f o u r t y

1K 242 66
                                    

Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah itu terlihat sedang berada di salah satu kafe di Ibu Kota bersama dengan wanita karir yang terlihat masih rapi dengan pakaian kantornya padahal, dia sudah pulang kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah itu terlihat sedang berada di salah satu kafe di Ibu Kota bersama dengan wanita karir yang terlihat masih rapi dengan pakaian kantornya padahal, dia sudah pulang kantor.

"Wah, antingnya bagus banget! Aku suka!" madah Joy seraya mematutkan wajahnya pada cermin kecil. Matanya terlihat berbinar memandangi anting cantik pemberian Irene sebagai kado ulang tahunnya. Padahal, ulang tahunnya sudah lewat seminggu yang lalu.

"Glad you like it. Maaf ya aku nggak bisa ngasih lebih."

Joy menggelengkan kepalanya. "Ini udah cukup buat aku. Makasih banyak ya, Kak!"

Irene mendengus geli karena melihat gadis yang di depannya terlihat bahagia. "Anyway, kamu lagi sibuk ya?"

"Nggak kok," jawab Joy dengan mengernyitkan dahinya bingung karena pertanyaan itu.

"Soalnya kamu nggak balas pesan aku. Aku udah ngajakin kamu ketemuan juga kamu baru bisanya hari ini."

"Oh, iya lagi sibuk...maaf ya, Kak," dalih Joy.

"Nggak papa, yang penting kita udah ketemu sekarang. Oh ya, kamu mau nambah makan lagi? Aku pesenin lagi—"

Joy memotongnya dengan cepat. "Nggak usah, Kak. Aku udah kenyang,"

"Cuma makan tuna puff ukuran sekecil itu kok udah kenyang? Kamu harus makan yang banyak. Kan kamu anak kelas tiga jadi harus jaga kesehatan buat ngadepin ujian nanti."

Senyuman pada wajah gadis itu pun terkembang ketika mendengar Irene yang begitu perhatian dan hangat. Irene pun melanjuti. "Aku pesenin lagi ya? Kamu tunggu sini bentar." Joy pun membiarkan wanita itu untuk pergi memesan makanan untuknya.

Baru ditinggal beberapa menit, ponsel Irene yang tergeletak pada meja membuat perhatian Joy teralih karena bergetar. Ia mendapati nama contact "Papa" pada layar ponsel itu dan melihat foto di mana terdapat Irene dan seorang laki-laki yang memiliki kumis tipis dengan wajah yang mirip dengan Irene.

"Kangen Papa sama Daddy," batin Joy seraya menatap sendu ponsel yang terus bergetar itu.

[We / Used / To / Be / A / Family]

Pukul sepuluh malam, Joy yang sudah mengenakan piyama tidurnya terlihat menyusuri dapur untuk mengambil susu yang ia simpan di kulkas. Seraya menyeruput kotak susu tersebut, Joy kembali menuju tangga namun langkahnya terhenti karena Taehyung memanggilnya. "Joy,"

"Apa?"

"Acara pertunangan Hoseok dua minggu lagi. Lo datang kan?"

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang