s i x

1.3K 278 52
                                    

Jarum jam menunjukan angka jam sembilan malam, ruang tamu keluarga Tommy terlihat dipenuhi oleh laki-laki yang sedang bersantai bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarum jam menunjukan angka jam sembilan malam, ruang tamu keluarga Tommy terlihat dipenuhi oleh laki-laki yang sedang bersantai bersama. "Hoseok kampret ye! Gue knock bukannya ditolongin malah dijogetin!" dengus Yoongi sesaat dirinya mati dalam permainan PUBG.

"Jogetin aja, shaaay," balas Hoseok dengan mata tidak beralih pada layar ponselnya.

"Lo pada udah tua tapi main game mulu. Heran gue," timpal Taehyung sembari memakan nastar yang Bi Yaya beli dari tetangga sebelah.

"Lo udah tua tapi nggak wisuda-wisuda," sahut Yoongi yang membuat Taehyung merasa tersindir.

"Bangsat," umpat Taehyung yang membuat Hoseok terbahak.

"Dek, lo nggak mau ikutan main PUBG? Baca novel mulu," celetuk Taehyung pada Jungkook yang asik dengan novel yang baru dibeli olehnya.

"Dek, ngomong napa. Kayak lagi ngomong sama Limbad," rengek Taehyung karena berharap Jungkook akan merespons.

"Berisik." Teguran Jungkook yang terdengar dingin dan mampu membuat Taehyung mengerucutkan bibir.

"Kangen Kookie yang dulu ...," gumam Taehyung dengan nada yang terdengar lucu.

"Mau duit kagak? Gue kasih tapi lo ngomong dulu. Udah seabad gue nggak denger lo ngomong," bujuk Yoongi namun Jungkook memilih untuk mengabaikannya.

"Kayaknya kalau diajak main tornado di Dufan, si Jungkook juga nggak bakal ngeluarin suara," imbuh Yoongi.

"Pasti ngeluarin suara dia. Tapi dalem hati," balas Hoseok yang kemudian terbahak karena lawakannya sendiri.

"Sumpah sakit jiwa. Ngelawak sendiri ketawa sendiri!" cibir Yoongi sedangkan Taehyung terkekeh kecil.

Perhatian mereka semua pun teralih pada putra sulung keluarga Tommy—Jin yang baru saja pulang dari kantor lengkap dengan dasi hitamnya yang terlihat semakin tampan.

"Widih, Bang Toyib tumben pulang jam segini. Biasa lembur sama dedemit di kantor," celetuk Hoseok.

"Muak. Mau istirahat." Jin kini duduk di sofa lalu beringsut mendekati Taehyung yang masih memakan nastarnya. Ia pun mengambil nastar yang Taehyung pegang dan memakannya.

"Pesen PHD deh," kata Jin yang membuat Hoseok menghentikan aktivitas bermain gamesnya.

"Asik ditraktir! Pesen apa aja nih?" tanya Hoseok dengan mata yang sudah berbinar.

"Apa aja yang penting bisa buat lima orang. Gue mau mandi dulu. Kalau udah dateng, kasih tau," tukasnya yang kini beranjak berdiri meninggalkan mereka.

Taehyung terdiam tanpa menunjukan ketertarikannya karena ia menyadari bahwa Jin memesan hanya untuk lima orang sedangkan seharusnya enam orang—termasuk Joy.

"Pesen buat enam orang aja," saran Taehyung yang membuat Yoongi mengernyitkan dahinya bingung.

"Kok enam? Oh, pasti buat porsi Hoseok ya? Lupa gue kalau dia porsi makannya kayak kuli," balas Yoongi yang membuat Taehyung tersenyum kecut.

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang