"Drama yang mengharuhkan"
Kedua gadis Hwang itu menoleh mendapati Rosé dan Jisoo yang berdiri di ambang pintu sambil bertepuk tangan.
"Apa judul dramanya? Goblin season 2?" Tanya Jisoo melangkah masuk mendekati kedua adiknya.
"Oh itu bagus eonnie, lalu eonnie akan menjadi malaikat maut dan aku menjadi gadis lugu yang selalu berada di samping eonnie"
Jisoo menoleh menatap Rosé yang balas menatapnya dengan tatapan bertanya "Ku rasa alurnya tidak seperti itu, kau juga tidak sesetia itu pada ku"
Lisa terkekeh di sana, melihat tingkah Rosé yang langsung merajuk pada Jisoo "Bisakah kalian pergi? Sangat mengganggu"
"Terserah. Ah ya, besok kan hari terakhir ujian, bagaimana jika kita tidur bersama?" Tanya Jisoo mengabaikan ucapan Jennie.
Gadis bermata kucing itu menatap Jisoo dengan tajam, kesal karena ucapanya di abaikan Jennie bangkit menggiring Lisa dan Rosé pergi meninggalkan Jisoo.
"Ya! Kalian meninggalkan ku sendiri?" Seru Jisoo pada ketiga adiknya.
"Terserah!"
•
•
•
•
Hari - hari menegangkan itu pun akhirnya dapat dilewati dengan mudah.
Malam nanti setelah melewati hari terakhir ujian, Jisoo dan Jennie mengajak kedua adiknya pergi ke suatu tempat untuk menghabiskan waktu bersama.
"Aku akan tetap ikut Lisa, aku tidak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi" ucap Rosé terus memaksa Lisa.
"Dengar, aku hanya pergi sebentar. Aku janji tak akan ada yang terjadi pada ku, lagi pula kali ini aku bersama Do Hwan. Soal eonnie, aku yang akan memberitahukan mereka"
Gadis blonde itu menghela nafasnya pasrah. Ucapan yang Lisa katakan memang selalu dapat meyakinkannya.
"Pulanglah, beri tahu aku jika sudah sampai" tangan Lisa terulur mengusap lengan Rosé sebelum beranjak pergi meninggalkan gadis itu.
"Kata - katanya terlalu meyakinkan sampai aku lupa ada kucing yang akan menerkam ku di ruman nanti"
•
•
•
•
"Nona anda—"
"Jika kau menganggap ku sebagai teman maka jangan beritahu siapa pun tentang ini, termasuk orang rumah"
Do Hwan terdiam memandangi Lisa dari kaca spion "Tapi nona—"
"Ku mohon, oppa. Hanya untuk kali ini, jika sesuatu terjadi pada ku. Aku jamin kau tidak akan kenapa - kenapa"
Pria Woo itu terdiam, bukan itu yang ia maksud. Ia juga sangat memperdulikan nona mudanya itu.
Tapi di sisi lain Lisa nampak begitu memohon ke arahnya, membuatnya hanya mampu mengangguk lesuh sedangkan Lisa tersenyum puas dan menepuk bahu Do Hwan pelan sebelum beranjak keluar.
"Semoga tidak ada sesuatu yang buruk"
****
"Kau pulang sendiri lagi?"
Rosé meringis mendengar suara tajam Jennie yang langsung menyambut kepulangannya "Kemana anak nakal itu? Apa kau tidak mengikutinya lagi?"
"Percayalah bahwa ucapan Lisa terlalu manis untuk ku tolak" ujar Rosé dengan suara pelan.