28. Memorial Day

12.5K 1.3K 56
                                    

Senyum manis yang memancarkan kebahagiaan itu tak pernah luntur dari wajah Jaehyun sejak beberapa jam yang lalu.

Pernyataan cinta yang ia rencanakan sejak beberapa hari ini membuahkan hasil seperti apa yang ia harapkan.

Hatinya yang tengah berbunga itu terus menuntutnya untuk tak lepas menggengam tangan gadis di sampingnya yang beberapa jam lalu telah resmi menjadi kekasihnya.

"Bagaimana jika kita makan terlebih dahulu" Gadis berponi itu menoleh lalu mengangguk

"Kau mau makan apa?"

Jaehyun mengedarkan tatapannya, menatap ramainya Hongdae street pada minggu siang hari ini "Lisa~ya bagaimana jika---"

"Odeng? Aku ingin makan odeng" ucap Lisa cepat menatap tumpukan odeng yang terjual tak jauh dari mereka berdiri.

"Kau tak pernah berubah walau sekarang kau menjadi bagian dari Hwang"

Lisa menoleh menatap Jaehyun yang juga menatapnya "Bukankah aku sudah pernah bilang? Sebanyak apa pun harta yang ku miliki tak akan pernah mengubah ku"

"Arraseo, kau memang Lisa ku" gadis berponi itu tertawa saat tangan besar Jaehyun mulai mengacak - acak rambutnya.

"Jangan katakan itu di depan eonnie ku, jika kau tak mau rambut mu botak"

Pria Jung itu tersenyum manis dengan lesung indahnya yang menghiasi pipi "Aku rela rambut ku botak untuk mu"

"Jangan pernah membual di depan ku, terutama saat aku lapar" Jaehyun melepas tawanya lalu menarik Lisa menuju penjual Odeng.

"Pesan sebanyak yang kau mau, kalau bisa sampai kau gendut"

Waktu. Satu kata yang sulit untuk di jelaskan tapi akan lebih sulit untuk di jalani.

Terkadang kita tak paham dengan apa yang terjadi saat ini. Yang kita tahu hanya melewatinya begitu saja, entah seorang diri atau bersama orang lain.

Mengamati sekitar dan tersenyum dengan hal -hal kecil yang dapat membahagiakan.

Sama halnya dengan apa yang Lisa dan Jaehyun lakukan saat ini, terduduk diam di salah satu kursi taman yang ramai akan kebahagiaan. Tawa dan canda tak lepas dari tepat itu.

Rasanya sukar senyum itu hilang bahkan saat mata terpejam sesaat menikmati hembusan angin yang menyapa tubuh.

"Bagaimana jika kita melakukannya setiap hari akhirnya pekan?" Lisa menoleh mendapati kekasihnya yang tengah menatapnya seksama.

"Boleh, jika waktu mu luang"

Genggaman tangan itu tak pernah terlepas bahkan hanya untuk sekejap pun, seolah menyalurkan kehangatan dan kebahagiaan satu sama lain "Kau tahu? Ini pertama kalinya aku berpacaran, aku tak tahu jika rasanya begitu menyenangkan"

Lisa hanya tersenyum menanggapi ucapan Jaehyun, gadis berponi itu pun sama. Rasa ini baru baginya. Asing tapi membuatnya terus merasa senang.

"Aku kira memiliki kekasih akan sangat merepotkan, tapi aku salah. Ini momen paling menyenangkan dalam hidup ku yang tak pernah ku bayangkan"

The Fault ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang