Terlihat Joy memangku kakinya lalu melipat tangannya di dada dengan memberi tatapan tajam pada Chanyeol yang duduk di meja ruangan kerjanya. "Lo cuma nyuruh gue ke sini cuma buat ngomong itu doang?"
Chanyeol memang sengaja menghubungi Joy untuk datang ke rumah sakit di mana ia bekerja karena ada hal penting yang ingin dibicarakan. Sepulang sekolah, gadis itu pun menuju rumah sakit untuk menemui Chanyeol.
"Gue emang biasa suka ngadain counseling sharing meeting. All of my patients are invited tomorrow. And since you're one of my patients, you should come."
Joy memutar kedua bola matanya dengan malas setelah mendengar penjelasan dari pria yang memakai kaca mata itu. "Kak Wendy nggak pernah ngadain stupid meeting kayak gitu."
"We're different. I have my own way to treat my patients," balas Chanyeol.
"It's just wasting my time! I prefer having fun rather than attending those stupid meeting!"
"Well, you know alcohol is not health for your medications, right? Selagi lo masih dalam dosis resep obat-obatan, lo harus hindari konsumsi alkohol."
Joy tertawa mengejek. "Ya bagus. It works to my suicide planning tho. Gue bisa mati perlahan-lahan."
Chanyeol tersenyum tipis. "Gue yakin lo masih mau hidup karena lo yang bilang sendiri kalau lo sayang sama semua Abang lo dan pengen ngabisin hidup lo sama mereka, walau mereka udah sering nyakitin lo."
Joy terdiam sejenak karena ia merasa perkataan Chanyeol benar. Terlihat, Chanyeol melepaskan kaca matanya dan menatap gadis yang masih mengenakan seragam itu dengan penuh harapan.
"We're just sharing about our life. Di sana nanti lo bakal temui temen-temen lo yang berjuang buat survive. It's good for your mood too. Kita bisa saling semangatin satu sama lain di sana. You'll have a lot of friends in there," katanya.
Joy kembali memutar kedua bola matanya dengan malas mendengar ucapan Chanyeol. "I don't need friends. They always leave me in the end."
Chanyeol tersenyum tipis. "I've already sent the location through the messages. Pintu bakalan terbuka mau lo datang telat sekali pun."
"Don't worry, I don't even want to read your message," balas Joy yang kini bangkit berdiri dan meninggalkan Chanyeol yang masih tetap tenang menghadapi sifat keras kepala gadis itu.
"Cih! Stupid! Dia pikir gue kayak anak lemah yang butuh semangat dari orang lain dan butuh temen buat sharing cerita? Mending gue sharing cerita sama tembok! Ngapain sharing dan dengerin cerita dari stranger!" gerundel Joy pelan sembari menyusuri koridor rumah sakit terkenal di Ibu Kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Used To Be A Family
Fanfiction[ • read at your own risk • ] [Harap follow terlebih dahulu sebelum membaca.] 🦋 c o m p l e t e d 🦋 trigger warning; mental issue suicide toxic self injury murder ❞ What's your favorite candy? ❞ ...