10

920 91 7
                                    

"Ngghh?"
"Iori,sudah bangun?" Riku dalam posisi duduk sekarang,dia tersenyum manis pada Iori yang masih tidur di pangkuannya.
"Na-nanase-san?" sontak Iori langsung terbangun dari tidur."Ka-kau sudah bangun,maaf aku ketiduran"Iori benar-benar gelagapan,dia ketahuan sedang tidur,apalagi dengan posisinya seperti tadi.Wajahnya merah semerah tomat.Kenapa partnernya ini malah tidak membangunkannya,padahal ada jadwal pembuatan pv pagi ini.

"Ahaha,kamu tidur dengan pulas loh Iori.Kamu pasti lelah ya?"
Iori langsung memalingkan muka dan menutup mulutnya dengan punggung tangan.
"Nanase-san,tolong ceritakan padaku kejadian semalam.Sebenarnya ada apa,kenapa kau sampai kambuh,dan lagi.Kau tampak berbicara dengan seseorang,padahal disana tidak ada siapa-siapa"
"Iori,aku pernah cerita padamu kan,aku bisa melihat mereka,tapi kau tidak percaya sama sekali padaku"
"Jadi maksudmu,kau bertemu dengannya digazebo itu?"
"Unn.."

Tok..tok..greekk..

"Riku-san,Iori-san,sudah waktunya kita bersiap"
"A-baiklah menejer"
"Tapi Riku-san,kau sudah baik-baik saja?"
"Un,lihatlah.Aku sudah sembuh,aku baik-baik saja kan"
"Memang kelihatannya seperti itu,tapi jangan berbohong pada kami ya Riku-san"
"Baik,terimakasih"

Mereka pun bersiap-siap dan menuju ke vila dekat penginapan.Bisa dibilang vila ini mirip dengan bangunan kuno saat masih ada penjajahan.Menejer menemui seorang kakek pemilik vila tersebut,dia meminta ijin untuk memakainya seperti dalam kesepakatan,dan langsung diijinkan tanpa berat hati.Vila ini berada di barat yang langsung menghadap pantai,letaknya juga berada diperbukitan,sehingga pemandangannya benar-benar memanjakan mata.Riku dan Iori sedang bersiap-siap dengan kostum mereka yang serba kotak-kota berwarna biru tua dan merah hati.Selesai melakukan pv untuk Fly Away,mereka diijinkan untuk mampir ke dalam vila.

Saat memasuki vila itu,Riku kaget ada seorang gadis kecil yang menggunakan baju berwarna putih dan membawa boneka beruang.Rambut ikalnya diurai,dan menggunakan pita berwarna merah muda.Sangat cantik namun elegan untuk gadis seumurannya.Tak lupa juga dengan poni yang menutupi dahinya.
Gadis itu menatap Riku dengan sinis,lalu berlari menuju kakek pemilik vila.Merasa gadis itu takut pada Riku,dia pun mencoba menghiburnya.

"Halo nona manis,siapa namamu?" Riku sedikit berjongkok mengimbangi tinggi sang gadis.

"Ahaha..Riku-kun,dia ini adalah cucuku namanya Lili,dia sangat pemalu,jadi sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya"
"Dia sedang menginap dirumah anda?"
"Bukan Riku-kun,lebih tepatnya,dia tinggal bersamaku.Sejak kecil,dia sudah ditinggal oleh orangtuanya.Saat dia masih didalam kandungan,orangtuanya pergi berlibur,namun karena terjadi kecelakaan,maka orangtuanya meninggal.Dan hanya dia yang bisa diselamatkan,itu pun harus prematur karena waktu itu ibunya masih mengandung 7 bulan"
Riku berdiri dari jongkoknya,dia menatap haru gadis kecil yang kini menunduk itu.

Sedangkan Iori dan Tsumugi masih berada di teras karena urusan sesuatu.

"Nee..mau bermain denganku Lili-chan,aku punya beberapa permainan loh"
Gagal,jangankan untuk memdekat,Lili malah semakin bersembunyi dibalik kakek itu.
"Tenang saja Lili-chan,aku bukan orang jahat kok ahaha.."

Hampir saja Riku memegang tangannya,Lili malah berlari menuju lantai atas.
"Maaf Riku-kun"
"Unn,tidak apa-apa kok tuan,lagipula aku juga belum terbiasa untuk membuat anak kecil bisa nyaman denganku ahaha.."

Kini pagi menjelang siang.Mereka bertiga hampir pamit,namun kakek itu menyuruh mereka untuk makan siang bersama.Kakek itu sangat senang memiliki tamu,karena vilanya yang bisa dibilang terpencil,maka jarang sekali ada orang yang datang.

"Jadi begitulah Tsumugi-kun,istriku meninggal karena jantungnya lemah,dan anak pertana kami juga sudah meninggal karena kecelakaan itu.Harta yang aku miliki satu-satunya kini hanya Lili sekarang"
"Lalu,apa anda tidak meminta seseorang untuk melatih mental Lili-san?"

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang