51

554 58 13
                                    

"Eh?Jadi Phytagoras juga ada permintaan konser?"
"Benar Banri-san.Mereka juga memberikan sponsor yang baik"
"Kenapa disaat seperti ini.."

Banri,seorang staff menejer muda yang sudah memiliki banyak pengalaman itu,kini tengah menundukkan kepalanya karena resah dengan pekerjaan.Padahal mereka sedang dipojokkan dengan syuting Idolish7 di Sapporo dan Sendai.Lalu ada apa dengan permintaan mendadak juga untuk Trio Phytagoras?.

"Aku akan menolaknya,Banri-san"
"Eh?Tapi Tsumugi-kun"
"Aku.."
Tsumugi menggigit bibir bawah miliknya.
"Aku tidak ingin menyiksa mereka seperti ini.Bagiku kesehatan mereka lebih penting.Apapun yang terjadi,aku akan membatalkannya!"

Dok..dok..cklek..

"Kalau untuk pemotretan aku pikir mereka bisa melakukannya,Tsumugi-kun!"
"Ay-Ketua..Tapi bagaimana dengan Nagi-san?"

Laki-laki gagah yang sayangnya suka menggendong seekor kelinci manis berwarna merah muda itu kini mendekati putrinya.
"Aku yakin Nagi-kun masih bisa duduk manis,itu hanyalah pemotretan.Sekarang ini unit yang bisa kita pakai hanyalah Mezzo.Lalu kalau kita terus menggunakan unit mereka,aku yakin itu juga membuat mereka hancur.Kau pasti tau bukan?"
"Lalu,apa kita harus tetap memaksa Nagi-san?"
"Dia akan cepat membaik,aku yakin itu.Dia adalah orang yang bisa dibanggakan.Kau harus yakin pada artismu.Aku sudah merencanakan sesuatu untuk mereka.Percayakah kau dengan Ayahmu ini?"

Tsumugi terdiam menatap mata milik Ayahnya.
"Myuu...."
"Ahahah..Kinako,bukan kau yang harus menjawabnya.Nah,lanjutkan kerja kalian,lakukan yang terbaik menejer!"

"Baik/Ya"

.
.
.

"Iorin,kita mau ketempat Rikkun bukan?"
"Umm,aku harus melihat kondisinya,Yotsuba-san"
"Nee..Iorin.Bukankah kemarin seharusnya kita ada syuting?Tapi karena Nagichi dan Rikkun sakit jadi ditunda.Sayang sekali,padahal aku ingin masuk televisi"

Iori hanya terdiam menatap Tamaki yang fokus pada jalannya.
"Iorin?"
"Ya?"
"Tidak terasa sebentar lagi tahun baru loh.Kau dan Mikki akan pulang kerumah?Biasanya orang-orang akan pulang bukan?"
"Entahlah,jika Nii-san ingin pulang.Aku mungkin juga akan pulang.Bagaimana denganmu Yotsuba-san"
"Ahh..aku ke panti asuhan.Ibu pengasuh ingin aku kesana untuk makan mochi bersama"
"Begitu"

Mereka pun sampai didepan klinik yang ditempati Riku untuk dirawat.

Drrtt..drrtt...

"Oh..pesan dari Sou-chan"
Tamaki menghentikan langkahnya didepan gedung itu,sedangkan Iori tetap masuk dan menuju kamar Riku.
"Iorin..Rikkun..Eh?Iorin mana?"
Tamaki celingukan mencari Iori yang ternyata sudah sampai didepan pintu ruang rawat Riku.

"Nanase-san ak-"
Iori menatap kamar Riku yang sudah kosong.Dia hanya melihat bunga mawar putih yang sudah sedikit layu di vas yang dia bawa sebelumnya.
"Loh Nanase-san?"

Iori mencoba mencari-cari disebuah toilet.Berharap sang center sudah bangun dan pergi kesana.Namun sayang,dia bahkan tidak menemukan Nanase-nya disana.Iori beralih pada sebuah lorong yang lumayan gelap,dia melihat perawat yang sudah menjaga Riku tadi pagi.Dia pun menghampirinya.

"Maaf,ano..apakah Nanase-san sudah sadar?Dia tidak ada diruangannya"
"Nanase?Maksudmu yang tadi pagi aku cek keadaanya?"
"Benar,apakah anda tau dia dimana?"
"Ah maaf,setelah itu aku bertugas ditempat lain.Mungkin kau bisa bertanya pada dokter atau perawat yang lain.Permisi ya,aku masih harus merawat yang lain"

Sial,ternyata pilihan Iori meninggalkan Riku dengan perawat bukanlah hal yang baik.Nyatanya seorang perawat juga bisa lalai dalam pekerjaannya.Iori tampak kesal sekaligus khawatir.

'Bagaimana kalau dia tiba-tiba terpingsan ditempat yang sepi?'

.
.
.
Tiga orang beda surau itu baru saja keluar dari rumah sakit yang khusus mengobati saraf dan tulang.

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang