,Ryu kau ikut aku mempersiapkan semuanya"
"Baik Tenn"
.
.
.
.

TBC...

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang