"Lihatlah anak itu, benar - benar. Ya, Lisa!"
Gadis berponi itu menoleh dengan wajah terkejut "Kau dari mana, huh? Gara - gara mu pikachu dan nintendo ku hancur"
Rosé menepuk bahu kakak sulungnya itu dengan prihatin "Baru pulang di marahin. Lagi pula bukan aku juga yang menghancurkannya"
Lisa hendak melangkah pergi meninggalkan kedua kakaknya itu sebelum kerah almamaternya ditarik oleh Jisoo.
"Memang Jennie yang menghancurkannya, tapi itu semua karena Rosé yang memberitahu Jennie tentang panggilan yang ku buat" jelas Jisoo sambil menoleh kesal pada adiknya.
"Aku memberitahukannya karena Jennie eonnie lagi - lagi memarahi ku" ucap Rosé membela dirinya.
"Dan itu semua karena mu" pekik Jisoo dan Rosé bersamaan.
Sedangkan gadis berponi itu hanya mengangkat dua alisnya dengan anggukan "Arraseo..."
Jisoo menatap Lisa tak percaya saat adik bungsunya itu hanya melenggang pergi tanpa rasa bersalah.
"Ya Hwang Li—"
"Kau apakan adik ku?" Jisoo bungkam saat Jennie datang dan merangkul tubuh Lisa.
"Kau baik - baik saja, kan? Kenapa tidak pulang bersama Rosé? Apa yang mereka lakukan pada mu?"
Lisa terkekeh, ia tak menyangka Jennie akan menjadi sosok yang begitu posesif seperti ini saat bersamanya.
"Aku ada urusan sebentar" Lisa melangkah ke belakang Jennie dengan memeluk kakaknya itu dari belakang.
"Mereka memarahi ku, eonnie. Katanya aku yang menyebabkan pikachu dan nintendo Jisoo eonnie hancur, lalu Rosé juga di marahi karena ku" bisik Lisa pada Jennie.
"Kalian berani memarah Lili ku?"Seru Jennie pada kedua saudarinya itu.
Sedangkan Lisa terdiam dengan senyum tipis yang muncul di bibirnya "Eonnie memanggil ku Lili?"
Jennie menoleh dengan anggukan "Wae, aku membuatnya untuk mu. Kau tak suka?"
"Aniyeo, aku suka. Nini eonnie?" jawab Lisa dengan kekehan.
Jisoo memutar matanya malas menatap kedua adiknya yang romantisnya melebihi sepasang kekasih.
"Eonnie tidak mau memberikan ku nama?" Tanya Rosé polos menoleh pada Jisoo.
"Chipmunk..." ucap Jisoo meninggalkan ketiga adiknya itu.
"Pikachu eonnie aku tidak mau jadi nyamuk sendirian!" Ucap Rosé berlari menyusul Jisoo.
"Kau tidak apa - apa kan Lisa?"
Perhatian gadis berponi itu kembali pada Jennie yang sekarang menatapnya penuh khawatir "Gwenchana, jangan terlalu khawatir pada ku. Aku baik - baik saja"
Jennie menghela nafasnya lega "Bersihkan diri mu dan ganti baju mu. Sebentar lagi appa dan eomma pulang"
Lisa mengangguk patuh dan berlalu meninggalkan Jennie yang terus menatapnya.
"Parfum anak itu berbeda dari biasanya"
•
•
•
•
Keempat gadis Hwang itu tengah berdiri di ambang gerbang pasar malam dengan mata yang tak lepas dari sana.