Plakk
"Brengsek kau Siwon! Apa kehadiran 3 putri mu itu masih kurang, sampai kau harus menghamili adik ku juga?"
Tiffany tidak bisa lagi menahan amarahnya saat melihat Siwon yang melangkah memasuki Mansion. Pria itu bahkan tercengang tidak mengerti dengan ucapan istrinya yang tiba - tiba saja menyerangnya "M-maksud mu?"
"Kau fikir Yoona mandul? Jadi kau dengan sesuka hati mu menjamahnya?"
"Tiffany---"sebuah tamparan keras kembali Siwon terima dari istrinya.
Matanya terpejam perasakan perih yang menjalar membuat pipi putihnya itu berangsur memerah.
"Kau tahu? Yoona hamil 3 bulan, dan pria brengsek yang menghamilinya adalah suami ku sendiri. Kau menyakiti ku Siwon, menyakiti adik polos ku yang tidak mengetahu apa - apa"
"Tiffany~ah, aku tidak bermaksud menghamilinya. Itu kecelakaan"
"Tidak bermaksud? Kecelekaan? Kecelakaan yang kau tutupi dan membuahkan hasil maksud mu? Lihat dia Siwon, dia begitu lugu dan polos. Kau merusaknya! Merusak kepercayaan ku dan masa depannya"
Air matanya mulai turun membasahi pipi mulus Tiffany. Wanita tiga anak itu mulai terisak, terlebih saat ingatan atas wajah adiknya yang menangis pilu terlintas di kepalnya.
Ia tidak percaya dengan kenyataan yang tiba - tiba saja menamparnya dengan keras, fikirannya kacau memikirkan bagaimana hancurnya adik tersayangnya itu.
"Nikahi dia Siwon" ucap Tiffany tegas.
"Kau gila? Dia adik ipar ku, adik kandung mu Tiffany!" Bantah Siwon kuat.
"Seharusnya kau mengatakan itu pada diri mu sendiri sebelum melakukannya Siwon. Sekarang pilihan ada di tangan mu. Nikahi Yoona atau kita bercerai"
Siwon membelalak matanya tak percaya dengan apa yang di katakan Tiffany. Pria itu bahkan menjatuhkan jas digenggamannya.
"Eonnie, mianhae" Tiffany dan Siwon menoleh pada Yoona yang berlutut tak jauh dari mereka.
"Eonnie jebal mianhae. Jangan lakukan ini" mohonnya lagi lirih.
"Bangun Yoona kau tidak salah, pria brengsek ini memang harus bertanggung jawab. Jika semua pria sepertinya dibiarkan saja mereka nantinya akan semakin menggila dan tak tahu diri"
Tiffany meraih tubuh adiknya, mengajaknya untuk bangkit "Pilihan ada di tangan mu Siwon. Jika kau menyayangi ke 3 putri mu, maka jadilah pria yang bertanggung jawab"
Siwon menatap lirih punggu Tiffany dan Yoona yang perlahan menghilang. Dirinya merasa sangat bingung sekarang.
Ia tidak mau rumah tangganya dengan Tiffany hancur tapi ia juga memikirkan anaknya yang di kandung oleh Yoona.
Dan tanpa mereka sadari, mereka telah memperlihatkan pertengkaran mereka pada dua gadis mungil yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka dengan piyama tidurnya.
.
.
.
.
Mansion mewah milik keluarga Hwang itu nampak ramai dengan tamu undangan yang mulai memenuhi setiap sudut ruangan dari mansion tersebut.
Beberapa hari setelah pertengkarannya dengan sang istri, Siwon akhirnya mengambil keputuskan untuk menikahi Yoona dan akan bertanggung jawab dengan apa yang telah ia perbuat.
Tiffany dengan sangat yakin langsung menyetujui keputusan Siwon dan merencanakan acara pernikahan seminggu setelahnya.
Dan tepat hari ini, dengan di saksikan ratusan kerabat dan rekan kerjanya Siwon berdiri di atas altar menggandeng Yoona dengan status pernikahan yang baru saja mereka dapatkan dengan sah.