54. DO.NA

2.1K 234 30
                                        

Happy reading guys!!!

Typo bertebaran ya

DO.NA mau tamat dong, jadi sedih:(

Mohon maaf part ini ada unsur 17+ nya!!


4 tahun kemudian...

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kehidupan mereka berjalan dengan baik. Tidak ada gangguan bahkan masalah kejahatan lagi. Kondisi Yuna jauh lebih baik. Dan tidak di sangka-sangka, Yuna berhasil membuka cafe di Bandung yang cukup terkenal. Bahkan, dari hasil kerja kerasnya selama ini Yuna memiliki villa di Bali.

Redo saat ini menjabat sebagai COE di kantor Irpan. Mewarisi kekayaan orangtuanya. Bisa di bayangkan betapa kerennya Redo saat ini.

Bicara tentang hubungan asmara pasti ada saja masalah. Sama seperti yang di alami oleh Redo dan Yuna. Terkadang mereka mempermasalahkan hal kecil seperti tujuan wisata yang akan mereka kunjungi. Redo kekeh untuk berkunjung ke Pulau namun Yuna berkeinginan untuk pergi ke museum.

Yuna tersenyum kepada pelanggannya disana. Pelanggannya yang begitu tampan memakai setelan kemeja hitam.

Semakin sore, pengunjung tambah banyak. Banyak karyawan yang mampir kesini untuk melepas lelah dengan meminum kopi dan makanan yang disediakan. Kebetulan cafe disini tutup pukul 00:00.

"Mbak, sini. Saya mau pesen sesuatu" katanya.

Yuna begitu jengkel dengan kelakuan pelanggan setianya itu. Yuna hanya bisa tersenyum sambil mengangguk.

"Iya nanti, Mas" jawab Yuna.

"Cepetan yah"

Yuna melepas celemeknya "Intan, tolong taruh ini yah. Saya harus samperin dia dulu" kata Yuna kepada karyawannya.

"Baik, Mbak. Lebih baik mbak samperin pacarnya. Liat muka si Mas nya, dari tadi senyum-senyum sendiri"

Benar saja, setelah Yuna lihat lagi Redo tengah tersenyum kepadanya.

"Nanti buatin kopi kayak biasa yah. Sekalian cemilannya. Kasian dia, pulang kerja langsung mampir kesini, pasti cape"

"Siap, mbak"

Yuna menepuk pundak Intan lalu berjalan menghampiri Mas ganteng disana.

"Selamat datang di cafe Y2" sapa Yuna dengan ramah kepada Redo lalu duduk di hadapannya.

Redo tertawa kecil saat pacarnya itu menyapa dengan nada manis nan lembut.

"Gimana kerjaannya?" Tanya Yuna sambil melihat rambut Redo yang lumayan berantakan.

"Lancar"

"Rambut kamu tuh berantakan"

"Nggak papa. Biar keliatan kerjanya"

"Idih lebay" tandas Yuna.

Tiba-tiba Intan mengantarkan dua cangkir kopi dengan cemilannya.

"Makasih yah" ucap Yuna.

"Sama-sama, Mbak" Intan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Terlihat Redo tengah menyeruput secangkir kopi lalu melahap cemilan di hadapannya. Yuna tidak henti-hentinya tersenyum saat melihat Redo.

"Ngapain liatin aku?" Tanya Redo mengerutkan keningnya.

"Ko tambah hari, kamu tambah ganteng" puji Yuna.

"Kamu juga makin cantik. Oh yah, malem ini kita jalan-jalan yuk. Mumpung aku nggak sibuk juga"

"Kemana?"

DO.NA [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang