"Lo yakin nggak mau makan lagi? Tadi lo baru makan sedikit lho." Jeno kembali mengulangi pernyataan yang sama seperti dilontarkan oleh Chanyeol. Keadaan gadis itu jauh lebih tenang terlebih setelah mengkonsumsi obat penenang.
"Capek. Gue mau tidur aja." Kini Joy perlahan merebahkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya sendiri. Menyadari akan kehadiran Jeno yang masih berada di kamar, Joy mengernyitkan dahinya bingung. "Lo nggak pulang?"
"Gue sama Kak Chanyeol stay di sini. Mau jagain lo," balas Jeno yang kini duduk di kursi yang berada di sana.
"Terus lo berdua entar tidur di mana? Kan rumah Kak Wendy cuma punya satu kamar."
"Gampang itu mah, bisa tidur di ruang tamu," sahut Jeno yang terlihat memangku kakinya. Baru saja Joy ingin membalasnya, Jeno sudah memotongnya. "Udah sana tidur. Besok kan sekolah."
Joy menghela napas lalu memilih untuk menyelimuti dirinya sampai kepala sedangkan Jeno tersenyum tipis melihat gadis yang tidur membelakanginya. Perlahan ia meninggalkan kamar itu sebelum mematikan lampu kamar.
Entah sudah berapa lama gadis itu terlelap, Joy terbangun dengan keringat yang membanjiri dahinya. Ia beranjak duduk dan mengusap wajahnya kasar.
"Haus..." Joy pun beranjak keluar dari kamarnya untuk menuju dapur. Setelah mengambil segelas air putih, pandangannya terjatuh pada Jeno yang tidur di sofa panjang dan Chanyeol yang tidur dengan melipat kaki di sofa kecil.
Gadis itu pun kembali ke kamar untuk mengambil selimut milik Wendy yang tersimpan di lemari. Ia memang tahu bahwa Wendy mempunyai selimut lebih. Ia kembali menghampiri kedua pria itu dengan menyelimuti mereka secara bergantian.
Ia tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya memasuki kamar. Tepat di balik pintu yang tertutup langkah gadis itu terhenti. Joy membatin. "Masih ada orang yang sayang sama aku?"
Joy mengembuskan napasnya dengan berat lalu mengambil ponsel yang sengaja dimatikan terletak di nakas sebelah kasur. Tepat setelah ponselnya kembali menyala, ia mendapat notifikasi yang tak ada hentinya.
Ia pun memilih untuk membalas pesan Irene yang ternyata sama sekali belum ia balas dari waktu yang lama. Wanita itu terus mengirimnya pesan dari beberapa hari yang lalu saat ia mendengar berita bahwa Namjoon tertembak karena Nicholas.
Jarinya pun mengetik untuk memberi balasan pesan terakhir dari Irene.
Kak Irene:
Taehyung tadi datang ke kantor. Nanya apa aku tahu keberadaan kamu di mana soalnya kamu belum pulang dari kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Used To Be A Family
Fanfiction[ • read at your own risk • ] [Harap follow terlebih dahulu sebelum membaca.] 🦋 c o m p l e t e d 🦋 trigger warning; mental issue suicide toxic self injury murder ❞ What's your favorite candy? ❞ ...