"Lisa~ya..." ucap gadis blonde itu tak percaya dengan apa yang Lisa tanyakan padanya.
"Jawab dengan jujur, Rosé. Sungguh aku tak akan marah jika kau menjawab 'iya' jadi jawablah dengan jujur"
"Cukup Lisa!" keduanya menoleh pada sosok Jaehyun yang melangkah cepat ke arah mereka.
"Kita sudah membahas ini kemarin bukan? Jadi cukup, jangan kau terus seperti ini"
Lisa terdiam menatap lama Jaehyun yang berdiri di sisi kirinya "Aku akan ke cafeterian untuk cari makan"
Rosé beranjak pergi meninggalkan ruangan rawat Lisa dengan terburu-buru.
Meninggalkan Jaehyun dan Lisa yang diam saling menatap "Wae? Kenapa kau terus saja meminta hal seperti itu. Kenapa?"
"Kau tau? Seorang wanita itu paling sensitif dengan semua hal yang berada di dekatnya. Perubahan sedikit apa pun itu, mereka akan tetap mengetahuinya. Atau bahkan ketika kau menyembunyikannya dengan sangat rapat"
Kening Jaehyung berkerut mendengar ucapan Lisa yang membuatnya bingung "Lisa, katakan saja yang—"
"Kalian saling suka. Aku tahu itu dari tatapan kalian. Walau kau selalu mengabaikannya dengan Rosé yang selalu saja mengalihkan wajahnya setiap kali bertemu dengan mu. Aku tetap tahu kalian saling menyukai"
Kekehan itu muncul mendengar penjelasan Lisa yang benar-benar membuatnya sakit kepala.
"Lisa~ya jika kau mengatakannya karena kejadian itu. Aku benar-benar minta maaf, tapi sungguh kami tidak berfikir sejauh itu"
"Hyun~"
Pria Jung itu terdiam membeku. Panggil itu kembali terucap dari bibir Lisa.
Panggilan yang Lisa berikan saat gadis itu mulai merasakan hal yang tak akan pernah Jaehyun mengerti sampai kapan pun.
"Ku mohon Lisa. Jangan seperti ini—"
"Apa kau sadar? Kau bahkan tak pernah menyatakan cinta mu pada ku" Jaehyun membisu.
Ia bahkan baru menyadari hal itu "Hyun~ kau hanya nyaman bersama ku. Tapi kau tak pernah mencintai atau bahkan menyukai ku"
Jaehyun menunduk saat tangan Lisa dengan perlahan membalas genggaman tangannya "Kau menyukai Rosé. Bagaimana cara mu menatapnya, tertawa dan menaruh perhatian yang begitu tulus padanya. Aku tahu kau menyukainya"
Entah sejak kapan tetes air mata itu mulai membasahi genggaman tangan keduanya. Membayangkan banyak kenangan manis dan pahit yang telah mereka lewati bersama.
"Aku tak bisa kehilangan mu Lisa. Tak akan pernah ada yang bisa menggantikan mu" senyum itu muncul mendengar ucapan Jaehyun yang terdengar begitu tulus.
"Tapi wanita yang kau cintai itu bisa saja pergi jika kau terus mempertahankan ku"
Jaehyun menggeleng kuat mendengar ucapan Lisa "Aku tak perduli. Aku rela kehilangan apa-pun asal jangan kau"
"Hyun—"
"Berhenti memanggil ku dengan sebutan itu Lisa! Setiap kali kau memanggil ku seperti itu, hal buruk pasti terjadi dan aku tidak mau terjadi sesuatu pada mu"
Lisa menggigit bibirnya kuat. Ia tak ingin menangis di hadapan Jaehyun tapi air mata itu turun tanpa se-izinnya.
"Hey, jika kau hanya takut kehilangan diri ku karena kau menyukai orang lain, maka aku tak akan pergi meninggalkan mu. Aku berjanji"
Jaehyun mendongak dengan wajah merahnya yang basah karena air mata "Berhenti membuat janji! Aku takut kau melanggar janji mu itu. Setiap janji yang kau ucapkan selalu membuat ku semakin takut"