"Iori-san,boleh aku tanya sesuatu?"
"Ya,silahkan"
"Bagaimana tipe gadis yang kau suka?"
"Aku belum memikirkan itu Sakura-san"
"Kenapa?"
"Aku masih memikirkan kesuksesan,bukan perempuan"
"Tapi siapa tau loh perempuan malah membuka kesuksesan mu Iori-san"
"Benar,tapi lebih sering merepotkan"
"Begitu ya?"'Apa Iori-san juga tidak suka denganku?'
"Sudah sampai,kita masuk yuk"
"Toko bunga?Kau masih ingin memberikan Nii-sanmu bunga ya Iori-san?"
"Kau suka yang mana Sakura-san?"'Kalau laki-laki suka bunga yang apa ya?Aku tidak terlalu paham.Aku tidak pernah memberi bunga pada laki-laki sebelumnya'
"I-itu saja,yang sederhana tapi pasti disuka oleh laki-laki ataupun perempuan"
"Ya,aku juga suka ini.Permisi,tolong bunga ini ya,tolong buatkan buketnya juga"
"Baik"
"Itu tadi namanya bunga Anggrek Putih,dulu ibuku sering menanamnya dihalaman belakang sebelum beliau sakit lalu meninggal.Aku dan Ayame sudah tidak pernah merawatnya sekarang,karena memang sudah mati"
"Begitu ya,kau menyukainya juga?"
"Ya,sangat-sangat suka dengan bunga itu"
"Silahkan bunganya"
"Tolong pegang dulu ya Sakura-san,aku akan membayarnya dulu"
"Baik"
Hinowa menghirup bau sedap bunga anggrek itu.Dia tiba-tiba merindukan sang ibu yang sudah tenang disana."Kita pulang"
"Eh,ini buketnya Iori-san"
"Kenapa kau berikan padaku?"
"Loh,ini kan untuk Mitsuki-san?"
"Bukan kok,itu untuk mu Sakura-san,aku sudah bilang kan.Tanda terimakasihku"
"He-ta-tapi ini terlalu banyak,dan lagi.Bunga Anggrek kan tidak murah,tau begini tadi aku beli mawar saja"
"Begitu ya,kau tidak jadi suka?"
"Bu-bu-bu-bukan begitu.Ini..itu..e..??"
"Ahahaha..Sakura-san,jangan gugup begitu ya.Anggap saja itu kenangan dariku,rawat baik-baik ya,Sakura-san.Aku pulang dulu"
"Terimakasih Iori-san,aku janji akan merawatnya baik-baik"
Iori melambaikan tangan dan berbelok menuju jalan selanjutnya.Hinowa masih terdiam merasakan detak jantungnya yang semakin berdegup kencang.'Tenanglah jantung,kau akan bertemu dengannya lagi besok,ku mohon tenanglah'
.
.
."Sogo-san,ini ditaruh mana?"
"Meja saja Riku-kun"Dorr...
"Noooo....ballon me meletus again.."
"Nagichi..kau tiup yang kencang supaya tidak meletus terus..ini sudah kelima kalinya loh.Hargai aku belanja dong,itu uang pudingku!!"
"Tamaki,bukannya malah mudah pecah kalau meniupnya terlalu kencang?"
"He..benarkah itu Rikkun?"
"Umm.."
"Masakannya sudah jadi loh.."
"Uwaahh..rasanya pasti enak ya"
"Yess..tentu saja Riku,Menejer dan Sogo yang memasakknya.Yamato..Yamato..kau sudah siapkan bunganya?"
"Haahh..aku tidak pandai dalam merias!!"
"Yamato-san,biar aku bantu"
"Hoo..kau baik sekali Riku,ini kau lanjutkan ya,tubuhku sedikit kaku.Aku istirahat sebentar ya di sofa"
"He?Tapi sebentar lagi kan sudah waktunya.Aku tidak bisa membuatnya sendiri kalau sebanyak ini!!"
"Hoaamm..iya-iya,aku bantu"Cklek..
"Maaf aku terlambat"
"Wahh..Iori,Kau sudah membeli kertas kadonya?"
"Ya,ini"
"Iorin,puding milikku kau jadi belikan?"
"Iya Yotsuba-san.OSAKA-SAN TUNGGU!!" Iori menggenggam tangan Sogo dengan tiba-tiba."Nii-san tidak suka dengan tabasco sebanyak itu dimasakannya,nanti dia sakit perut!!"
"Ahh begitu ya,yang lain bagaimana?"
Mereka kompak menggelengkan kepala kecuali Tsumugi.Dia belum menghafal pasti sifat ataupun sikap para member Idolish."Uwaaahh semuanya sudah siap.."
"Osshh..kita hebat.."
"Its wonderfull"
"Ja..kalau begitu aku menjemput Nii-san dulu"
"Ya,kita akan siapkan kuenya disini"
"Baik"
.
.
."Mereka kenapa belum pulang juga ya?Hah..aku sampai tidak membuat makan malam karena seharian murung dikamar.Iori juga tidak ada dikamarnya.Kemana ya dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...