f o u r t y s i x

1K 255 117
                                    

🌻✨🌻✨🌻✨🌻✨🌻✨
Semoga double updatenya
nggak mengecewakan kalian ya!
{Play mulmed untuk menemani kalian}
🌻✨🌻✨🌻✨🌻✨🌻✨

Dari jendela, terlihat gadis itu melihat lalu lalang kendaraan yang sedikit ramai karena banyak orang yang hendak berangkat kerja maupun sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari jendela, terlihat gadis itu melihat lalu lalang kendaraan yang sedikit ramai karena banyak orang yang hendak berangkat kerja maupun sekolah. "Kak Namjoon nggak perlu bangun lebih pagi untuk nganter aku. Aku masih bisa naik berangkat sendiri kayak biasanya."

Tanpa mendelik adiknya sedikit pun, Namjoon berucap. "Nggak. Mulai sekarang, kamu diantar kakak. Pulang sekolah nanti, kakak suruh sopir kantor buat jemput kamu."

"You don't have to be like this. Aku udah gede dan bisa jaga diri sendiri."

"Situasi kayak gini nggak memunginkan kamu mampu jaga diri sendiri."

Joy mengembuskan napasnya dengan kasar seraya mendelik. "Om Victor yang bilang sendiri kalau kita dapat pengamanan dan pengawasan dari pihak kepolisian selama Papa masih jadi buronan."

Laju mobil pun seketika menepi dan berhenti tepat di pinggir jalan. Pria itu kini menyampingkan tubuhnya untuk melihat wajah adik perempuannya dengan jelas. "I'm your brother and I don't want something bad happen to you. Just give me a permission to take care of you, okay?"

Gadis itu menghela napas dan mengangguk setuju. Namun, mulutnya terangkat. "Makasih, Kak. Kak Namjoon selalu ada di sisi aku sampai detik ini. "

"Don't thank me. Itu kewajiban kakak untuk jaga adiknya."

Joy tersenyum tipis lalu memalingkan ke arah jendela. Ia menggigit bibir bawahnya ragu sebelum akhirnya kembali mendelik Namjoon. "Aku minta...Kak Namjoon jaga diri sendiri juga ya? Jangan karena sibuk jagain aku, kakak sampai lupa untuk jaga diri sendiri."

Namjoon mengulur senyuman tipis dan mengusap puncak kepala adiknya sedangkan Joy kembali melanjuti ucapannya. "Siap, Bos!"

"Kalau nggak ada Kak Namjoon, mungkin aku nggak sanggup untuk bertahan," tutur gadis itu.

Seketika tangan Namjoon terhenti mengusap. Ia menggelengkan kepalanya. "Walau kakak nggak ada pun, kamu tetap harus bertahan. Janji ya?"

"I'm bad at keeping promises."

[We / Used / To / Be / A / Family]

"Joy, pulang sekolah ngebakso yuk! Di baksonya Mpok Tuti," ajak Jeno saat menyusuri koridor bersama Joy untuk kembali ke kelas karena waktu istirahat telah berakhir.

"Nggak bisa."

"Kenapa?"

Joy sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab. "Males. Lo ajak Jaehyun aja."

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang