32. DO.NA

2.7K 269 19
                                    


Pesona Yuna membuat semua siswa terkagum. Mereka tidak habis pikir jika Yuna memiliki paras yang cantik. Apalagi tatanan rambutnya yang sengaja di gerai.

Yuna tengah berada di sebuah perpustakaan sekolah membantu Dita guna memenuhi pencarian. Mencari jawaban atas perkataan Sakri. Sakri bilang ada sesuatu di perpustakaan yang akan mengejutkan Dita. Yuna tidak habis pikir jika Sakri akan melakukan surprise seperti ini. Memusingkan.

Dita terus mencari di sela-sela buku, Dita takut jika surprise itu ditemukan oleh siswa lainnya.

"Dita, sebenernya apaan sih yang Sakir kasih?"

"Nggak tau, Yui. Makanya aku kepo, lagian kan dia bilang, itu hadiah spesial buat aku" jawab Dita tetap sibuk mencari hadiah.

"Tapi nggak di sela-sela buku juga kali"

"Ya namanya juga orang aneh. Tapi, dia pacar aku sih"

"Nyesel?"

"Nggak lah. Malahan aku beruntung. Sama kayak kamu. Kamu beruntung bisa dapetin Redo"

"Hm"

"YUI, KETEMUUU" teriak Dita membuat Yuna terkejut.

"Jangan berisik, ini perpustakaan" kata Yuna dengan suara pelan.

Dita menutup mulutnya dengan telapak tangan seraya di perlihatkan sebuah kalung spesial.

"Akhirnya ketemu. Uuuuh kalungnya lucu. Iya kan, Yui?" Dita mencium kalung emas putih yang berkisaran jutaan rupiah.

Yuna mengangguk tersenyum terpaksa. Yuna tidak tahu jalan pemikiran anak sultan itu.

"Ayo kita ke mereka. Aku mau bilang makasih sama Sakir" raut wajah Dita bersemu merah merasa baper atas kejutan pacarnya.

"Duluan aja deh, Ta. Aku mau cari buku buat latihan"

"Yaudah deh. Uuuhh Sakir sayang, soswiiitttt banget sih" Dita tidak henti-hentinya mencium kalung tersebut.

Yuna mengerutkan keningnya melihat Dita yang seperti cacing kepanasan. Saking bahagianya.

"Bilangin sama Redo. Aku nyari buku dulu, nanti aku ke kantin" kata Yuna.

"Oke Yui" Dita melenggang pergi dengan berlompatan kecil seperti anak TK.

Yuna harus mencari buku untuk bahan latihan karena sebentar lagi akan ujian. Yuna harus mempersiapkan dari jauh-jauh hari.

Yuna melihat buku latihan yang selama ini dia cari. Tetapi, letak buku itu berada di paling atas rak. Yuna jinjit sambil terus berusaha agar mendapatkannya. Maklum, pendek.

Usahanya sia-sia, buku itu tidak bisa dia dapatkan. Yuna mengeluh seraya menunduk. Tiba-tiba sebuah tangan kekar terlihat oleh Yuna sedang meraih sesuatu.

"Nih" suara berat itu mulai terdengar.

Yuna mendongkakan kepalanya sambil melihat wajah laki-laki tersebut. Tangannya menyerahkan buku incaran Yuna.

"Ambil, ini buku yang lo mau kan?" Ternyata itu adalah Ervian yang dengan santainya membantu Yuna.

Tangan Yuna mengambil buku itu "Makasih"

"Ya"

Yuna dan Ervian masih berdiri di tempat, Yuna ingin maju meninggalkan Ervian tetapi tidak enak.

"Lo perempuan yang nabrak gue kan?" Tanya Ervian seraya memicingkan matanya.

Yuna gelagapan melihat kanan kiri "I-iya. Maafin aku"

Malah terdengar suara tawa kecil dari mulut Ervian. Yuna menaikan alis kanannya merasa bingung. 

"Kenapa? Ada yang lucu?" Tanya Yuna sambil tersenyum kaku.

DO.NA [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang