"Lo sering nggak masuk ya? Udah tiga kali lo nggak masuk dalam seminggu. Alpha pula."
Pagi Joy disambut oleh pertanyaan teman semejanya—Jeno. Memang sudah menjadi kebiasaan gadis itu yang sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Terlihat, Joy hanya melirik Jeno sekilas dan membanting tasnya sebelum akhirnya duduk.
"Bar-bar banget banting tas. Heran dah," cibir Jeno.
Joy menghela napas dan berusaha menahan amarahnya karena mendengar celetukan dari cowok itu. "Jeno?" panggilnya.
"Hm?"
"Bisa diem, nggak?" tanya Joy dengan senyuman termanis—berharap Jeno akan luluh.
Jeno pun membalasnya dengan senyuman manis hingga matanya menyipit. "Enggak."
Raut wajah Joy pun berubah menjadi tajam dan memilih tak memarahi cowok itu lebih lanjut. "Gue capek. Mau tidur. Jangan berisik."
Kini, Joy menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya untuk tidur. Aneh, Jeno pun menurutinya. Ia tidak menganggu gadis itu lagi dan membiarkan Joy untuk tidur.
"Weh anjing! Charger gue rusak bangsat!" Suara milik salah satu teman sekelasnya yang bernama Jojo membuat Jeno melirik teman sekelasnya itu.
"Ya maap, nanti gue ganti!"
Jojo melempar tatapan sinis. "Terus ntar malam gue pakai charger apaan, anying?Charger bapak gue? Bisa digebok gua!"
"Ya udah, tinggal save battery susah amat!"
"Nanti kalau gue mau ngabarin cewek gue gimana, Julkidin!"
"Ya kabarin dulu ke cewe—"
Kehadiran Jeno yang berada di antara dua teman sekelasnya yang sedang bertengkar membuatnya terdiam seketika. "Eh, Jeno. Ngapa, No?"
"Berantemnya bisa di luar aja nggak?" tanya Jeno yang meminta dengan lembut namun terdengar seperti sarkasme.
"Kagak bisa. Nih anak harus dikasih pelajaran!" balas Jojo yang makin meninggikan suaranya.
"Lo aja yang gue kasih pelajaran mau nggak?"
"Ngapa jadi gue?"
Jeno menarik kerah belakang Jojo dan ia mengarahkan dagunya ke meja dimana Joy berada. "Ada orang lagi tidur. Bisa lihat kan?"
"Wah iya. Ampun ya, Bang. Lepasin dong. Nggak bisa napas nih," pinta Jojo yang akhirnya dituruti oleh Jeno.
"Bilangin temen-temen lo yang lain, jangan berisik hari ini."
[We / Used / To / Be / A / Family]
Joy yang sedang duduk di halaman belakang sekolah kini merasa terganggu dengan kehadiran laki-laki yang tak dikenali olehnya. "Joy, bagi foto lo yang dulu dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Used To Be A Family
Fanfiction[ • read at your own risk • ] [Harap follow terlebih dahulu sebelum membaca.] 🦋 c o m p l e t e d 🦋 trigger warning; mental issue suicide toxic self injury murder ❞ What's your favorite candy? ❞ ...