Liburan!!Apa yang ada di benak kalian tentang liburan? Pasti menyenangkan bukan? Apalagi berlibur bersama orang yang kita cintai. Tidak hanya menyenangkan namun bisa menjadi kisah yang harus di abadikan.
Mereka sudah berkumpul di bandara hendak menuju Bali. Pakaian mereka sangat simpel namun terkesan modis.
Hanya dua orang yang mereka tunggu. Yap, Yuna dan Redo. Boleh percaya atau tidak, mereka nampak seperti pasangan serasi. Bayangkan saja.
-Sakri dengan Dita
-Nais dengan Wiesda
-Ervian dengan ImelMereka di kejutkan dengan kedatangan Redo dan Yuna. Mereka berdua saling berpegangan tangan seraya memakai kacamata hitam. Masing-masing membawa satu koper.
"WOOOOW" Mereka terlihat takjub.
Redo memakai celana hitam dengan kaos putih di baluti kemeja biru. Yuna saat ini memakai celana jeans putih dengan kaos hitam polos.
"Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan serasi" gumam Sakri.
"Tinggal panggil penghulu" lanjut Dita.
"Hm"
Ervian tersenyum simpul saat melihat penampilan Yuna. Ervian sadar, dirinya tidak akan pernah mendapatkan hati Yuna. Karena hati Yuna sudah terikat dengan Redo.
Yuna membuka kacamatanya dan melepas genggaman saat berhadapan dengan mereka langsung.
"Hai" sapa Yuna.
"Kita nggak telat kan?" Tanya Redo tengok kanan kiri. Tangannya di masukan ke dalam saku. So cool!!
"Nggak. Dari pada kita berdiri di sini. Lebih baik kita cepat masuk" saran Imel.
Posisi Imel tepat berada di samping Ervian, sontak saja langsung menjadi pusat perhatian mereka.
Nais memicingkan matanya "Kalian pacaran?"
Imel dan Ervian terlihat gugup. Mereka sama-sama menggeleng pelan.
"Oh berarti belum" lanjut Nais.
"Terus lo udah pacaran sama Wiesda?" Tanya Sakri.
"Doain aja, semoga nggak gagal lagi" jawaban Nais membuat mereka tertawa.
---
Redo duduk di samping Yuna. Mereka saling melempar tatapan. Seulas senyuman terpampang jelas di bibir ranum Yuna.
"Makasih" satu kata yang terlontar dari mulut Yuna.
"Untuk apa?"
"Karena kamu selama ini udah bantu aku. Kamu nyelametin aku dari orang-orang jahat"
Redo hanya membalasnya dengan senyuman.
"Ada satu lagi" ucap Yuna.
"Apa?"
"Makasih karena kamu udah kasih hati untuk aku" di lanjutkan dengan senyuman manisnya.
Perlahan tangan Redo menyentuh tangan Yuna lalu di usapnya "Aku juga mau bilang makasih karena selama ini kamu udah mencintai aku dan tetap memilih aku di saat ada orang lain yang mencintai kamu"
Yuna menyandarkan kepalanya di pundak Redo. Redo mencium puncak rambut Yuna lalu mengelusnya lembut.
Di belakangnya nampak Nais dan Wiesda saling berbisik saat melihat keromantisan Redo dan Yuna.
"Dimana-mana pasti mereka buat hati gue panas" Nais memalingkan wajahnya, betapa terkejutnya Nais saat mendapati Wiesda disana.
Mereka begitu dekat sampai jantung Nais berdetak dengan cepat. Nais memegang dadanya berusaha mengendalikan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO.NA [End]✓
Fiksi RemajaCinta memang unik, pilu menjadi rindu, sayang bertahap menjadi cinta. Kisah ini mungkin terlalu rumit dalam kehidupan nyata. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya warna ini muncul ketika ada dia. Dia itu aneh, perempuan yang tidak bisa di tebak. An...