[ • read at your own risk • ]
[Harap follow terlebih dahulu sebelum membaca.]
🦋 c o m p l e t e d 🦋
trigger warning;
mental issue
suicide
toxic
self injury
murder
❞ What's your favorite candy? ❞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria itu mengernyitkan dahinya bingung karena kehadiran Victor. Belum sempat ia menjawab, Victor sudah mengeluarkan borgol dari kantong celana belakangnya lalu memasangkannya pada tangan Jin. "Saudara, Seokjin—anda kami tangkap atas keterlibatan bersama Nicholas. Anda mempunyai hak untuk berbicara maupun diam dan mengajak pengacara untuk mendampingi anda."
Mendengarnya, lantas membuat Jungkook yang tadinya hanya diam di depan pintu lantas masuk untuk menghampiri mereka. "Tunggu. Maksudnya apa?"
"Maaf. Berdasarkan bukti yang telah kami kumpulkan, saudara Seokjin terbukti terlibat dalam kaburnya Nicholas saat pemindahan lapas dan orang suruhan Nicholas terbukti berasal dari saudara Seokjin. Saudara Seokjin juga turut memberi dana dalam kejadian ini."
Mendengarnya lantas membuat tubuh Jungkook membeku walau rahangnya mengeras. Ia menarik kerah kemeja kakak laki-lakinya. "BILANG SAMA GUE KALAU ITU BOHONG, JIN!"
Kepala pria itu menunduk karena enggan menatap manik mata Jungkook yang menatapnya dengan tajam. Jungkoo lantas melemparkan pukulan hingga sudut bibir pria itu terluka. "BRENGSEK LO! BISA-BISANYA LO ADA DI SINI!"
Terlihat petugas kepolisian yang lainnya menahan Jungkook untuk menghindari pertengkaran yang semakin membuat keadaan pelik. Victor membawa Jin yang masih menunduk. Namun tepat saat sorot mata Jin bertemu dengan iris mata gelap Jungkook, Jin berucap. "Maaf..."
Tepat saat Victor bersama Jin menunggu lift terbuka, tampak Yoongi dan Taehyung berada dalam pintu lift yang terbuka itu. "Pak Victor? Ini kenapa kakak saya—"
"Maaf. Saudara anda kami tangkap atas keterlibatan bersama Nicholas."
Seketika, dunia Yoongi dan Taehyung runtuh detik itu juga. Napas mereka tercekat yang disusuli lututnya terasa lemas.
Keluarga itu merasa sudah tidak sanggup untuk menghadapi kenyataan pahit yang datang tanpa seizin dari jiwanya. Mereka merasa bahwa semesta terlalu menyiksanya atau mungkin, semesta sengaja memberi ini karena semesta merasa bahwa mereka berhak mendapatkan luka dan lara atas kesalahan mereka sendiri.
[ We / Used To / Be / A / Family]
Di ruangan introgasi, seorang pria dengan sorot mata yang penuh dengan penyesalan, tampak berbicara di depan Victor—detektif yang menjadi penanggung jawab dalam kasus ini. "Hari setelah Joy membesuk Nicholas untuk pertama kalinya, saya menyuruh anak buah saya untuk menyampaikan pesan saya pada Nicholas. Saya akan membantunya bila Nicholas berkenan untuk membawa Joy pergi untuk hidup bersamanya."
