Lisa terbangun saat perut gadis itu berbunyi meminta asupan. Mata bulatnya melirik ke segala penjuru mencari keberadaan pria berlesung itu.
"Jaehyun~ah..." panggilnya pelan.
"Tuan Jaehyun ada di dapur nona" ucap seorang maid yang datang dan menghampirinya.
Lisa mengangguk dan beranjak bangkit "Ingin ku bantu nona?"
"Tidak perlu, aku bisa sendiri" maid tersebut mengangguk dan menunjukkan arah menuju dapur.
Lisa mendorong pintu kaca di hadapannya, menampilkan Jaehyun dengan apron yang melekat pada tubuhnya.
"Kau sudah bangun? Kemarilah aku sedang membuat spaghetti untuk makan malam"
Gadis berponi itu melangkah mendekati Jaehyun dengan senyum manis "Kau ingin makan nasi atau ini?"
"Aku akan memakan semua yang kau masak" Jaehyun terkekeh mendengar Lisa yang tertawa setelah menggodanya.
"Kenapa menatap ku seperti itu? Aku menawan bukan saat sedang seperti ini?"
Lisa mencibir bibirnya mengejek Jaehyun "Jangan terlalu percaya diri Jaejae~ah"
Jaehyun tertawa lalu menghampiri Lisa dengan dua piring spaghetti "Coba kau rasakan, rasanya tidak kalah enak dengan masakan chef ternama di luar sana"
Lisa meraih sesuap spaghetti yang Jaehyun sodorkan padanya dan mulai meneliti rasa dan aromanya.
"Hmm, lebih baik" ucap Lisa membuat Jaehyun menaikkan sebelah alisnya.
"Lebih baik dari chef—"
"Aniyeo, maksud ku lebih baik dari masakkan milik ku" keduanya tertawa saat mengingat fakta bahwa Lisa tidak bisa memasak.
"Makan dan minumlah yang banyak, kau mengalami dehidrasi kemarin" Lisa hanya mengangguk dengan tangan yang sibuk memasukkan makanan ke mulutnya.
"Aku sudah menghubungi Jisoo eonnie. Aku akan mengantar mu nanti malam—"
Uhuk~
Jaehyun dengan cepat menyodorkan segelas air putih pada gadis berponi itu "Makanlah secara perlahan"
"Harus nanti malam?" Tanya Lisa memandangi Jaehyun penuh harap.
"Kau ingin kapan? Besok?"
Senyum itu muncul di bibir Lisa mendengar pertanyaan Jaehyun "Kau terbaik"
"Kau tidak bisa tidur di kamar lain karena semuanya berdebu, tidur saja di kamar ku" ucap Jaehyun lagi membuat Lisa bingung.
"Lalu kau?"
"Tentu saja di kamar ku" Lisa melebarkan matanya, tangannya dengan cepat terangkat menyilang di depan dada.
"Jangan berfikir kotor aku akan tidur di sofa, kau di kasur" pria Jung itu bangkit mengacak - acak rambut Lisa.
"Letakkan saja nanti biar maid yang membersihkannya" Lisa mengangguk paham.
"Aku ada di kamar, eoh. Aku menunggu mu..."
Lisa memujul tangan Jaehyun yang terkekeh dengan kata - kata ambigu yang baru saja ia bisikkannya.
.
.
.
.
Lisa terdiam di salah satu kursi taman seorang diri. Gadis itu termenung dengan perasaan yang tak menentu.
Apakah selama ini hidupnya sebuah kesalah sampai tuhan terus memberikannya cobaan?