31. DO.NA

2.7K 286 32
                                    


"MAMAAAAH" teriakan itu membuat Revi berlari kecil menghampiri Kila yang terlihat seperti orang gila.

"Kenapa sih? Teriak-teriak segala"

Kila menampilkan wajah tidak suka seraya memperlihatkan poto di ponselnya. Revi tidak percaya dengan semua ini.

"Ini siapa?" Tanya Revi bingung karena gambarnya yang back light.

"Itu Yana, Mah" rengek Kila dengan menunjuk wajah Yuna.

"APA!? Yuna? Ko bisa sih?" Revi duduk di samping Kila seraya mengambil ponsel itu.

"Ya bisa lah. Dia kan gabungnya sama orang baik-baik. Apalagi Redo, dia udah ganteng, baik, dan mereka udah pacaran"

"APA!?" lagi-lagi Revi berteriak tepat di samping telinga Kila.

Kila mengusap telinganya mengeluh karena kebisingan oleh suara Revi "Mah, bisa nggak sih jangan teriak di telinga Kila. Berisik"

Revi membaca komentarnya dan melihat postingan Redo yang lainnya. Revi di buat terkejut dengan penampilan Yuna yang berubah drastis.

"Ko penampilan Yuna berubah? Jadi cantik lagi" kata Revi kagum.

"Ish apaan sih! Bukannya julid malah muji dia. Kila cemburu liat mereka mesra kayak gitu. Kila nggak terima" Kila merampas ponselnya dari tangan Revi.

"Ya kamu sebenarnya pengen sama Ervian atau Redo sih? Mamah bingung deh" Revi mengelus rambut Kila berbicara dengan nada lembut untuk meredam emosi Kila.

"Pengen Ervian tapi pengen Redo juga" jawab Kila serakah.

"Gimana sih kamu? Masa pengen dua-duanya. Belum tentu mereka mau sama kamu" bukannya Revi membela Kila, malahan Revi memanasi kondisi hati Kila.

Revi sontak saja mendapati tatapan sinis dari Kila.

"Ya maksud Mamah tuh, kamu harus pilih di antara mereka berdua. Buat dia jatuh cinta sama kamu. Supaya dia yang ngejar, bukan kamu" jelas Revi.

"Kila pengen dua-duanya, Mah. Pokonya, segala sesuatu yang Yuna punya, Kila harus dapetin itu" kata Kila dengan penuh penekanan.

----

Mereka tidak bisa berhenti tertawa setelah melihat kejadian dimana kisah asmara Nais. Mereka tidak henti-hentinya mengejek Nais apalagi saat kejadian itu menghampiri Nais begitu saja. Nais mendengus kesal dan merasa malu dibuatnya. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan menyedihkan.

"Ngakak banget gue ahahahah" Sakri memegang perutnya karena sedari tadi dia tidak berhenti tertawa.

"Puas lo!" Nais melemparkan pasir ke badan Sakri.

"Nasib cinta lo ngenes banget sih, Nais Nais" Redo berusaha menahan tawanya tapi tetap tidak bisa.

"Kamu itu seharusnya kasih pelajaran sama tuh cewe. Masa main-main sama kamu sih" kata Irpan dengan mengusap wajah nya.

"Yang sabar yah Nais. Yang penting udah ngerasain" Maya memberikan perhatian kepada Nais.

Dita dan Yuna hanya bisa terkekeh geli melihat wajah Nais yang tengah merenung.

Flashback on

Mereka tengah asyik berbincang dengan menikmati sunset. Sakri tidak sengaja menoleh ke arah kanan dan mendapati perempuan yang pas dan selalu di idam-idamkan oleh Nais.

Sebuah ide muncul dari otak Sakri. Sakri berdiri lalu menghadap ke mereka.

"Kita nggak lagi upacara kan?" Tanya Redo.

DO.NA [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang