37. DO.NA

2.8K 269 21
                                    


Matahari bersinar terang di pagi hari membuat suasana lebih fresh dan segar. Kondisi Yuna saat ini sudah kembali pulih total. Yuna memilih untuk sekolah daripada berdiam diri di kamar.

Redo turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Yuna. Murid yang berlalu lalang penasaran dengan siapa yang berhasil membuat Redo bisa melakukan hal romantis itu.

Perlahan Yuna keluar dari mobil dan tersenyum kepada Redo. Redo membalas senyuman Yuna, sang kekasih.

Padahal, seantero jagat raya sekolah sudah mengetahui hubungan mereka dari dulu semenjak postingan di Instagram Redo.

Tetapi, moment ini membuat para siswi lain merasa iri. Yuna yang baru mengenal Redo dan dirinya juga yang meluluhkan hati Redo. Redo selalu berusaha agar Yuna menempati hatinya dan itu sudah terjadi.

Redo menggenggam tangan Yuna erat dengan menampilkan senyumannya. Mereka jadi bahan sorotan. Padahal, Redo tidak bermaksud untuk menggemparkan warga sekolah. Dirinya hanya ingin melihat Ervian merasa kesal saat melihatnya bersama dengan Yuna.

Redo dan Yuna berjalan menelusuri lorong sekolah menuju kelasnya. Redo tidak henti-hentinya tersenyum kepada Yuna. Yuna merasa Redo sedikit aneh hari ini.

Pada saat di hadapkan dengan kelas XII IPA 1, Redo sengaja berhenti di depan pintu kelas tersebut karena melihat Ervian tengah duduk di kursinya.

"Kenapa berhenti disini, Do?" Tanya Yuna.

"SAYANG, AKU CINTA KAMU" ucap Redo mengeraskan suaranya agar Ervian bisa mendengarnya.

"Kamu apa-apaan sih, malu tau di liatin" umpat Yuna dengan mata sedikit melotot.

Redo malah meraih tangan Yuna lalu di cium lah olehnya tepat saat Ervian menoleh ke arah mereka.

"Love you" Redo sungguh romantis membuat yang melihatnya menjerit histeris.

"Ayo cepet ke kelas. Malu di liatin banyak orang" Yuna menarik tangan Redo agar cepat pergi dari sana.

Redo menoleh ke arah Ervian sembari menjulurkan lidah dan mengedipkan mata kanannya seolah mengejek terhadap Ervian.

Ervian menatap Redo dengan datar. Masih pagi sudah ada yang membuatnya kesal. Tiba-tiba rombongan Kila datang.

Kila dan teman-temannya berdiri di hadapan Ervian dengan menyilangkan tangannya di dada, menatap tajam seperti elang menindas musuh.

Ervian membalas tatapan mereka tak kalah tajamnya.

"Jangan laporin kita dong Oppa" Kila malah merengek berbeda 180 derajat dengan ekpresi awalnya.

"Iya, kasihanilah kami" lanjut Imel sambil menyatukan kedua tangannya memohon.

Ervian hanya terdiam menatap datar karena perilaku aneh mereka.

"Oppa nya Kila, tolong dong jangan buat kita sengsara" kata Wiesda.

"Berani berbuat, berani bertanggung jawab" Ervian melenggang pergi meninggalkan mereka bertiga.

Kila, Imel, dan Wiesda menatap kepergian Ervian seraya mengepalkan tangannya dan menjerit karena merasa kesal.

"Dasar oppa KW" cibir Wiesda.

Pletak

Kila memukul lengan Wiesda "Itu calon pacar gue!"

"Semua aja lo embat" gerutu Wiesda dengan memutar bola matanya.

"Apa lo bilang?!"

"Ketemu sama Sulimbat" jawab Imel agar mereka tidak bertengkar.

Yuna dan Redo tengah duduk di kursinya sambil menunggu kedua bayi jangkrik dan Dita yang belum muncul juga.

DO.NA [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang