t w e n t y n i n e

1.1K 259 39
                                    

Di pagi hari di mana kelas Bahasa Indonesia tengah berlangsung, terlihat Joy yang duduk sendirian di meja yang terletak di sudut kelas tanpa kehadiran Jeno disampingnya karena cowok itu tidak masuk—membuat perhatian guru yang sedang mengajar teral...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi hari di mana kelas Bahasa Indonesia tengah berlangsung, terlihat Joy yang duduk sendirian di meja yang terletak di sudut kelas tanpa kehadiran Jeno disampingnya karena cowok itu tidak masuk—membuat perhatian guru yang sedang mengajar teralih karena muridnya mengangkat tangannya. "Saya izin ke toilet ya, Pak?"

Hendrey mengangguk yang menandakan bahwa Joy sudah mengantongi izin darinya. Ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Namun saat pintu kelas tertutup, langkah gadis itu tidak menuju toilet melainkan menuju tangga. Sepertinya, tujuan Joy bukan ke toilet melainkan ke rooftop tempat yang jarang gadis itu datangi.

Hanya membutuhkan waktu empat menit, gadis itu kini sampai di rooftop sekolah di mana angin pagi menyambutnya ketika kakinya terinjak pada tempat itu. Matanya teredar ke segala arah dan menemukan seorang laki-laki yang sedang bersandar di tembok rooftop dengan memandangi pemandangan jalanan yang tampak hiruk pikuk dari bawah sana. Sesekali ia menghisap rokok itu dari bibirnya.

Tanpa langkah ragu, gadis itu melangkah kan kakinya mendekati cowok yang merupakan teman sekelasnya. "Jaehyun,"

Sang pemilik nama pun menoleh dan sedikit terkejut saat mendapati seorang gadis yang tak ia sangka kini berada di sampingnya. Jaehyun pun lantas membuang rokok itu dan menginjaknya dengan ujung sepatunya karena ia tidak mau asap rokoknya terkena oleh orang lain. "Ada angin apa lo ke sini? Jenuh sama Pak Hendery?"

Joy hanya mengangguk sekilas walau sebenarnya alasannya bukan itu. Alis cowok itu terangkat sebelah. "Kan biasa tempat tongkrongan lo halaman belakang sekolah. Kok bisa nyasar di sini? Kangen nongkrong sama gue, Yeri, Taeyong, dulu pas kelas sepuluh di sini, hm?"

Memang benar, dulu ia sempat beberapa kali nongkrong sama Jaehyun, Taeyong, dan Yeri saat kelas sepuluh di sini. Taeyong yang memperkenalkan dirinya dengan Jaehyun yang merupakan sahabat karibnya.

Joy menggelengkan kepalanya namun tangannya dengan ragu-ragu mengambil sebuah benda dari kantong rok kotak-kotaknya. Kini, gadis itu memberi sebuah tempat obat yang berbentuk tabung pada Jaehyun. "Kemarin jatuh pas lo nabrak gue di depan toilet."

Jaehyun sempat mengerutkan dahinya bingung sebelum akhirnya mengingat bahwa benda itu dicari olehnya semalam. "Untung ditemuin sama lo. Kalau ditemuin sama Bu Sulis, mungkin gue dikira pengguna obat-obatan terlarang sama kayak lo waktu itu." tukasnya.

Joy mendesis kesal. "Emang nggak tahu terimakasih ya lo." cibirnya.

Jaehyun terkekeh pelan namun tangannya yang memegang tempat obat tersebut terangkat tepat di wajah Joy sehingga gadis itu dapat melihat beberapa butir obat di situ. "Lo pasti nggak asing kan sama obat ini?"

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang