f o u r t y t w o

1K 256 84
                                    

Waktu pun berlalu dengan cepat dan pada malam ini, acara pertunangan Hoseok dengan wanita yang menjadi pelabuhan hatinya tengah berlangsung di salah satu venue outdoor yang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu pun berlalu dengan cepat dan pada malam ini, acara pertunangan Hoseok dengan wanita yang menjadi pelabuhan hatinya tengah berlangsung di salah satu venue outdoor yang cukup besar. Setelah kedua insan itu resmi bertunangan, acara pun berganti menjadi sesi makan-makan dengan katering yang sudah disiapkan.

Berbagai jenis makanan pun mampu menggugah selera makan namun tidak dengan gadis yang mengenakan dress berwarna pink pastel. Gadis itu sebenarnya tidak suka memakai pakaian yang berwarna seperti ini namun karena dress code yang ditentukan adalah berwarna pastel, mau tidak mau ia memakainya terlebih Namjoon yang membelikannya.

Joy mendelik ke samping kanannya dan mendapati Namjoon yang masih berbincang bersama Taehyung dan seorang pria yang ia tak kenali namun ia yakin, itu menjadi urusan orang dewasa yang membuatnya tidak memahami sehingga ia menarik diri dari kakak laki-lakinya dan memilih untuk sendirian.

Baru saja gadis itu hendak menyeluk tas untuk mencari ponselnya, kehadiran wanita cantik yang tak asing di wajahnya yang memanggilnya membuatnya menghentikan aktivitasnya. "Kamu Joy ya?"

Joy mengulur senyuman. "Iya, Kak."

Wanita itu pun mengulur senyuman hangat seraya menghampirinya. "Aku Audrey, tunangan kakak kamu. Salam kenal ya."

Joy pun menyambut jabatan tangan tersebut dengan senyuman yang masih terukir dalam wajahnya. "Kak Hoseok hebat juga ya bisa dapetin Kak Audrey yang cantik."

"Aku masih kalah cantik sama kamu." Audrey terkekeh kecil. "Oh ya, Joy. Aku mau ngomong boleh?" tambahnya.

"Kenapa, Kak?"

Wanita berparas cantik itu menghela napas pelan. "Aku tahu, hubungan kamu sama Hoseok nggak baik. Maafin Kakak kamu ya kalau dia sering bersikap keras dan bikin kamu nggak nyaman."

Joy masih terdiam namun senyuman kikuk terukir dalam wajahnya. Audrey pun melanjuti. "Dia masih belum bisa berdamai dengan masa lalu dan lukanya. Aku pasti akan bantu dia kok. Kamu kasih dia waktu dan kesempatan ya?"

Perkataan wanita itu mampu membuat Joy terpekur dan membuatnya percaya, suatu saat nanti kakak laki-lakinya itu akan kembali seperti sosok yang semula. Sosok kakak yang baik dan memberi kehangatan. Seraya tersenyum simpul, Joy mengangguk. "Iya, Kak."

"Anyway, aku mau berterima kasih sama Kak Audrey," sambungnya yang membuat Audrey mengernyitkan dahinya bingung. "Makasih ya, udah hadir dalam hidup Kak Hoseok dan bikin dia bahagia. Aku belum pernah lihat dia sebahagia itu tapi aku seneng banget bisa ngelihat dia bahagia."

Tak menyangka bahwa seorang gadis yang masih berusia remaja seperti Joy mampu mengatakan hal yang membuatnya terenyuh, tangannya terulur untuk mengusap rambut gadis itu seraya tersenyum. "Makasih juga ya, kamu tetap sayang sama kakak kamu meskipun dia udah nyakitin kamu."

Sedetik kemudian, Audrey menggenggam tangan gadis itu untuk mengajaknya. "Ada pancake enak banget lho. Aku yakin kamu suka. Yuk, keburu habis sama teman-teman aku." Joy terkekeh geli lalu membiarkan wanita itu membawanya untuk mencicipi pancake.

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang