53. Hug

10.9K 1.2K 64
                                    

Lisa membuka matanya perlahan. Gadis itu mengerutkan keningnya bingung karena tak sadar ia baru saja bangun dari tidur yang entah kapan itu terjadi.

Mata bulat gadis itu melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul empat pagi.

Menyadari bahwa dirinya tak sendirian, gadis berponi itu menemukan sosok Jisoo yang tertidur dengan jas dokternya.

Putri sulung Hwang Siwon itu tertidur dengan wajah lelah di sofa hitam tak jauh dari tempat tidur Lisa "Dia pasti kelelahan"

Lisa bangkit perlahan menahan rasa nyeri yang menyerang tubuhnya secara tiba-tiba. Walau nyatanya gadis itu tak boleh turun dari ranjangnya. Tapi bukan Lisa nanya jika ia menuruti itu semua.

Gadis berponi itu berjalan ke arah lemari pakaian dan meraih sebuah selimut tebal. Melangkah dengan hati-hati menghampiri Jisoo dan menyelimuti kakak sulungnya itu dengan perlahan.

Bungsu Hwang itu tak langsung kembali pada tempat tidurnya. Gadis itu memilih berjongkok di hadapan Jisoo dan menatap wajah lelah kakaknya itu.

"Kau pasti sangat lelah. Setelah seharian mengurus rumah sakit dan pasien, kau juga harus kembali mengurus ku yang penyakitan ini"

Ingin rasanya Lisa menangis membayangkan dirinya yang begitu lemah dan tak berdaya hanya bisa menjadi beban bagi keluarganya.

"Aku ingin terlepas dari semua ini. Tapi aku takut kalian akan tersakiti"

Tangan Lisa terulur merapihkan rambut hitam kakaknya yang terlihat tak teratur "Na museowo, eonnie"

Lisa mencondongkan tubuhnya, mencium kening Jisoo cukup lama "Kau terbangun?"

Gadis itu tersentak saat mendapati mata Jisoo tengah menatapnya "Maaf aku membuat eonnie terbangun"

"Kau turun dari ranjang mu. Ingin ku—"

"Arraseo, aku akan kembali" Lisa bangkit hendak kembali melangkah. Tapi keseimbangan tubuh gadis itu tiba-tiba saja menghilang membuatnya hampir saja tersungkur bila Jisoo tak langsung meraihnya.

"Pelan-pelan kau bisa terjatuh nanti" gadis berponi itu mengangguk dan membiarkan Jisoo memapahnya menuju ranjang.

"Otot dan sendi mu itu masih kaku karena tak bergerak selama satu minggu. Jadi jangan terlalu sering turun dari kasur sendirian takut kau jatuh"

"Eonnie ingin tidur lagi?" Gadis berambut hitam itu nampak berfikir sejenak.

"Hm, ku fikir hari ini tak ada jadwa temu mungkin hanya beberapa pasien yang harus di kontrol. Asisten ku bisa menanganinya"

Jisoo naik ke atas ranjang di sisi Lisa lalu merebahkan dirinya perlahan saat Lisa menariknya dalam pelukan kedua tangan kurus adiknya itu "Tidurlah, aku akan memeluk mu"

Jisoo terkekeh mendengar kalimat yang Lisa bisikkan padanya "Aku bingung suhu tubuh mu itu cukup rendah tapi kenapa pelukkan mu selalu hangat?"

"Mungkin aku memang di ciptakan untuk memeluk orang" jawab Lisa ikut terkekeh.

"Aniyeo, hanya aku. Orang lain tak boleh" ucap Jisoo memprotes kalimat Lisa.

"Arraseo, hanya untuk kalian"

Jennie terdiam menatap pemandangan di depannya itu dengan wajah masam "Igeo mwoya? Yang sakit itu kau kenapa jadi dia yang tidur?"

Lisa meletakkan jari telunjuk pada bibir pucatnya saat suara Jennie meninggi.

The Fault ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang