Yuna menyetop mobil karena hampir ke depan rumahnya. Redo menghentikan mobil mendadak lantas melihat Yuna."Disini lagi?"
"Iya. Makasih"
DOAR
Gemuruh petir menghantam pendengaran Yuna. Baru saja Yuna ingin membuka pintu mobil tapi langsung dia urungkan saat mendengar petir dan perlahan hujan turun dengan derasnya.
Redo melirik ke arah Yuna seperti orang yang tengah ketakutan. Bukannya Redo kasian malah Redo tertawa puas.
Yuna melihat ke arah Redo dengan wajah di tekuk. Redo sangat puas tertawa sampai membuat perutnya merasa sakit.
"Duh sakit banget perut gue. Hahaha lo lucu banget sih mukanya" Redo tertawa heboh dengan memukuli stir mobil.
Yuna merasa tidak ada yang lucu dalam dirinya. Tapi, kenapa sampai membuat Redo seperti ini. Toh, Yuna juga bukan titisan Sule bahkan bukan juga adik dari Azis Gagap.
Redo terdiam seketika saat melihat wajah Yuna yang kebingungan dengan tawanya.
"Gue anter langsung ke rumah aja yah?" Pinta Redo dengan melihat derasnya hujan.
Yuna terdiam sejenak memikirkan apakah harus menjawab iya atau tidak. Kalau tidak, dirinya akan berjalan ke rumah dengan di temani oleh guyuran hujan. Dan kalau menjawab iya, apakah Kila dan Revi sudah datang.
Yuna baru ingat jika mereka akan pulang besok siang. Jadi, aman.
Yuna membuang nafas berat lalu memberikan isyarat iya dengan anggukan kecilnya.
Redo tampak senang saat Yuna mengangguk, seolah Redo mendapatkan sebuah hadiah ataupun berlian dan permata.
Redo kembali melajukan mobilnya sesuai instruksi dari Yuna. Ternyata, jalan menuju rumah Yuna bisa di masuki oleh mobil. Tapi, Redo tidak mau menanyakan alasan kebohongan Yuna saat itu.
Setelah sampai di depan rumah Yuna yang mewah, Redo di buat terkejut dan tercengang saat melihat rumah Yuna bak istana. Hampir mendekati rumah Sakri.
"Kamu mau masuk dulu?" Tanya Yuna.
"Emang boleh?" Tanya balik Redo dengan mengerutkan keningnya pada Yuna.
"Boleh. Lagian di luar masih hujan"
Redo tidak bisa menolak tawaran Yuna karena tawaran itu sangat langka.
Sampai di dalam rumah Yuna, Redo terdiam saat melihat poto besar keluarga. Tapi, itu bukannya Kila dan Revi?
Yuna terkejut saat Redo melihat poto itu. Dengan cepat Yuna menarik tangan Redo untuk duduk di sofa mengalihkan pandangan Redo.
Yuna terlihat gelagapan "Ma..mau minum apa?"
"Mmm apa aja, Na" jawab Redo santai.
Yuna mengangguk dan buru-buru ke dapur untuk membuatkan minum. Sebelum ke dapur, perasaan Yuna cemas. Dirinya harus menjawab apa jika Redo bertanya masalah poto itu.
Yuna masak air dan menyiapkan teh. Suara langkah kaki membuat Yuna terdiam.
"Na" Yuna memejamkan matanya saat suara Redo terdengar.
"I..iya?"
Yuna mendengar suara kursi yang di tarik lalu Redo duduk sambil memainkan jari di meja makan. Yuna seperti sedang di interogasi oleh petugas kepolisian saat ini.
Yuna perlahan menuangkan air panas ke dalam gelas berisikan teh.
"Lo siapanya Kila?"
Pertanyaan itu membuat tangan Yuna tidak seimbang. Akibatnya, air panas itu berhasil mengenai tangan Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO.NA [End]✓
Teen FictionCinta memang unik, pilu menjadi rindu, sayang bertahap menjadi cinta. Kisah ini mungkin terlalu rumit dalam kehidupan nyata. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya warna ini muncul ketika ada dia. Dia itu aneh, perempuan yang tidak bisa di tebak. An...