Beberapa bulan kemudian.
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH!!!"
"ALHAMDULILLAH"
"SAH SAH SAH"
"ASIK, MALAM PERTAMA NIH"
"WADUH GUE KETINGGALAN NIKAH"
"JODOOOOH, DIMANA DIRIMU??"
Begitulah seruan para tamu undangan. Terlihat bahagia dan ramai. Mereka terlihat antusias menyaksikan ikrar janji sehidup semati.
Mereka mengucapkan janji sehidup semati di Bali. Hanya mengundang sahabat terdekat dan keluarga saja.
Ekspresi Redo benar-benar tidak percaya, baru saja dia meminang Yuna Yui. Redo tidak sengaja menitikkan air matanya merasa terharu.
Semua temannya berkumpul, menambah kegugupan Redo. Kini, Redo sudah bisa bernafas lega. Saatnya, Yuna di pertemukan dengan Redo.
Semua pasang mata termasuk Redo menanti sang istri. Dengan langkah anggunnya, Yuna di gandeng oleh Maya dan Dita. Yuna tersenyum ke arah Redo lalu kembali menunduk.
Yang Yuna rasakan saat ini adalah bahagia, terharu, dan jantungnya berdetak cepat. Memakai balutan kebaya putih, Yuna terlihat elegan dan juga cantik.
"ISTRI DATENG! CIUM DONG" teriak Nais.
"Diem paralon bekas!" Sakri memukul bahu Nais.
Semua yang melihatnya tertawa. Wiesda dengan cepat menggandeng tangan Nais seraya menatap tajam ke arah Sakri.
"Jangan pukul calon suami gue" ucap Wiesda.
"Tadi nggak sengaja. Kalau ini baru di sengaja"
Plak!
Sakri langsung berlari ke belakang Redo. Agar Nais tidak membalasnya. Lagi kondisi begini malah becanda, dasar bayi bunglon!
Saat Yuna berdiri di samping Redo, Yuna terlihat gugup. Redo bersiap untuk menyematkan cincin ke tangan Yuna.
Di raihlah tangan Yuna, perlahan jari Yuna sudah terpasang cincin. Begitupun Redo. Selanjutnya, Yuna mencium tangan Redo. Semua langsung bertepuk tangan dan ada juga yang bersiul.
Redo dan Yuna saling tatap dan tersenyum. Redo mendekatkan wajahnya ke wajah Yuna.
"Udah sah" bisik Redo.
Yuna hanya tertawa kecil merespon bisikan Redo.
"Jangan disini dong, di kamar aja" celetuk Sakri.
"HAHAHHAHA"
Irpan dan Maya terharu melihat anaknya sudah menikah. Irpan merangkul pundak Maya.
"Anak kita udah besar" tutur Irpan.
"Iya" Maya tidak sengaja meloloskan air matanya.
Mereka di kejutkan saat Redo membopong tubuh Yuna ala bridal style.
Jepret!
----
Resepsi pernikahan di lakukan setelah sehari menikah. Di malam hari dengan nuansa serba putih dan pink.
Yuna memakai gaun pink dengan mahkota kecil di rambutnya. Sedangkan Redo memakai jas senada dengan Yuna. Mereka terlihat cute.
Redo dan Yuna tengah berbincang-bincang bersama teman-temannya. Tiba-tiba Redo izin untuk ke kamar kecil.
"Yui, aku bahagia akhirnya kamu beneran jadi sama Redo" Dita menggandeng tangan Yuna layaknya sahabat.
"Aku juga bahagia karena punya sahabat kayak kamu. Makasih yah, kalian udah temenin aku selama ini" kata Yuna ke semua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO.NA [End]✓
Teen FictionCinta memang unik, pilu menjadi rindu, sayang bertahap menjadi cinta. Kisah ini mungkin terlalu rumit dalam kehidupan nyata. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya warna ini muncul ketika ada dia. Dia itu aneh, perempuan yang tidak bisa di tebak. An...